Kadjiro – Malware atau malicious software adalah perangkat lunak berbahaya yang bisa merusak, merubah atau mencuri data dari sebuah perangkat elektronik. Ada berbagai jenis malware termasuk virus, worm, trojan, ransomware, spyware, adware dan rootkit.
Malware bisa saja berpindah ke perangkat elektronik di saat melakukan unduhan file berupa gambar, ebook maupun alat musik. Maka dari itu, sebelum mengunduh sesuatu di halaman pencarian seperti Google maupun Mozilla, sebaiknya cek terlebih dahulu keamanan website tersebut guna menghindari masuknya malware. Sebaiknya kamu menghindari file dari sumber yang tidak dikenal.
Selain melalui halaman pencarian, ada beberapa sumber malware lainnya yang paling umum masuk ke perangkat elektronik. Bagi yang penasaran, yuk simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Sumber Malware Paling Umum
Ada 8 sumber malware paling umum yang harus kamu ketahui, yaitu :
-
Unduhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang diunduh dari sumber yang tidak terpercaya atau situs web meragukan bisa menjadi tempat masuknya malware. Kemungkinan besar malware bisa disertakan atau disisipkan di dalam file yang di unduh.
Beberapa oknum bisa membuat perangkat lunak maupun tiruan yang dibuat guna meniru aplikasi populer, sehingga bisa menyertakan malware. Maka dari itu, sebelum mengunduh sebaiknya perhatikan lebih detail apakah perangkat yang diunduh sudah jelas kredibilitasnya. Perangkat lunak dari sumber terbuka atau komunitas yang tidak terlindungi dengan baik ini mungkin lebih rentan terhadap penyusupan malware, karena kurangnya pengawasan dan pengujian yang ketat.
-
Torrent
Torrent bisa menjadi sumber malware, karena model distribusi file peer-to-peer yang digunakan oleh protokol torrent. Torrent sering sekali menyediakan file dari berbagai sumber, termasuk dari pengguna individu yang tidak dikenal. Apabila file berasal dari sumber tidak terpercaya, maka resiko malware bisa menjadi lebih tinggi.
Sistem torrent mengandalkan kontribusi dari para pengguna untuk mendistribusikan dan mengunduh file. Tidak ada pengawasan dari pihak mana saja, sehingga file bisa mengandung malware. Sebaiknya kamu mengunduh file di website yang sudah terpercaya dan terdapat keamanan yang jelas.
-
Email
Email phising bisa mengandung tautan yang mengecoh, sehingga akan mengarahkan pengguna ke situs web palsu atau mengunduh malware secara otomatis. Apabila pengguna mengetuk tautan tersebut, maka serangan malware bisa masuk ke dalam perangkat. Maka dari itu, hindari membuka tautan yang mencurigakan dari orang tidak dikenal.
-
Laman Pencarian
Laman pencarian yang menampilkan iklan juga bisa menjadi tempat menyelipkan malware. Iklan yang tidak terverifikasi atau dikelola dengan buruk bisa mengarahkan pengguna ke situs web yang menyebabkan malware maupun mengandung script berbahaya.
-
Ancaman Dari Dalam
Beberapa orang internet bisa menyebabkan alat elektronik terserang malware. Orang internal seperti karyawan yang diberikan hak di dalam mengatur website bisa dengan sengaja atau tidak sengaja mengunduh, menyebarkan atau menjalankan malware di dalam jaringan. Sebaiknya memilih karyawan atau pihak yang benar-benar mengerti perihal IT dan keamanan jaringan.
-
Berbagi Media Penyimpanan
Media penyimpanan seperti USB drive, hard drive eksternal atau kartu memori bisa menjadi sumber perpindahan malware, ketika dipindahkan dari satu perangkat ke perangkat elektronik lainnya. Perangkat sebelumnya yang terserang malware bisa berpindah, bersamaan dengan perpindahan file ke perangkat lainnya. Maka dari itu, pastikan perangkat yang sebelumnya tidak terserang malware sebelum melakukan pemindahan file.
-
Website Tidak Aman
Website yang tidak terlindungi maupun tidak dikelola dengan baik bisa digunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk menyusupkan malware. Website tersebut bisa menyisipkan malware ke dalam file maupun program di dalamnya.
-
Perangkat Tidak Diperbarui
Setiap perangkat lunak atau sistem operasi mempunyai celah keamanan atau kerentanannya. Perangkat yang rutin melakukan pembaruan bisa meningkatkan keamanan elektronik. Maka dari itu, apabila perangkat tidak rutin melakukan pembaruan, oknum tidak bertanggung jawab bisa memasukkan malware ke dalam sistem.
Mencegah dan Mengatasi Serangan Malware
Serangan malware semakin canggih dan menuntut tindakan preventif yang lebih berhati-hati lagi. Sebagai berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk melindungi diri dari serangan malware :
-
Menggunakan Software Antivirus atau Anti Malware
Install dan aktifkan perangkat antivirus atau anti malware pada sistem. Pastikan untuk melakukan pemindaian secara berkala dan aktifkan fungsi firewall-nya.
-
Menghindari Klik Link Sembarangan
Jangan klik link maupun lampiran email secara sembarangan. Pastikan yakin dengan konten yang ada sebelum mengkliknya, terutama jika datang dari sumber tidak dikenal.
-
Berhati-Hati Pada Saat Install Software
Selalu perhatikan pada saat install software baru. Trojans sering menggunakan trik sosial untuk memasuki sistem. Edukasi pengguna mengenai serangan malware ini sangat penting dan pastikan untuk hanya install software dari sumber terpercaya.
-
Memastikan Sistem Operasi Up-to-Date
Selalu melakukan pembaruan sistem operasi dan perangkat lunak. Hal ini bisa membantu di dalam mencegah sebagian besar infeksi rootkit dan memastikan bahwa mempunyai perlindungan terbaru.
-
Melakukan Backup Secara Rutin
Lakukan backup data secara rutin untuk mengurangi resiko kehilangan data akibat terkena serangan malware. Pastikan backup data selalu diperbarui dan siap digunakan apabila dibutuhkan.
-
Menggunakan Password yang Kuat
Gunakan kata sandi yang kuat dan melakukan pembaruan secara berkala. Layanan manajemen kata sandi seperti LastPass atau 1Password bisa membantu kamu di dalam mengelola kata sandi dengan aman.
Nah, itulah dia penjelasan lengkap mengenai serangan malware dan cara mengatasinya. Semoga dengan adanya penjelasan di atas bisa membantu kamu, khususnya yang masih awam dengan perangkat laptop maupun komputer.