Kadjiro – Setelah tujuh tahun sebagai perusahaan yang berfokus pada kecerdasan buatan, Google kini sudah mencapai titik balik yang sangat menarik. Membuka peluang untuk membuat kecerdasan buatan menjadi lebih bermanfaat bagi individu, bisnis dan komunitas.
Penerapan kecerdasan buatan generatif yang memadai ini menjadi langkah berikutnya di dalam perjalanan mereka. Dengan pendekatan yang berani dan bertanggung jawab, berbagai produk AI dari Google sudah diluncurkan di dalam beberapa sektor.
Apa Saja Produk AI dari Google ?
Sebagai salah satu pilar perkembangan teknologi utama yang ada di dunia, Google sudah menghasilkan beberapa AI untuk mempermudah pekerjaan manusia. Berikut adalah deretan produk AI dari Google yang wajib kamu ketahui :
-
Help Me Write
Google sudah lama menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengembangkan semua produk miliknya. Salah satu yang paling jelas adalah Gmail. Pada tahun 2017, Google meluncurkan Smart Play yang memungkinkan para pengguna untuk membalas email dengan satu klik saja. Kemudian di tahun 2020, Google meluncurkan Smart Compose yang menawarkan saran penulisan di saat pengguna mengetik.
Smart Compose merupakan fitur penulisan yang lebih canggih berbasis teknologi AI. Fitur yang satu ini sudah digunakan dalam Workspace lebih dari 180 miliar kali hanya di dalam satu tahun terakhir.
Kini Google menggunakan model generatif lebih kuat untuk mengembangkan fitur baru di Gmail yang disebut dengan “Bantu Saya Menulis”. Fitur yang satu ini memungkinkan para pengguna untuk meminta bantuan Google untuk menuliskan email. “Bantu Saya Menulis” atau “Help me Write” ini diluncurkan sebagai bagian dari pembaruan Workspace.
-
Bard
Google menciptakan Bard sebagai pesaing dari Chat GPT, chatbot lain yang saat ini sedang populer. Bard dibangun di atas Dopamine Framework, kerangka penelitian open source yang dirancang untuk membantu para peneliti membuat prototipe algoritma pembelajaran penguat dengan cepat. Google Bard juga memadukan pemahaman manusia yang luas dengan kecanggihan, kreativitas dan kekuatan model bahasa di dalam skala besar.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Bard menggunakan data yang dikumpulkan dari internet guna memberikan jawaban secara aktual dan akurat. Selain itu, Bard juga bisa digunakan sebagai sarana ekspresi diri yang kreatif dan pintu gerbang untuk eksplorisasi. Hal ini karena Bard bisa digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari bisnis hingga pribadi.
-
Google Search Labs
Generative AI adalah eksperimen dan Google Search Labs hadir sebagai program eksperimental untuk memungkinkan para pengguna mencoba fitur baru di dalam pencarian Google. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman eksplorasi dan percobaan kepada pengguna.
Dengan Google Labs sebagai divisi yang menguji produk dan ide baru di dalam tahap awal pengembangan. Akses menuju ke Search Labs tersedia melalui aplikasi Google di perangkat Android dan iOS, serta versi desktop Chrome yang bisa diakses oleh pengguna guna memenuhi syarat melalui ikon Labs.
-
Gemini
AI Gemini adalah model bahasa terbaru dari Google yang mempunyai kekuatan dan kemampuan lebih tinggi dibandingkan model sebelumnya. Dirancang sebagai model multimodal, Gemini bisa memahami teks, gambar, video dan suara. Bahkan, untuk Gemini bisa menyelesaikan tugas kompleks di dalam matematika, fisika dan menghasilkan kode berkualitas tinggi pada berbagai bahasa pemrograman.
Gemini sudah terintegrasi dengan Google Bard dan Google Pixel 8, fokus pada penggunaan di dalam coding dengan AlphaCode 2, sistem pembuat kode baru dari Google. Dilatih menggunakan Tensor Processing Units (TPU), Gemini lebih cepat dan ekonomis dibandingkan dengan model sebelumnya dan Google akan meluncurkan TPI V5P, versi terbaru yang ditujukan untuk pusat data dengan kebutuhan pelatihan dan operasi mode skala besar.
-
Imagen 2
Google sudah mengumumkan pembaruan terbaru dari jaringan saraf Imagen dengan meluncurkan Imagen 2 yang mempunyai kemampuan menciptakan teks dan logo berdasarkan petunjuk teks. Dikembangkan dengan kolaborasi dari DeepMind, divisi kecerdasan buatan Google, Imagen 2 ini dianggap sebagai langkah signifikan di dalam inovasi teknologi A. Google menyatakan bahwa model yang satu ini bisa bersaing dengan pesaing sejenis dari Open AI dan Amazon.
Imagen2 menawarkan inovasi seperti kemampuan menghasilkan logo dan dukungan teks multi bahasa, seperti Inggris, Spanyol, China dan India. Di dalam pengembangan Imagen2, para insinyur menekankan bahwa peningkatan kualitas gambar dan kemampuan untuk memahami pertanyaan yang lebih panjang di dalam berbagai bahasa. Langkah-langkah pencegahan penyalahgunaan juga ditempuh guna menerapkan label di semua gambar menggunakan teknologi SynthID.
-
Project Contrails
Contrails atau jejak kondensasi merupakan awal berbentuk garis yang terbentuk dari belakang pesawat ketika uap air di udara menggelembung di sekitar partikel kecil yang dilepaskan oleh mesin pesawat. Contrails ini bisa bertahan sebagai awan cirrus, berkontribusi pada pemanasan global dengan menahan panas di malam hari dan memantulkan sinar matahari di siang hari.
Menurut laporan IPCC terbaru, awan yang dihasilkan oleh contrails ini sudah menyumbang sekitar 35% dari dampak pemanasan global yang disebabkan oleh penerbangan. Google AI digunakan untuk membantu beberapa maskapai mengurangi contrails dengan memprediksi pembentukannya. Dengan menggabungkan data cuaca, satelit dan penerbangan secara luas, AI menciptakan prediksi akurat kapan dan dimana contrails kemungkinan akan terbentuk.
Melalui kolaborasi sukses dengan American Airlines, penerbangan uji menggunakan prediksi AI ini bisa menghindari rute contrails menghasilkan penurunan 54% di contrails. Meski penggunaan bahan bakar sedikit meningkat, tapi dampak keseluruhan menunjukkan bahwa menghindari contrails ini bisa menjadi solusi iklim yang efektif biaya untuk industri penerbangan.
Nah, itu dia 6 produk AI dari Google untuk kemudahan di dalam bekerja. Semoga penjelasan di atas bisa menambah informasi dan bermanfaat, ya.