Kadjiro – Layar TV bergaris menjadi mimpi buruk bagi para pecinta hiburan rumahan, terutama saat sedang asyik menonton serial favorit atau pertandingan sepak bola. Masalah penyebab layar TV bergaris ini bisa muncul secara tiba-tiba, baik garis vertikal tipis yang mengganggu pandangan atau garis horizontal lebar yang merusak kualitas gambar secara keseluruhan. Di tahun 2025, dengan maraknya TV LED, LCD dan OLED berukuran besar, isu ini semakin sering ditemui pada rumah tangga Indonesia.
Apakah itu garis hijau, merah atau putih yang statis? Penyebabnya bisa dari faktor sederhana seperti koneksi longgar hingga kerusakan permanen pada panel. Jangan panik dulu, banyak kasus yang bisa diatasi sendiri tanpa biaya servis mahal.
Dalam kesempatan kali ini, kami ulas tujuh penyebab layar TV bergaris vertikal dan horizontal yang paling umum, serta tips mengatasinya. Dengan pemahaman ini, kamu bisa mencegah kerugian dan perpanjangan umur TV kesayangan. Yuk, simak ulasan di bawah ini sampai selesai agar ruang keluarga tetap jadi bioskop pribadi yang nyaman.
Penyebab Layar TV Bergaris
Berikut adalah beberapa penyebab dari layar TV yang bergaris:
-
Kerusakan Fisik di Panel Layar
Garis pada layar sering disebabkan oleh layar TV bergaris akibat fisik, seperti benturan ringan ketika memasang di dinding atau anak kecil yang memukul layar. Di TV LED/LCD, ini merusak kristal cair, sementara OLED rentan retak pixel.
Solusinya: Jika garis minim, coba restart TV dengan cara mencabut colokan 10 menit (power cycle). untuk kerusakan layar TV bergaris horizontal, ganti panel bisa Rp1-3 juta tergantung ukuran. Lebih baik cegah dengan pasang TV di tempat aman, jauh dari jangkauan anak dan gunakan bracket dinding yang berkualitas.
-
Koneksi Kabel T-Con atau LVDS Longgar
Salah satu penyebab utama dari layar TV bergaris adalah kabel T-Con (Timing Controller) atau LVDS (Low-Voltage Differential Signaling) yang longgar. Kabel ini bertanggung jawab mengirim sinyal gambar dari mainboard ke panel layar. Saat TV sering dipindah atau terkena getaran, konektor bisa lepas sedikit dan menyebabkan garis vertikal tipis atau horizontal bergelombang di seluruh layar.
Solusinya: Matikan TV, cabut kabel listrik, lalu buka panel belakang (jika berani). Periksa dan tekan kabel T-Con dengan kencang. Gunakan juga isolasi tape khusus untuk mengamankan. Jika ragu, panggil teknisi.
-
Frame TV Berkarat atau Korosi
Iklim yang lembab di Indonesia bisa menjadi penyebab layar TV bergaris melalui korosi pada frame logam di belakang panel. Karat ini bisa mengganggu koneksi internal dan muncul garis horizontal di bagian bawah layar. Sering terjadi di TV berusia 3-5 tahun yang tidak dirawat.
Solusinya: Buka casing, bersihkan frame menggunakan kain microfiber dan alkohol isopropil. Oleskan anti karat spray khusus elektronik. Letakkan TV di ruangan yang kering, gunakan silica gel dehumidifier dan bersihkan rutin setiap 3 bulan sekali.
-
Masalah Arus Listrik Tidak Stabil
Di daerah dengan listrik rawan mati seperti pinggiran kota, penyebab layar TV bergaris vertikal bisa dari lonjakan tegangan. Komponen panel sensitif terhadap voltase fluktuatif, sehingga menyebabkan garis bergoyang atau flickering. Ini umumnya terjadi pada TV murah tanpa proteksi surge.
Solusinya: Pasang stabilizer voltase (Rp200.000,00 – Rp500.000,00) atau UPS mini. Reset TV ke pengaturan pabrik melalui menu Settings > Support > Self Diagnosis. Jika garis hilang sementara, masalahnya ada di listrik, hubungi pihak PLN untuk mengecek instalasi di rumah. Dan selalu cabut colokan ketika badai petir.
-
Burn In atau Retensi Gambar di OLED
Untuk TV OLED premium, penyebab layar TV bergaris horizontal adalah burn in, dimana gambar statis (logo channel) “membakar” pixel, tinggalkan garis permanen. Ini terjadi setelah 2.000 jam pemakaian intensif.
Solusinya: Aktifkan pixel shift via settings untuk menggerakkan gambar otomatis. Gunakan mode hemat energi dan variasi konten. Apabila parah, ganti panel (Rp5-10 juta). Jangan biarkan logo statis >1 jam, gunakan screensaver.
-
Pengaturan Resolusi atau Sinyal Input Salah
Garis vertikal tipis bisa timbul akibat dari penyebab layar TV bergaris, seperti input HDMI longgar atau resolusi PC tidak cocok (misal 4K ke TV 1080p). Ini bikin sinyal terganggu, terlihat garis statis ketika ganti channel.
Solusinya: Cek semua kabel HDMI/VGA, ganti jika rusak (Rp50.000,00). Atur resolusi TV ke native via menu Picture > Expert Settings. Test dengan sumber lain seperti laptop. Jika menggunakan set top box, update firmware melalui USB.
-
Komponen Internal Rusak
Penyebab layar TV garis yang terakhir adalah mainboard rusak atau backlight LED pudar, muncul garis gelap vertikal. Ini akibat panas berlebih atau usia pakai 5 tahun.
Solusinya: Diagnosis dengan teknisi (Rp100.000,00), ganti mainboard (Rp500.000,00 – Rp1.000.000,00) Untuk backlight, biaya (Rp800.000,00). Lebih hemat beli TV baru jika usia >7 tahun. Rawat dengan ventilasi baik, hindari dekat AC.
Penyebab layar TV bergaris mayoritas bisa dicegah dengan perawatan sederhana, dari koneksi longgar dan lingkungan lembab. Jangan abaikan gejala awal seperti garis samar, karena bisa eskalasi ke ganti panel mahal. Dengan beberapa solusi di atas, TV kamu tetap jernih dan tajam untuk marathon film keluarga. Apabila masih tetap berlanjut, hubungi service center resmi, mereka mempunyai alat diagnosis yang canggih.