Kadjiro – Kamu pernah diminta untuk reboot atau restart saat perangkat mengalami masalah? Kedua istilah ini memang sering digunakan secara bergantian, tapi sebenarnya apa perbedaan dalam penggunaanya yang penting untuk dipahami.
Supaya tidak bingung dan bisa tahu kapan harus melakukan reboot atau restart, kita bahasa lebih dalam yuk! Mulai dari perbedaan reboot dan restart, manfaat, hingga waktu yang tepat untuk melakukannya. Yuk, simak ulasan di bawah ini sampai dengan selesai.
Perbedaan Reboot dan Restart
Secara umum, reboot dan restart memang mengacu terhadap proses menghidupkan ulang perangkat. Namun, ada sedikit perbedaan tergantung pada konteks penggunaanya.
Dilansir dari Hamilton, reboot merupakan proses mengulang sistem komputer secara keseluruhan. Tindakan kali ini bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu:
- Hard Reboot: Proses dimana komputer benar-benar dimatikan, semua sumber daya listrik terputus, lalu dinyalakan kembali. Biasanya langkah ini dilakukan dengan cara menekan dan menahan tombol power hingga perangkat mati total. Cara ini juga berguna untuk mereset kondisi perangkat keras atau hardware sepenuhnya.
- Soft Reboot: Komputer di restart tanpa mematikan daya, misalnya dengan menekan tombol CTRL + ALT + Del atau melalui menu sistem. Proses kali ini dilakukan untuk memuat ulang sistem tanpa sepenuhnya memutus daya listrik.
Sementara itu, restart biasanya merujuk pada memulai ulang sistem operasi melalui perintah tertentu, misalnya melalui opsi menu Start pada Windows. Saat restart dilakukan, sistem akan menutup semua program, menghapus data sementara dari RAM, lalu menjalankan ulang sistem operasi. Perlu digaris bawahi, restart pada dasarnya menjadi bagian dari proses reboot, khususnya kategori soft reboot.
Jadi, meski sering dianggap sama, reboot biasanya mengacu pada proses mematikan lalu menyalakan ulang komputer secara penuh. Adapun restart dilakukan saat komputer masih menyala tanpa memutus daya, hanya memulai ulang sistem operasinya.
Manfaat Reboot dan Restart
Reboot dan restart bukan perihal mematikan dan menyalakan perangkat. Keduanya memiliki manfaat penting yang berperan di dalam menjaga performa sistem tetap optimal. Berikut adalah manfaat melakukan reboot dan restart:
-
Manfaat Reboot
Reboot merupakan proses mematikan komputer sepenuhnya dan kemudian menyalakan kembali. Proses kali ini melibatkan pemutusan daya sehingga sistem benar-benar dimulai dari nol. Beberapa manfaat reboot adalah:
- Membersihkan Memori dan Cache Sistem: Dengan mematikan perangkat secara total, semua proses dan file sementara (temporary files) yang tersimpan di RAM akan dihapus. Ini bisa meningkatkan performa sistem dan mencegah perangkat lemot karena tumpukan cache.
- Mengatasi Masalah Sistem yang Lebih Kompleks: Apabila komputer error berat, hang maupun blue screen, reboot bisa menjadi solusi utama yang efektif. Mengingat reboot mengulang sistem dari kondisi benar-benar mati, eror yang bersumber dari hardware atau driver biasanya ikutan ke reset.
- Menghapus Proses yang Membandel: Terkadang ada program atau proses yang tidak dapat dihentikan dengan task manager. Dengan melakukan reboot, semua proses dipaksa berhenti karena komputer dimatikan total.
- Cocok untuk Troubleshooting Masalah Serius: Reboot sering dijadikan langkah utama dalam troubleshooting oleh teknisi maupun IT. Hal tersebut dilakukan karena dapat menyelesaikan banyak error teknis yang tidak dapat diperbaiki hanya dengan melakukan restart.
-
Manfaat Restart
Restart merupakan proses ulang komputer tanpa mematikan daya. Umumnya dilakukan melalui perintah sistem operasi, seperti memilih opsi restart di menu Start Windows. Manfaat dari restart adalah:
- Menyegarkan Sistem Operasi: Restart bisa membantu menghentikan semua proses yang sedang berjalan dan memulai sistem kembali dalam kondisi segar tanpa harus mematikan perangkat. Ini dapat memperbaiki permasalahan minor seperti aplikasi tidak merespon maupun sistem mulai melambat.
- Membersihkan RAM Sementara: Meski tidak seefektif reboot dalam membersihkan memori, restart tetap bisa membantu mengosongkan sebagian RAM dari proses-proses yang tidak dibutuhkan.
- Lebih Cepat dan Praktis: Restart bisa menjadi solusi cepat di saat kamu membutuhkan sistem kembali segar tanpa harus menunggu proses shutdown dan power on lebih lama seperti reboot.
- Menerapkan Update Sistem: Banyak pembaruan sistem operasi, driver maupun software yang membutuhkan restart agar bisa diterapkan sepenuhnya. Restart menjadi langkah penting di dalam proses update ini.
Kapan Harus Melakukan Reboot dan Restart?
Reboot sebaiknya dilakukan saat kamu ingin memulai ulang sistem secara menyeluruh. Khususnya di beberapa situasi berikut:
-
Ketika Komputer Mengalami Error Berat
Apabila komputer freeze, crash atau menampilkan blue screen, reboot bisa membantu memulai ulang sistem dari awal, menutup semua proses latar belakang dan menyegarkan sistem sepenuhnya.
-
Setelah Instalasi atau Penghapusan Software Penting
Saat menginstall atau menghapus aplikasi besar, terutama yang berkaitan dengan sistem operasi maupun driver, lakukan reboot untuk memastikan semua perubahan sudah diterapkan dengan benar.
-
Mengatasi Masalah Ringan
Di saat komputer terasa lambat, aplikasi tidak responsif atau tidak yakin penyebab masalahnya, restart bisa menjadi solusi cepat karena bisa menyegarkan sistem.
-
Menjaga Performa Harian Perangkat
Untuk pengguna komputer yang aktif di setiap hari, restart rutin seminggu sekali juga bisa bermanfaat agar sistem tetap responsif dan stabil.
-
Menghemat Energi Saat Tidak Digunakan
Jika kamu ingin meninggalkan komputer tanpa mematikan sepenuhnya, restart atau sleep mode bisa dipilih supaya perangkat tetap hemat daya tapi siap digunakan kembali.
Itulah dia perbedaan reboot dan restart yang harus kamu ketahui. Meski terlihat sama, keduanya memiliki fungsi dan waktu penggunaan yang berbeda. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat!