Kadjiro – Di era serba digital seperti sekarang, keamanan dunia maya menjadi perhatian utama. Situs-situs di internet terus berlomba-lomba memperkuat sistem mereka dari serangan bot otomatis yang dapat mengganggu, mencuri data atau menyalahgunakan layanan.
Salah satu lapisan perlindungan yang paling umum digunakan adalah CAPTCHA dan reCAPTCHA. Kamu mungkin tidak menyadarinya, tapi sistem ini sering kamu temui dalam keseharian baik saat login, mengisi formulir dan saat ingin mengakses halaman tertentu.
Lalu, apa sebenarnya perbedaan dari keduanya? Bagaimana cara kerjanya? Dan kenapa penting bagi keamanan digital? Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu CAPTCHA?
CAPTCHA merupakan singkatan dari Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart. Nama kali ini diambil dari uji Turing, metode terkenal untuk membedakan manusia dan komputer dalam konteks kecerdasan buatan.
CAPTCHA bertugas untuk menyaring akses ke situs web, memastikan bahwa yang mengakses manusia sungguhan, bukan program otomatis atau robot. Biasanya, sistem ini akan memberikan serangkaian tes sederhana yang mudah dikerjakan manusia tapi sulit bagi bot.
Contoh Umum Tantangan CAPTCHA
Berikut adalah beberapa contoh umum dari tantangan CAPTCHA:
- Memilih gambar sesuai instruksi (misalnya semua gambar berisi sepeda).
- Mengetik ulang huruf maupun angka dari gambar yang sudah tersedia.
- Menyelesaikan soal matematika sederhana.
- Mendengarkan audio dan mengetik ulang apa yang terdengar (khusus untuk pengguna tunanetra).
Kelemahan CAPTCHA
Meski terbilang efektif di awal kemunculannya, CAPTCHA versi awal mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:
- Mudah Dilewati Bot: Seiring berkembangnya teknologi, saat ini banyak bot yang sudah dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI) dan algoritma pembelajaran mesin yang dapat mengenali pola di CAPTCHA dan menyelesaikannya layaknya manusia.
- Kurang Ramah Pengguna: Beberapa tantangan CAPTCHA bisa menyulitkan pengguna, terutama mereka yang mempunyai gangguan penglihatan, disleksia atau kendala lainnya. Teks yang terlalu rumit atau gambar yang buram bisa membuat frustasi.
Evolusi Sistem dan Munculnya reCAPTCHA
Untuk mengatasi berbagai keterbatasan tersebut, lahirlah sistem yang lebih pintar dan adaptif, yaitu reCAPTCHA. Teknologi ini pertama kali dikembangkan oleh tim Carnegie Mellon University dan kemudian diakuisisi oleh Google pada tahun 2007. Berbeda dari CAPTCHA biasa, reCAPTCHA tidak hanya berfungsi untuk sistem keamanan tapi juga sempat digunakan untuk tujuan lain yang bermanfaat, seperti membantu mendigitalisasi buku-buku lama dan mengenali alamat dalam proyek Google Maps.
Jenis-Jenis reCAPTCHA
Berikut adalah beberapa jenis reCAPTCHA yang bisa digunakan:
- reCAPTCHA v1 (awal): Menghubungkan verifikasi keamanan dengan proyek digitalisasi buku. Pengguna diminta untuk menebak kata yang tidak bisa dikenali oleh mesin OCR dari buku-buku lama.
- reCAPTCHA v2: Sistem ini lebih ramah pengguna. Cukup dengan mencentang kotak “I’m not a robot”, sistem bisa melakukan analisis gerakan mouse, perilaku klik dan waktu respon pengguna untuk menentukan apakah mereka manusia. Apabila terdeteksi aktivitas mencurigakan, reCAPTCHA akan menampilkan tantangan tambahan seperti memilih gambar sesuai dengan instruksi.
- Invisible reCAPTCHA (2017): Inovasi kali ini memungkinkan sistem melakukan verifikasi pengguna secara otomatis di latar belakang tanpa interaksi apapun. Dengan kata lain, pengguna tidak menyadari bahwa mereka sedang diuji.
- reCAPTCHA v3: Versi terbaru kali ini tidak menampilkan tantangan sama sekali. Sistem akan memberi skor berdasarkan aktivitas pengguna di situs dan pemilik situs bisa menentukan batas skor untuk menentukan apakah pengguna dianggap bot atau manusia.
Itulah dia penjelasan lengkap mengenai CAPTCHA dan reCAPTCHA. Semoga penjelasan di atas bisa membantu dan bermanfaat, ya.