Kadjiro – Harga jual produk merupakan salah satu hal krusial yang wajib kamu putuskan sebelum rilis produk ke pasar. Meski terlihat mudah, jika kamu tidak menghitung harga dengan baik, bisnis berpotensi gagal total. Tapi tenang, di bawah ini kami mempunyai 7 cara menentukan harga jual produk untuk kamu terapkan.
Cara Menentukan Harga Jual Produk
Bagaimana cara menentukan harga jual produk dengan tepat dan sesuai strategi bisnis? Selain berdasarkan fixed cost, variable cost dan BEP, ada beberapa cara menentukan harga jual produk yang bisa kamu terapkan ke bisnis, yaitu:
-
Cost-Plus Pricing
Cara menentukan harga jual produk yang pertama adalah dengan menggunakan cost-plus princing. Di dalam metode ini, kamu tingga menjumlahkan total biaya produksi per jumlah produk, setelah itu menambahkan margin profit sesuai dengan keinginan. Rumus Cost Plus Pricing adalah sebagai berikut:
Price = [(Fixed Cost + Variable Cost)/Quantity] + [Profit Margin X (Fixed Cost + Variable Cost)/Quantity]
Sebagai contoh, Anda memproduksi 100 jam tangan dengan total biaya sewa tempat Rp2.000.000,00, biaya listrik Rp500.000,00, biaya tenaga Rp10.000.000,00, biaya bahan baku Rp20.000.000,00 dan biaya pemasaran Rp5.000.000,00. Jika Anda ingin mendapatkan profit 10% setiap pcs, maka harga jualnya adalah:
Total Biaya = Rp37.500.000,00.
Margin profit = 10% X Rp37.500.000,00 = Rp3.750.000,00.
Total Price = Rp37.500.000,00 + Rp3.750.000,00 = Rp41.250.000,00.
Price/Product = Rp41.250.000,00/100 = Rp412.500,00.
Jadi, harga jual jam tangan kamu adalah Rp412.000,00.
-
Mark-Up Pricing
Cara menentukan harga jual produk kedua adalah dengan menggunakan Mark-Up Pricing. Berbeda dengan Cost-Plus, di metode ini kamu menentukan harga jual terlebih dahulu, baru setelah itu menghitung margin profitnya. Berikut adalah rumus Mark-UP Pricing:
Profit = (Price x Quantity) – (Total Cost)
Bagaimana cara menentukan jual produk dengan Mark-Up Pricing? Simak simulasi perhitungan sebagai berikut:
Profit = (Rp150.000,00 x 300) – (Rp30.000.000,00) = Rp45.000.000,00 – Rp30.000.000,00 = Rp15.000.000,00.
Maka, total jumlah profit dari 300 jam tangan kamu adalah Rp15.000.000,00 atau 50% dari total biaya produksi.
-
Breakeven Pricing
Metode kali ini paling sering digunakan perusahaan baru yang belum fokus menghasilkan laba. Sama seperti namanya, di dalam metode ini, harga ditentukan hanya berdasarkan pada biaya saja. Rumus Breakeven Pricing adalah:
Price = (Fixed Cost + Variable Cost)/Quantity
Contoh kamu memproduksi 100 jam tangan dengan fixed cost Rp15.000.000,00 dan variable cost sebesar Rp50.000,00/pcs produk. Jika metode penentuan harga menggunakan Breakeven Method, maka harga jualnya adalah sebagai berikut:
Price = [Rp15.000.000,00 + (Rp50.000,00 x 100 pcs)]/100
= (Rp15.000.000,00 + Rp5.000.000,00) / 100
= Rp20.000.000,00/100
= Rp200.000,00
Dengan demikian, harga jual jam tangan kamu adalah Rp200.000,00.
-
Keystone Method
Keystone Method merupakan cara menentukan harga jual produk yang paling banyak digunakan di dunia ritel. Hal ini dilakukan supaya pebisnis lebih fleksibel di dalam membuat strategi diskon dan menjaga supaya tidak mengalami kerugian. Ada beberapa industri yang kemungkinan harganya ditentukan dari Keystone Method, misalnya usaha snack dan makanan instan.
Tidak ada rumus persis untuk Keystone Method. Anda hanya perlu menaikkan harga produk menggunakan initial markup 50%-100% dari biaya produksi. Misalnya, kamu memproduksi jam tangan dengan biaya produksi Rp100.000,00/produk. Maka harga yang bisa kamu terapkan adalah Rp150.000,00 – Rp200.000,00.
-
MSRP (Manufacturer Suggested Retail Price)
Jika tidak ingin pusing, kamu bisa mencoba menentukan harga jual produk dengan menggunakan MSRP. Manufacturer Suggested Retail Price merupakan harga pokok yang ditetapkan asosiasi pebisnis dalam satu industri sama atau setara. Di dalam bahasa Indonesia, MSRP juga disebut Harga Eceran Tertinggi (HET).
Masalahnya, di setiap pebisnis menginginkan keuntungan secara maksimal. Maka dari itu, pastikan biaya produksi kamu lebih rendah dari MSRP. Semakin rendah biaya dibanding MSRP, akan semakin baik. Supaya lebih paham, simak kasus berikut:
Kamu memproduksi sabun dengan MSRP Rp10.000,00/pcs produk. Biaya total produksi 200 sabun adalah Rp2.500.000,00. Maka hanya biaya per pcs nya adalah Rp2.500.000,00/200 = Rp12.500,00 / pcs (sebelum profit). Ini artinya, kamu harus menurunkan biaya produksi supaya tidak merugi.
-
Market Based Pricing
Market Based Pricing hampir sama dengan MSRP. Akan tetapi, harga di dalam metode market based tidak ditentukan berdasarkan kesepakatan, melainkan terbentuk secara alami di pasar.
Metode Market Based Pricing bisa kamu terapkan jika kamu menjual produk dengan banyak pesaing. Saat menggunakan metode ini, kamu tidak perlu pusing menghitung harga sendiri, cukup mengikuti harga umum di pasar saja.
-
Value Based Pricing
Bagaimana cara menentukan harga jual produk dengan kualitas dan pelayanan estetika tinggi? Anda bisa mencoba metode Value Based Pricing, metode penentuan harga berdasarkan nilai produk yang satu ini bisa diterapkan jika produkmu mempunyai nilai khas yang tidak dimiliki oleh produk lain, misalnya karya seni, mobil dan perhiasan.
Demikian cara menentukan harga jual produk dan tips lain yang bisa kamu pertimbangkan dalam proses penentuan harga. Saat ini sudah tidak perlu bingung dan bertanya-tanya bagaimana cara menentukan harga jual lagi! Dan jangan lupa segera terapkan ke bisnis sekarang juga dan rilis produk kamu ke pasar!