Apa Itu Doxxing? Ini Cara Kerja dan Bahayanya dalam Cyberbullying!

Anggi Novita Sari

Doxxing
Doxxing

KadjiroCyberbullying merupakan fenomena dimana seseorang atau sekelompok orang menggunakan media digital, terutama media sosial untuk melecehkan, merendahkan atau menyerang individu lain secara verbal maupun nonverbal. Praktis ini semakin sering terjadi seiring dengan meningkatkan penggunaan internet dan media sosial, dimana pelaku bisa dengan mudah menyembunyikan identitasnya atau menggunakan akun anonim untuk menghindari konsekuensi. 

Bentuk cyberbullying bervariasi, mulai dari komentar kasar, penyebaran rumor dan ancaman atau penghinaan yang bertujuan untuk mempermalukan korban di depan publik. Salah satunya Doxxing adalah tindakan mengungkapkan informasi pribadi secara online tanpa izin yang bertujuan untuk mempermalukan, mengintimidasi atau membahayakan korban. Bagi Anda yang masih bingung bagaimana cara kerja dan bahayanya doxxing di media sosial, yuk simak ulasan selengkapnya dibawah ini. 

Pengertian Doxxing 

Dilansir dari Kaspersky, doxxing merupakan tindakan menyebarluaskan informasi pribadi seseorang atau organisasi tanpa izin mereka, biasanya melalui internet. Praktis ini melibatkan pengumpulan dan penyebaran data sensitif, seperti nama, alamat rumah, tempat kerja, nomor telepon, rincian keuangan dan informasi pribadi lain yang sebelumnya bersifat rahasia atau sulit didapatkan. 

Istilah doxxing berasal dari budaya hacker di tahun 1990-an, dimana pada waktu itu berarti mengungkap identitas lawan sebagai bagian dari perseteruan antar hacker. Seiring berjalannya waktu, konsep ini berkembang menjadi konteks yang lebih luas, termasuk pelecehan online, cyberbullying dan penyebaran informasi pribadi dengan berbagai niat jahat seperti menghukum, menakut-nakuti atau mempermalukan orang lain. 

Doxxing bisa terjadi melalui berbagai metode, termasuk mengumpulkan informasi dari database publik dan platform media sosial, atau mendapatkannya secara ilegal melalui peretasan dan teknik rekayasa sosial (social engineering). meski di dalam beberapa kasus doxxing dianggap bisa dibenarkan, misalnya untuk mengungkap perilaku berbahaya, tapi tindakan ini seringkali dipandang negatif karena sifatnya yang mengganggu privasi dan berpotensi menimbulkan konsekuensi serius, seperti tekanan emosional, bahaya fisik atau ancaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. 

Bagaimana Doxxing Bekerja 

Doxxing biasanya melibatkan beberapa metode untuk mengumpulkan informasi pribadi, antara lain: 

  1. Mengumpulkan Informasi di Media Sosial 

Para pelaku doxxing sering mencari informasi yang tersedia secara publik di platform media sosial, seperti nama, alamat dan minat pribadi. Pengguna sering membagikan detail yang jika dikumpulkan bisa membentuk profil lengkap. 

  1. Serangan Phising

Ini melibatkan upaya menipu orang untuk mengungkapkan informasi pribadi melalui email atau pesan yang tampak sah. Setelah pelaku mendapatkan akses ke akun, mereka bisa mengekstraksi data sensitif. 

  1. Mengakses Catatan Publik dan Basis Data 

Informasi dari basis data pemerintah, seperti catatan properti dan pendaftaran pemilih bisa diakses serta digunakan untuk menyerang target. 

  1. Pelacakan IP dan Pencarian Balik 

Pelaku doxxing bisa menggunakan alamat IP untuk melacak lokasi seseorang dan memanfaatkan layanan pencarian balik untuk mendapatkan detail lebih lanjut berdasarkan nomor telepon atau alamat email. Metode-metode ini memungkinkan pelaku doxxing untuk menyusun sekumpulan informasi pribadi yang kemudian bisa disebarkan luas di internet. 

Bahaya Doxxing di Cyberbullying 

Ada beberapa dampak doxxing dari cyberbullying, yaitu: 

  1. Pelecehan dan Intimidasi 

Setelah informasi pribadi dipublikasikan, korban sering menghadapi pelecehan terus-menerus, baik secara online atau offline. Ini bisa berupa ancaman, penguntitan atau kontak yang tidak diinginkan dari orang asing. 

  1. Kerusakan Reputasi 

Korban bisa mengalami kerugian besar terhadap reputasi pribadi dan profesional mereka. Pengungkapan informasi pribadi bisa menyebabkan kehilangan pekerjaan atau dikucilkan secara sosial. 

  1. Resiko Keamanan Fisik 

Di dalam kasus yang ekstrem, doxxing bisa mengarah pada kekerasan dunia nyata. Korban bisa menjadi sasaran “swatting”, dimana laporan darurat palsu membuat polisi mendatangi rumah mereka atau menghadapi ancaman fisik langsung karena informasi pribadi yang terbongkar. 

  1. Dampak Psikologis 

Tekanan emosional akibat doxxing bisa sangat berat dan menyebabkan kecemasan, depresi dan perasaan tidak berdaya saat korban berusaha menghadapi pelanggaran privasi tersebut. 

Itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian, cara kerja dan bahayanya doxxing. Semoga informasi diatas bisa membantu dan bermanfaat, ya. 

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar