5 Penyebab Drone Tidak Stabil yang Harus Diketahui dan Diperhatikan

Anggi Novita Sari

Penyebab Drone Tidak Stabil 

Kadjiro – Terkadang di saat menerbangkan drone, pilot pernah mengalami beberapa kendala tertentu. Salah satunya adalah drone yang turun sendiri di saat terbang dan tidak stabil. Hal ini akan berdampak pada manuver drone. 

Jika tidak segera ditangani, maka drone bisa jatuh dan terbentur. Lalu, apa saja penyebab drone tidak stabil dan bisa turun sendiri saat terbang? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

Penyebab Drone Tidak Stabil 

Ada lima faktor yang seringkali menjadi penyebab drone tidak stabil dan turun sendiri saat terbang. Baik itu faktor eksternal yang ada pada drone atau faktor eksternal. Sebagai berikut adalah penjelasan selengkapnya : 

  1. Faktor Kondisi Cuaca 

Faktor pertamanya adalah kondisi cuaca atau kecepatan angin di udara. Terlebih lagi angin yang berlawanan dengan arah penerbangan drone. Memang, ada drone yang tahan angin tapi hal itu terbatas untuk kecepatan angin tertentu saja. Apabila sudah melebihi batasannya, maka drone ini akan tidak stabil. Apabila melebihi batasannya, maka drone akan tidak stabil. 

Kemudian, kondisi seperti cuaca yang terik dan berembun kabut juga berpengaruh. Ketika drone diterbangkan di dalam kondisi yang terik, maka akan berdampak pada komponen yang cepat panas pula dan meningkatkan kinerja. Inilah yang membuat daya baterai drone cepat habis dan tidak stabil. Begitupun saat kondisi berkabut, dikhawatirkan air bisa masuk ke dalam celah-celah kecil komponen dan berpengaruh. 

  1. Sensor Drone Bermasalah 

Selanjutnya mengenai sensor drone. Flight Controller drone terdapat beberapa sensor penting seperti giroskop, barometer, akselerometer dan magneto. Sensor giroskop yang pendek ini membuat drone terbang lebih stabil, khususnya di dalam perihal kontrol dan informasi. 

Apabila salah satu sensor drone tidak bekerja dengan baik, maka akan membuat kinerja sensor lainnya menjadi tidak optimal untuk menjaga keseimbangan dan kestabilan. Termasuk di dalam mengatur kecepatan putaran rotasi saat drone berada di udara. 

  1. Jangkauan Transmitter 

Ketiga adalah masalah jangkauan koneksi transmitter. Seperti yang diketahui, bahwa transmitter adalah penghubung sinyal dari controller ke pesawat drone. Kinerja transmitter akan lebih baik, ketika tidak ada halangan dari kondisi sekitarnya. Baik itu bentang alam seperti perbukitan, pepohonan dan objek lain seperti bertingkat, bangunan tinggi dan lainnya. 

Itu artinya, semakin banyak penghalang tersebut maka transmitter menjadi tidak optimal. Sinyal pun akan terganggu, terlebih lagi jika banyak interferensi sinyal. Misalnya, sinyal dari jaringan radio lainnya. Tentu hal tersebut bisa mengacak dan merusak frekuensi sinyal drone serta pengontrolan lebih susah. Sehingga, drone tidak bisa terbang dengan stabil. 

  1. Center Gravity 

Faktor penting yang harus diperhatikan adalah center of gravity. Bisa dibilang istilah tersebut merupakan posisi dimana drone sejajar di dalam posisi yang benar-benar tepat. Jadi, pastikan drone tidak terlalu miring ke sisi kiri atau kanan saat diterbangkan. 

Maka, kamu bisa mengubah posisi ketika terlalu miring tersebut sesegera mungkin. Cek juga apakah drone mempunyai berat di bagian tertentu, sehingga membuatnya miring sendiri meski sudah dikontrol menggunakan controller. Dengan begitu, bisa terhindar dari kemiringan dan drone tetap berada di dalam posisi center of gravity yang tepat. 

  1. Part yang Digunakan 

Penyebab drone tidak stabil dan sering turun sendiri terakhir bisa jadi karena aksesoris dan spare part yang digunakan. Misalnya, part tersebut mengalami kerusakan karena benturan atau terdapat partikel atau kotoran yang menempel di bagian komponen tertentu. Sebagai contoh flight controller yang terkena benturan tentu akan memberikan pengaruh terhadap sensitivitas manuver dan pengendalian. 

Maka dari itu, selalu melakukan perawatan dan pembersihan komponen drone secara berkala. Apalagi ketika terkena benturan atau crash. Disini ada beberapa cara yang bisa digunakan seperti menyemprot secara perlahan dengan kompresor, membersihkan bagian dengan alkohol dan diusap menggunakan kain khusus atau tisu. Lalu, pastikan juga komponen lainnya berada di dalam kondisi stabil dan tidak panas setelah diterbangkan. 

Itulah beberapa alasan dan penyebab drone tidak stabil dan bisa turun sendiri ketika terbang. Maka dari itu, sangat penting bagi kamu untuk mengecek segala kondisi sebelum menerbangkannya. Mulai dari kondisi drone dan melihat faktor eksternal yang bisa menghalangi kinerja drone. 

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar