Kadjiro – HyperOS merupakan sistem operasi (OS) baru dari Xiaomi yang memberikan banyak perubahan. Selain menawarkan fitur menarik dan peningkatan kinerja, sayangnya tidak semua aspek HyperOS mendapatkan pujian.
Apabila kamu ingin beralih ke OS terbaru ini, ada baiknya membaca ulasan di bawah ini sebelum akhirnya menekan tombol “Install”. Untuk membantu kamu membuat pilihan yang tepat, di kesempatan kali ini akan membagikan 4 kelebihan dan kekurangan dari HyperOS Xiaomi. Bagi yang penasaran, yuk simak ulasannya sampai dengan selesai.
Kelebihan dari HyperOS
Ada 5 kelebihan dari HyperOS yang harus kamu ketahui, yaitu:
-
Ringkas dan Minimalis
HyperOS membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih sedikit dibandingkan MIUI. Di dalam angka absolut, OS baru kali ini memakan 9,14 GB penyimpanan, sedangkan MIUI membutuhkan lebih dari 12GB penyimpanan internal. Artinya, HyperOS jauh lebih ringkas dibandingkan dengan MIUI.
Xiaomi sangat fokus dengan desain minimalis HyperOS. Ikon dan label di Control Center tidak terlihat secara default, meski masih bisa ditampilkan kembali melalui menu Pengaturan.
OS baru kali ini mempunyai desain visual yang lebih bersih dan ringkas. HyperOS juga menghilangkan banyak aplikasi pra-instal yang ada di MIUI, sehingga memberikan pengalaman yang lebih bersih. Pengguna juga bisa menghapus banyak aplikasi bloatware bawaan ponsel.
-
Peningkatan Performa
Xiaomi sudah membawa banyak pengoptimalan di HyperOS, sehingga menghasilkan animasi yang lebih halus dan kinerja lebih baik. Latensi penjadwalan rata-rata untuk tugas penting berkurang 14% dan latensi penjadwalan maksimum berkurang 72%.
HyperOS juga menjanjikan pengalaman bebas penurunan performa untuk setidaknya 50 bulan penggunaan. Xiaomi mengklaim pengurangan 79% untuk penggunaan penyimpanan untuk upgrade Over The Air (OTA) dan pengurangan waktu 24% untuk upgrade OTA. Artinya, pembaruan software akan tersedia dan bisa diunduh lebih cepat.
-
Fitur AI
Tidak mau kalah dengan raksasa smartphone lainnya, Xiaomi juga ikut meramaikan persaingan fitur berteknologi AI yang agresif di pasaran. Mereka sudah menambahkan banyak fitur AI ke HyperOS. Ponsel Google Pixel merupakan smartphone pertama yang menawarkan fitur teknologi AI, kemudian Samsung menggandakannya dengan memperkenalkan fitur AI inovatif di seri Galaxy S24.
HyperOS juga menjanjikan banyak fitur AI yang bisa dijalankan tanpa harus terhubung dengan cloud, berkat optimasi NPU. Ponsel Xiaomi dengan HyperOS bisa menyalin percakapan langsung dan menghasilkan subtitle dalam video serta aplikasi pihak ketiga.
Aplikasi Gallery bawaan juga mendapatkan dorongan besar dengan fitur AI. Ini menawarkan fitur “AI Portrait” yang dihasilkan dari menganalisis koleksi foto yang sudah ada.
Kamu bisa mengubah suasana di dalam foto tanpa membutuhkan koneksi internet. Aplikasi Gallery juga sudah dilengkapi fitur “AI Expansion” yang memungkinkan kamu memperluas pemandangan di dalam sebuah foto yang sudah ada.
-
Ekosistem Xiaomi
Salah satu aspek penting dari HyperOS adalah Interkonektivitas. Dengan OS baru kali ini, Xiaomi bertujuan untuk menciptakan sistem terpadu untuk perangkat Xiaomi seperti smartphone, tablet, gadget, rumah pintar dan mobil.
Xiaomi Smart Hub terbaru di HyperOS memungkinkan kamu melihat status perangkat dan mengontrolnya secara real time. Pintasan (shortcut) untuk Smart Hub juga tersedia di Control Center untuk akses cepat.
Kekurangan dari HyperOS
Tidak hanya mempunyai kelebihan, HyperOS masih memiliki kekurangan yang harus diketahui oleh penggunanya. Berikut adalah ulasan selengkapnya:
-
Fitur “Dynamic Notch” yang Belum Berfungsi Secara Optimal
Terinspirasi oleh iOS, Xiaomi sudah menambahkan fitur hampir mirip dengan Dynamic Island ke HyperOS. Mereka tidak mempunyai nama untuk fitur ini, tapi banyak yang menyebutnya “Dynamic Notch”. Xiaomi bukan merek pertama yang meniru Dynamic Islan milik Apple. Realme, Infinix dan beberapa produsen Android lainnya sudah melakukannya.
Dynamic Island di Iphone memang menarik dan bermanfaat, tapi tidak di perangkat Android. Fitur kali ini hanya berfungsi di beberapa situasi saja, seperti saat mengaktifkan mode Do Not Disturb, beralih ke mode silent atau menyalakan hotspot seluler.
-
Bug dan Error
Ada banyak keluhan dari para pengguna Xiaomi sejak beralih ke HyperOS. Kebanyakan dari mereka melaporkan perangkat sering mengalami crash dan aplikasi menjadi tidak bisa dibuka.
OS baru kali ini masih dalam pengembangan dan secara aktif terus diperbaiki untuk menawarkan pengalaman yang lebih baik. Bukan berarti kamu pasti akan menghadapi masalah-masalah ini setelah install pembaruan HyperOS, tapi ada kemungkinan masalah tersebut muncul.
-
Kustomisasi Terbatas
Meski banyak yang menyukai adanya kustomisasi layar kunci di HyperOS, kustomisasi secara keseluruhan tidak begitu mengesankan. OS baru kali ini tidak memungkinkan kamu untuk menyesuaikan detail kecil seperti bentuk sudut notifikasi dan variasi kecepatan animasi yang bisa dilakukan di MIUI. Secara keseluruhan, tingkat kustomisasi HyperOS lebih terbatas dibandingkan dengan MIUI.
-
Terasa Seperti MIUI
Setelah beralih ke HyperOS, kamu mungkin akan kesulitan membedakan dengan MIUI kecuali mulai menelusuri lebih dalam. Xiaomi sudah melakukan banyak perubahan “di bawah tenda” yang berfokus pada peningkatan performa.
HyperOS tidak membawa perubahan besar di UI atau fitur inovatif apapun. Sehingga, terlihat lebih sederhana dan cepat.
Itulah dia kelebihan dan kekurangan dari sistem operasi HyperOS. Semoga penjelasan di atas bisa memberi tambahan informasi, khususnya pengguna HP Xiaomi, ya.