3 Cara Menggabungkan Pemasaran Online dan Offline

Anggi Novita Sari

Cara Menggabungkan Pemasaran Online dan Offline
Cara Menggabungkan Pemasaran Online dan Offline

Kadjiro – Menggabungkan teknik pemasaran online dan offline merupakan salah satu cara yang paling banyak digunakan untuk meningkatkan revenue perusahaan. Strategi online dan offline yang dijalankan bersama bisa memaksimalkan pengalaman para pelanggan. Bisnis bisa melayani banyak segmen pelanggan tanpa adanya batasan. Semakin mudah produk dan jasa dijangkau, maka semakin besar potensi pendapatan yang akan diterima. 

Teknik pemasaran online yang paling sering digunakan adalah Pay Per Click (PPC), iklan online di media sosial, content marketing dan iklan search engine. Sedangkan, teknik pemasaran offline yang sering digunakan adalah iklan di media konvensional (TV, surat kabar dan radio), promosi door to door, program diskon di toko fisik dan telemarketing. Setiap perusahaan biasanya condong ke salah satu teknik pemasaran karena akan menyesuaikan dengan target konsumennya. 

Dibandingkan fokus ke salah satu teknik pemasaran, banyak perusahaan global besar di dunia yang menggabungkan pemasaran online dan offline. Tujuannya untuk meningkatkan brand awareness calon pelanggan di brand mereka. Semakin banyak channel penjualan yang digunakan juga berdampak positif pada penjualan. Akses ke produk dan jasa yang lebih luas berpotensi meningkatkan profit perusahaan. 

Pemasaran Online vs Offline, Bagus yang Mana? 

Berikut adalah kelebihan pemasaran online dan offline yang harus kamu ketahui : 

  1. Kelebihan Pemasaran Online 

Pemasaran online lebih hemat biaya dan mudah dilacak keberhasilannya. Iklan yang dipasang di search engine atau media sosial bisa ditargetkan langsung ke calon konsumen yang tepat. Kamu bisa mengubah target konsumen sesuai jenis produk dan jasa yang dijual. Cocok untuk perusahaan yang menjual banyak produk dan layanan dengan target konsumen berbeda-beda. 

Bisnis kamu bisa ubah target iklan secara real time jika dirasa iklan yang sedang berjalan kurang maksimal. Konten iklan juga bisa dimodifikasi sekreatif mungkin supaya menarik perhatikan. Hal yang menarik dari pemasaran online adalah hasil iklan bisa langsung dilihat. keberhasilannya. Kamu bisa mengecek berapa banyak konsumen yang melakukan konvensi secara online. 

  1. Kelebihan Pemasaran Offline 

Pemasaran offline dengan media tradisional sampai dengan saat ini masih tetap efektif. Meski menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa tahun 2024 sebanyak 79.5% penduduk di Indonesia sudah terhubung dengan internet, tapi media tradisional masih sangat bagus untuk menjangkau audiens lebih luas. Secara singkat, kamu bisa meningkatkan brand awareness ke konsumen di seluruh wilayah Indonesia tanpa membedakan segmennya. 

Perusahaanmu bisa mengkomunikasikan nilai dan identitas merek secara efektif. Jika iklan terus menerus disiarkan, maka akan melekat di benak konsumen lebih lama dibandingkan dengan iklan online

Namun, tantangan di dalam iklan offline adalah durasinya singkat. Sehingga, kamu harus cermat mengemas informasi secara singkat, padat dan jelas. Biaya yang harus dikeluarkan juga lebih mahal. 

Kisaran biaya iklan per 30 detik di Daytime mulai dari Rp15.000.000,00 – Rp50.000.000,00. Sedangkan, untuk Primetime harganya mulai dari Rp65.000,000,00 – Rp150.000.000,00. Harga bisa lebih murah atau mahal tergantung dari stasiun TV. Harga bisa lebih mahal jika ditayangkan saat acara TV yang mempunyai rating tinggi. 

Cara Memadukan Pemasaran Online dan Offline 

Berikut adalah 3 cara menggabungkan pemasaran online dan offline : 

  1. Mencari Tahu Tujuan Akhir yang Ingin Dicapai 

Menggabungkan pemasaran online dan offline akan memberi pengalaman yang lebih baik kepada para audiens. Sebelum itu, kamu harus mencari tahu tujuan akhir apa yang ingin dicapai. 

Jika kamu ingin meningkatkan brand awareness, jalankan promosi online dan offline secara bersamaan. Dengan begitu, kemanapun konsumen pergi mereka bisa melihat konten promosi-mu.

Jika kamu memiliki kegiatan offline, promosikan di media tradisional dan langsung ke komunitas. Arahkan audiens untuk mencari informasi lengkap di halaman website dan proses registrasi secara online. 

Cara ini digunakan untuk melihat seefektif apa kegiatan pemasaran yang kamu lakukan. Pemasaran online lebih mudah di-tracking supaya bisa menjadi patokan seberhasil apa program yang dijalankan. 

  1. Selaraskan Image Brand di Offline dan Online 

Supaya hasil pemasaran yang diinginkan tercapai, samakan pesan dan tema desain produk maupun jasa di semua channel pemasaran. Pilih gaya bahasa yang sesuai dengan target audiens. 

Tema desain dan warna bisa disesuaikan dengan identitas perusahaan agar selalu melekat di ingatan konsumen. Selaraskan pesan dan nilai yang didapat oleh konsumen kepada desain untuk memberi daya tarik visual yang konsisten. 

  1. Dorong Pelanggan Transaksi Online dan Offline 

Kehadiran toko online akan memberi dampak positif pada perusahaan yang selama ini berjualan secara offline. Bisnis kamu bisa mendapatkan pesanan dari banyak konsumen di seluruh wilayah Indonesia dengan biaya operasional rendah. Sedangkan, toko offline bisa menawarkan pengalaman berbeda dimana pelanggan dapat melihat produk yang diinginkan secara nyata. 

Transaksi online dan offline bisa saling berkolaborasi agar saling menguntungkan. Pelanggan yang jadi target pemasaran offline bisa digiring untuk belanja produk yang diinginkan melalui channel online. 

Transaksi bisa melalui media sosial atau e-commerce. Begitupun sebaliknya, gunakan iklan media sosial untuk mempromosikan diskon besar-besaran di toko cabang yang barusan saja dibuka. 

Itulah dia 3 cara menggabungkan pemasaran online dan offline yang bisa kamu lakukan. Semoga dengan adanya penjelasan diatas bisa membantu kamu di dalam menjual sebuah produk yang dimiliki, ya. 

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar