Kadjiro – Saat ini, banyak orang tergoda untuk mengejar impian berbisnis. Mempunyai bisnis sendiri memang terdengar menarik, kebiasaan waktu, potensi penghasilan besar dan menjadi bos bagi diri sendiri merupakan beberapa alasan umum.
Namun, berhenti bekerja secara tiba-tiba untuk memulai bisnis bisa menjadi keputusan yang beresiko tinggi. Tidak jarang, keputusan ini justru membawa pada kegagalan dan kebangkrutan.
Alasan Berhenti Bekerja untuk Berbisnis
Berikut adalah lima alasan kenapa berhenti bekerja demi bisnis seringkali menjadi langkah yang salah:
-
Pengalaman dan Keterampilan yang Belum Cukup
Salah satu alasan utama kenapa bisnis baru sering gagal adalah kurangnya pengalaman dan keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan usaha. Banyak orang yang tergoda untuk berhenti bekerja karena melihat peluang bisnis yang menjanjikan, tapi mereka seringkali tidak mempunyai pemahaman yang cukup mengenai industri atau sektor bisnis yang akan mereka masuki.
Tanpa pengetahuan yang mendalam, bisnis yang baru saja dimulai akan rentan terhadap masalah-masalah operasional, finansial dan manajerial. Bisnis membutuhkan keterampilan dan pengalaman yang berkembang seiring berjalannya waktu, sehingga bekerja di posisi sekarang bisa menjadi sumber pembelajaran yang berharga.
-
Modal yang Tidak Stabil atau Kurang
Salah satu aspek paling kritis di dalam memulai bisnis adalah modal. Berpikir bahwa hanya dengan mengandalkan tabungan atau pinjaman bisa menjamin keberhasilan bisnis adalah kesalahan besar. Banyak bisnis yang bangkrut di dalam tahun pertama karena modal yang tidak cukup untuk bertahan. Menghabiskan semua dana hanya untuk membangun bisnis dari awal tanpa mempertimbangkan biaya operasional jangka panjang atau situasi darurat merupakan langkah yang sangat beresiko.
-
Tekanan Finansial yang Tinggi
Di saat Anda berhenti bekerja dan sepenuhnya mengandalkan bisnis baru, tekanan finansial menjadi jauh lebih tinggi. Tidak hanya harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tapi Anda juga harus mengelola keuangan bisnis.
Bisnis yang baru mulai sering kali tidak menghasilkan keuntungan besar di bulan-bulan pertama, bahkan bisa bertahan di dalam fasa kerugian selama beberapa waktu. Ketika Anda tidak mempunyai sumber pendapatan lain, tekanan ini bisa sangat melelahkan dan menyebabkan keputusan bisnis yang tergesa-gesa dan tidak bijaksana.
-
Kurangnya Pengujian Terhadap Ide Bisnis
Sering kali, orang berhenti bekerja untuk memulai bisnis tanpa terlebih dahulu menguji ide bisnis tersebut. Melakukan riset pasar, mendapatkan umpan balik dari calon pelanggan atau menjalankan bisnis dalam skala kecil sebagai usaha sampingan merupakan cara bijak untuk memastikan apakah ide bisnis Anda mempunyai potensi keberhasilan atau tidak.
Di saat meninggalkan pekerjaan tetap sebelum melakukan hal ini, Anda beresiko terjebak di dalam bisnis yang ternyata tidak berkelanjutan atau kurang menarik bagi pasar. Ide bisnis yang belum diuji dengan baik juga bisa menjadi langkah yang salah dan banyak bisnis gagal karena kurangnya validasi sebelum diluncurkan.
-
Mental dan Emosional yang Tidak Siap
Memulai bisnis membutuhkan ketahanan mental dan emosional yang sangat kuat. tantangan dan hambatan yang muncul di saat memulai usaha seringkali lebih besar dari yang dipikirkan. Dari menghadapi kegagalan awal, mengelola stres dan menanggung resiko finansial yang tinggi, bisnis tidak hanya membutuhkan kemampuan teknis, tapi juga kesiapan mental yang matang. Di saat Anda belum siap secara mental untuk menghadapi ketidakpastian dan stres yang lebih besar dari biasanya, berhenti kerja untuk bisnis bisa membuat Anda kewalahan dan lebih rentan terhadap kegagalan.
Berhenti kerja untuk memulai bisnis memang terdengar menggiurkan, tapi keputusan ini harus dipertimbangkan dengan matang. Dari kesiapan keterampilan, modal yang memadai dan tekanan finansial, semua faktor tersebut harus diperhitungkan sebelum Anda memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan tetap Anda.