Kadjiro – Guna memastikan identitas pengguna maupun pemilik akun, biasanya kamu harus memasukkan kode verifikasi. Tujuan utamanya, yaitu untuk meningkatkan keamanan dengan memastikan bahwa hanya pemilik sah yang bisa mengakses akun maupun layanan tertentu.
Secara sekilas banyak yang beranggapan bahwa verification code ini sama dengan OTP. Meski sama-sama menjadi kode untuk menunjukkan keaslian pemilik, tapi keduanya mempunyai perbedaan yang tidak boleh kamu samakan. Mari ketahui apa saja perbedaan tersebut dan bagaimana cara mengamankannya di bawah ini.
Apa Itu Kode Verifikasi (Verification Code)?
Verification Code merupakan serangkaian angka maupun huruf yang berguna sebagai mekanisme keamanan, untuk memastikan identitas pengguna maupun pemilik. Tujuan utama dari kode verifikasi adalah untuk melindungi akses ke informasi maupun layanan tertentu dari pihak yang tidak sah.
Kode tersebut biasanya diberikan melalui berbagai saluran. Misalnya, email, SMS, WhatsApp maupun aplikasi yang lainnya. Kemudian, pengguna harus memasukkan kode untuk membuktikan bahwa mereka mempunyai hak akses yang sah.
Jadi, penggunaan dari kode ini sangat penting untuk melindungi akun para pengguna dari akses yang tidak sah atau potensi pencurian identitas. Pasalnya, proses ini akan menciptakan lapisan keamanan tambahan di atas metode autentikasi lainnya.
Perbedaan Kode Verifikasi Menggunakan OTP
Verification code and One Time (OTP) sering kali digunakan secara bergantian, tapi ada perbedaan mendasar diantara keduanya. Simak penjelasan mengenai perbedaan diantara keduanya, sebagai berikut :
-
Pengertian Umum
Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas, verification code merupakan sebuah sandi rahasia yang berguna untuk masuk ke dalam sebuah akun. Di dalam penerapannya, kode ini bersifat statis maupun dinamis. Kode statis maksudnya tetap sama di setiap kali kamu menggunakannya, sedangkan kode dinamis akan berubah di setiap periode waktu tertentu.
Nah, sedangkan OTP merupakan sub kategori dari kode verifikasi yang bersifat sekali pakai maupun dinamis. Artinya, di setiap kode hanya bisa kamu gunakan untuk satu sesi maupun transaksi tertentu. Kemudian, setelah menggunakannya, kode tersebut sudah tidak bisa kamu gunakan lagi.
-
Masa Berlaku
Verification Code mempunyai masa berlaku yang bervariasi dan tergantung pada kebijakan pelayanan maupun platform yang kamu gunakan. Sedangkan, untuk OTP mempunyai batas waktu penggunaan yang sangat ketat.
Artinya, pengguna harus memasukkan kode OTP di dalam jeda waktu tertentu dari setelah menerima kode tersebut. Apabila melewati batas waktu, maka kode OTP tersebut tidak akan valid lagi.
Contoh Kode Verifikasi
Verification Code bisa bervariasi dan tergantung pada platform maupun layanan yang kamu gunakan. Pada umumnya, kode ini terdiri dari 4 hingga 6 digit angka. Sebagai berikut adalah beberapa contoh verification code yang paling umum digunakan :
- SMS (pesan chat).
- Email.
- E-commerce.
- Transaksi Perbankan.
- Panggilan Telepon.
- Aplikasi Media Sosial.
Cara Mengamankan Kode Verifikasi OTP
Apakah kamu pernah mendapatkan pesan yang berisi verification code untuk melakukan login di aplikasi tertentu? Padahal, sebenarnya kamu tidak sedang login maupun masuk di dalam aplikasi tersebut.
Apabila iya, maka kamu harus mewaspadai tindak penipuan tersebut. Ada beberapa cara mengamankan kode verifikasi OTP yang bisa kamu lakukan, yaitu :
-
Mengabaikan Pesan dari Pengirim yang Tidak Dikenal
Cara pertama adalah menghindari respon pesan dari pihak pengirim yang tidak kamu kenal. Ingat, verification code pada umumnya dikirim oleh layanan maupun platform yang kamu kenal.
Jadi, ketika kamu menerima pesan berisikan kode verifikasi ke nomor HP atau email dari sumber yang tidak diketahui, maka sebaiknya abaikan dan hindari untuk mengikuti instruksi di dalamnya. Ini adalah langkah paling awal untuk bisa mencegah terjadinya penipuan.
-
Mengabaikan Iming-Iming Hadiah
Kamu juga harus waspada terhadap pesan yang menawarkan hadiah maupun insentif, sebagai imbalan atas penggunaan verification code. Sebab, penipuan sering menggunakan taktik satu ini untuk mengecoh para pengguna. Ingatlah bahwa layanan resmi jarang meminta para pengguna untuk memberikan verification code untuk tujuan hadiah maupun promosi.
-
Jangan Klik Link atau Tautan di dalam Pesan
Pastikan untuk mengabaikan atau tidak klik tautan yang ada di dalam platform mencurigakan atau tidak diharapkan. Pasalnya, tindak penipuan seringkali melibatkan link palsu yang bisa mengarahkan kamu ke situs yang dirancang untuk mencuri sebuah informasi pribadi atau kode verifikasi nomor HP.
-
Mengganti Password
Selalu pertimbangkan untuk melakukan penggantian password secara berkala. Meski verification code biasanya digunakan sebagai lapisan keamanan tambahan, tapi password yang kuat juga sangat penting sekali.
Jadi, pastikan password kamu sulit ditebak dan hindari menggunakan kombinasi yang mudah diprediksi oleh orang lain. Misalnya, penggunaan kombinasi tanggal lahir.
-
Jangan Memberikan Kode Kepada Orang Lain
Verification Code merupakan kunci untuk bisa mengakses informasi maupun layanan tertentu. Jadi, dipastikan kamu untuk tidak membagikan beberapa angka kode verifikasi tersebut kepada orang lain, bahkan jika mengaku sebagai pihak yang resmi. Alasannya, karena pihak yang sah tidak akan meminta kamu memberikan kode verifikasi kepada orang lain.
-
Menggunakan Autentikasi Dua Faktor
Autentikasi dua faktor merupakan metode keamanan yang melibatkan penggunaan dua faktor maupun lebih untuk memverifikasi identitas seseorang sebelum memberikan akses tertentu. Di dalam konteks pengamanan verification code, autentikasi dua arah bisa kamu implementasikan dengan cara menggunakan kombinasi pengaman.
Misalnya selain kata sandi, kamu bisa menggunakan verification code sebagai faktor autentikasi kedua. Kode yang satu ini bisa dikirim menggunakan SMS, email atau aplikasi lainnya dan harus segera dimasukkan setelah pengguna berhasil mendapatkan kode tersebut.
Nah, itulah dia penjelasan secara lengkap mengenai cara efektif mengamankan kode verifikasi OTP. Semoga penjelasan di atas bisa menambah informasi kamu, ya.