Kadjiro – Mau bisnis tapi tidak memiliki waktu untuk handle operasional setiap hari? Kamu bisa memulai dengan bisnis autopilot. Apa itu?
Ketika memulai bisnis, kamu sebenarnya tidak harus meninggalkan pekerjaan secara langsung dan full urus usaha. Artinya, kamu bisa split time sembari memastikan bisnis benar-benar berjalan.
Membagi waktu antara usaha dengan bisnis ini cukup penting bagi pebisnis pemula. Dengan tetap bekerja, kamu bisa tetap mempunyai penghasilan sehingga tidak sepenuhnya berharap dari hasil usaha saja.
Nanti ketika bisnis sudah berjalan dan menghasilkan, kamu bisa mengurangi porsi bekerja dan lebih banyak mengurus bisnis. Jika kamu merasa bisnis sudah benar-benar berjalan, baru kamu bisa memilih full untuk mengurusnya dan berhenti dari pekerjaan utama.
Apa Itu Bisnis Autopilot?
Bisnis autopilot merupakan model bisnis yang dirancang khusus untuk beroperasi secara otomatis atau semi-otomatis tanpa membutuhkan keterlibatan aktif yang terus-menerus dari pemiliknya. Di dalam bisnis autopilot, sistem, teknologi dan proses yang sudah diatur sebelumnya memungkinkan operasional berjalan dengan minim pengawasan.
Dengan konsep autopilot ini, kamu sebagai pemilik bisnis bisa fokus pada hal lain seperti bekerja atau mengelola bisnis lain secara bersamaan. Mempunyai bisnis dengan sistem autopilot ini akan memudahkan kamu di dalam mendapatkan penghasilan secara pasif.
Pasalnya, kamu bisa melakukan pemantauan dari luar tanpa harus pergi ke kantor. Sehingga bisnis ini bersifat “quick money”.
Seperti yang diketahui, tren teknologi bisnis kini semakin berkembang dengan inovasi semakin bervariasi. Kesuksesan bisnis autopilot cukup bergantung dengan teknologi dan inovasi, selain itu, kemampuan mendelegasikan tugas bagi owner juga cukup penting di dalam sistem ini.
Komponen Bisnis Autopilot
Bisnis autopilot memanfaatkan teknologi, outsourcing dan proses otomatisasi untuk mengurangi keterlibatan langsung dari pemilik. Sehingga, bisnis tetap bisa berjalan dengan sedikit atau tanpa pengawasan rutin. Berikut adalah beberapa komponen yang harus ada di dalam bisnis autopilot:
-
Otomatisasi Operasional
Bisnis autopilot sangat bergantung dengan teknologi untuk menjalankan beberapa tugas operasional. Contohnya adalah penggunaan perangkat lunak untuk manajemen inventaris, pemrosesan pesanan, pengiriman otomatis dan layanan pelanggan berbasis chatbot. Dengan otomatisasi, banyak aktivitas rutin yang bisa dijalankan tanpa keterlibatan manusia.
-
Penggunaan Teknologi dan Digitalisasi
Di dalam bisnis autopilot, teknologi menjadi tulang punggung untuk menjalankan bisnis tanpa kehadiran pemilik. Ada beberapa alat yang umum digunakan, yaitu:
- Sistem Manajemen Pelanggan (CRM) untuk mengelola hubungan dengan pelanggan.
- Perangkat lunak E-Commerce yang menangani penjualan, pemrosesan pembayaran dan pengelolaan pengiriman.
- Email dari marketing automation tools yang bisa menjalankan kampanye pemasaran secara otomatis.
- Chatbots atau AI customer service yang melayani pertanyaan dan permintaan pelanggan 24/7.
-
Outsourcing dan Delegasi
Selain otomatisasi, bisnis autopilot juga mengandalkan outsourcing untuk menangani beberapa tugas yang membutuhkan intervensi manusia tapi tidak membutuhkan kehadiran langsung pemilik bisnis. Tugas-tugas ini termasuk di dalam layanan pelanggan, pengelolaan media sosial atau pemrosesan pesanan. Dengan memanfaatkan pihak ketiga, pemilik bisnis bisa memastikan operasional tetap berjalan tanpa harus terlihat langsung.
-
Sistem Berlangganan
Salah satu model bisnis autopilot yang populer adalah sistem berlangganan, dimana pelanggan membayar secara rutin untuk menerima produk atau layanan secara otomatis di setiap bulan atau tahun. Model ini tidak membutuhkan perhatian harian dari pemilik, karena prosesnya sudah ditentukan, seperti streaming atau box subscription (kotak produk bulanan).
Contoh Bisnis Autopilot
Tertarik memulai bisnis autopilot? Jika iya, kamu bisa memilih salah satu dari beberapa contoh bisnis dengan model ini, yaitu:
-
E-Commerce dan Dropshipping
Di dalam e-commerce berbasis autopilot, toko online bisa dibangun dengan sistem yang menangani segalanya dari pemesanan hingga pengiriman. Selain itu, di dalam dropshipping, pemilik bisnis tidak perlu menyimpan stok barang, karena disaat pelanggan memesan, produk dikirim langsung dari pemasok ke pelanggan.
-
Afiliasi Pemesanan
Affiliate marketing memungkinkan seseorang mempromosikan produk orang lain melalui blog atau media sosial, dan mendapatkan komisi di setiap kali terjadi penjualan. Semua transaksi, pengiriman dan layanan pelanggan ditangani oleh pihak ketiga, sehingga pemilik bisnis hanya berfokus pada kegiatan promosi saja.
-
Airbnb atau Penyewaan Properti
Di dalam bisnis penyewaan properti, terutama melalui platform seperti Airbnb, pemilik properti bisa mengotomatiskan hampir seluruh proses. Sistem pemesanan, pembayaran dan pengelolaan tamu bisa dilakukan melalui platform ini, bahkan banyak pemilik menyewa manajer properti untuk menangani pembersihan dan perawatan.
Itulah dia penjelasan lengkap mengenai bisnis autopilot. Semoga penjelasan di atas bisa membantu dan bermanfaat, ya.