Ingin Memulai Bisnis Kuliner? Perhatikan 7 Hal Berikut!

Anggi Novita Sari

7 Hal Penting Saat Memulai Bisnis Kuliner

Kadjiro – Salah satu usaha yang mempunyai prospek menjanjikan adalah bisnis makanan dan minuman. Kedua hal ini akan selalu dicari konsumen, karena merupakan kebutuhan pokok. Secara umum, usaha yang bergerak di dalam bidang makanan disebut dengan usaha kuliner. Ada juga yang menyebutnya bisnis F&B alias Food and Beverages yang berarti makanan dan minuman. 

Apabila kamu tertarik untuk terjun di dalam bisnis tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulainya. Simak ulasan ini sampai dengan selesai, ya. 

Hal Penting Sebelum Terjun di Bisnis Kuliner 

Sebagai berikut adalah ulasan lengkap mengenai 6 hal yang harus diperhatikan jika kamu ingin memulai bisnis kuliner :

1. Ide Bisnis 

Perlu kamu ketahui, bahwa bisnis di bidang kuliner ini ada banyak ragamnya. Mulai dari restoran, warung, kafe, kedai, tenda, gerobak dan usaha tanpa tempat alias online. Jenis makanan nya juga bermacam-macam. Ada makanan berat, ringan dan dessert

Maka dari itu, ketika ingin memulai bisnis kuliner, kamu harus mempunyai ide bisnis yang jelas. Hal ini akan sangat berguna untuk menentukan rencana berikutnya, mengingat usaha yang bergerak di bidang makanan disebut sebagai usaha yang membutuhkan banyak rencana untuk mewujudkannya. 

Sebagai contoh, kamu ingin menjalankan bisnis bebek goreng. Disini, kamu harus mempersiapkan banyak hal. Mulai dari konsep tempatnya, apakah kamu berbentuk restoran, sekedar pakai tenda atau justru yang lainnya. Olahan makanan yang dibuat seperti apa dan lain sebagianya. 

Intinya, ide awal usaha adalah hal yang sangat urgen. Jika tidak disusun secara detail, pasti akan menyebabkan terjadinya permasalahan di dalam menjalankan sebuah usaha.

2. Modal yang Dimiliki 

Setelah tahu kalau usaha yang bergerak di bidang makanan disebut usaha atau industri kuliner, selanjutnya kamu juga harus tahu mengenai perhitungan modal yang dibutuhkan untuk menjalankannya. Hal ini tidak kalah penting dibandingkan dengan penentuan ide secara mendetail. 

Bahkan, kadang kala ide usaha baru muncul setelah tahu besaran modal yang dimiliki. Sehingga, bisa menyesuaikan jumlahnya dan tidak perlu hutang kemana-mana. 

Meski begitu, kalau kamu memang benar-benar minim modal tapi punya semangat membara untuk mengembangkan usaha kuliner, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan. Misalnya, dengan menggandeng rekan untuk bekerja sama, seperti investor atau pihak-pihak lainnya yang bisa membantu.

3. Lokasi Bisnis 

Usaha yang bergerak di dalam bidang makanan disebut dengan usaha kuliner. Artinya, usaha tersebut akan dijalankan secara offline dan membutuhkan lokasi yang strategis. 

Ketika sebuah usaha kuliner berada di tempat yang mudah dijangkau, pastinya akan menarik banyak pelanggan untuk berkunjung. Maka dari itu, lokasi bisnis yang baik termasuk hal yang harus diperhatikan sebelum menjalankan bisnis kuliner. 

Selain strategis, lokasi bisnis yang baik juga mencakup beberapa hal. Misalnya, tingkat kebersihan, jarak dengan pesaing, suasana lingkungan dan sebagainya. Sehingga, untuk pemilihan lokasi usaha juga harus dipertimbangkan secara matang-matang. Hal ini penting supaya kelak lokasi tidak menimbulkan permasalahan saat menjalankan bisnis kuliner.

4. Menu Istimewa 

Pilihan menu yang istimewa tidak boleh dilewatkan di dalam menjalankan usaha kuliner. Sebaiknya kamu melakukan riset terkait hal ini, seperti dengan mengamati lingkungan sekitar untuk mengetahui menu makanan dan minuman yang tengah populer. 

Jika sudah tahu kalau usaha yang bergerak di dalam bidang makanan disebut usaha F&B, pastinya kamu juga sudah tahu banyak mengenai menu-menu yang bisa disediakan di sana. Coba untuk mengamati, meniru dan memodifikasi menu-menu istimewa tersebut hingga muncul menu baru lainnya.

5. SDM 

Di dalam bisnis kuliner, keberadaan sumber daya manusia atau SDM juga harus mendapatkan perhatian secara khusus. Tanpa SDM, tentunya bisnis tidak akan bisa berjalan sebagaimana mestinya. Maka dari itu, penting untuk mencari SDM yang unggul dan pintar agar usaha senantiasa berjalan lancar. 

Untuk usaha yang bergerak di bidang makanan membutuhkan beberapa kriteria SDM yang bisa dipilih. Mulai dari ahli mengolah bahan makanan atau minuman alias koki, pelayan, sales atau marketing dan pengelola keuangan. 

Tidak lupa yang paling utama adalah team leader (pemimpin tim). Ia adalah sosok yang akan membawa usaha kuliner ini ke arah yang lebih baik melalui arahan – arahan terhadap timnya. 

Kriteria di atas adalah kriteria SDM untuk bisnis kuliner pada skala yang sudah cukup besar. Untuk bisnis rintisan, kamu tidak membutuhkan terlalu banyak tim. 

Artinya, cukup dirimu sendiri atau mengajak satu rekan untuk membantu, mengurus operasional, usaha pasti akan tetap berjalan lancar. Saat ini ada banyak media yang bisa digunakan untuk memperkenalkan usaha kepada khalayak, sehingga tenaga SDM bisa diminimalisir.

6. Target Market 

Hal yang harus diperhatikan berikutnya di dalam usaha ini adalah target market alias pihak-pihak yang akan dibidik untuk menjadi pelanggan. Kamu harus tahu, siapa yang akan menjadi target pemasaran sebelum menjalankan usaha kuliner atau usaha yang bergerak di dalam bidang makanan atau F&B. 

Sebagai contoh, kamu ingin membuka cafe di dekat area kampus dan membidik para mahasiswa sebagai target market. Dari target tersebut, kamu harus memilih menyediakan beberapa menu yang sesuai dengan selera mahasiswa. 

Konsep cafe yang dibuka juga harus menyesuaikan tren yang sedang digandrungi oleh anak muda. Jika tidak demikian, maka kemungkinan besar kafe kamu akan sepi. 

Maka dari itu, penetapan target market ini harus benar-benar diperhitungkan dengan matang. Setelah ditetapkan, hal tersebut akan menjadi pedoman yang mempengaruhi pengambilan kebijakan-kebijakan berikutnya. 

Demikian penjelasan mengenai 7 hal yang harus diperhatikan saat memulai bisnis kuliner. Semoga penjelasan di atas bisa bermanfaat dan membantu, ya.

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar