Kadjiro – Untuk kamu yang lagi kepikiran beli MacBook pertama kali, sekarang banyak pilihan MacBook bertenaga yang sudah turun harga. MacBook sendiri memang mempunyai performa solid dan desain premium, tapi setiap model memiliki keunggulan serta fungsi yang beda-beda. Jadi, kamu harus pastikan MacBook pertama yang kamu pilih itu sesuai sama kebutuhan, takutnya nanti kamu bayar mahal untuk fitur yang tidak digunakan.
Daripada menyesal di kemudian hari, mending luangkan waktu sebentar untuk mencari tahu hal-hal penting sebelum membuat pilihan. Mulai dari kebutuhan utama, jenis chip, sampai RAM dan storage, semua itu penting untuk pengalaman menggunakan MacBook yang nyaman dan tahan lama.
Seperti apa saja tips memilih MacBook yang tepat dan sesuai kebutuhan? Yuk, simak ulasan di bawah ini sampai dengan selesai.
Tips Memilih MacBook yang Tepat dan Sesuai Kebutuhan
Berikut adalah beberapa tips memilih MacBook yang tepat dan sesuai kebutuhan:
-
Mengenali Perbedaan Antara MacBook Air dan MacBook Pro
Sekilas, MacBook Air dan MacBook Pro memang hampir mirip, yaitu sama-sama tipis dan elegan. Tapi, jangan salah, performa dan fitur keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
MacBook Air lebih ringan, simpel dan hemat daya, cocok untuk kamu yang sering kerja mobile atau butuh laptop untuk ke kampus. Sementara MacBook Pro dirancang untuk kamu yang butuh tenaga ekstra, seperti edit video, desain grafis atau pekerjaan multitasking berat.
Selain performa, ada juga perbedaan di fitur pendukung. Misalnya, MacBook Pro biasanya memiliki layar lebih terang dan luas pilihan port-nya, terutama di versi 14 dan 16 inch. Ditambah lagi, MacBook Pro menggunakan sistem pendingin aktif sehingga performanya bisa stabil meski digunakan kerja berat dalam waktu lama.
Sementara itu, MacBook Air tanpa kipas digeber terus. Jadi, kenali terlebih dahulu gaya kerja kamu sehari-hari sebelum memutuskan memilih MacBook Air atau MacBook Pro, ya!
-
Menentukan Kebutuhan Utama
Sebelum buru-buru checkout MacBook incaranmu, coba pikirkan dulu tentang kebutuhan kamu dulu. Kalau cuma untuk tugas kuliah, menulis skripsi, browsing atau nonton film, kamu tidak perlu beli yang terlalu mahal.
MacBook Air dengan chip M1 atau M2 sudah lebih dari cukup. Namun, kalau kamu sering kerja multitasking, buka banyak tab atau pakai aplikasi berat seperti Excel besar atau Zoom terus menerus, kamu butuh yang lebih tinggi.
Lain cerita kalau kamu merupakan content creator, editor video atau desainer grafis. Kebutuhan seperti render video ngedit foto high-res atau coding berat jelas membutuhkan tenaga ekstra.
Di sinilah MacBook Pro dengan chip M2 Pro, M3 atau M4 mulai masuk akal. Jadi, pastikan kamu kenal terlebih dahulu dengan kebutuhan kamu sehari-hari agar tidak overkill tapi juga tidak underpowered, ya.
-
Perhatikan RAM dan Penyimpanan Internal
Banyak orang yang lupa atau asal-asalan waktu memilih RAM dan storage pas beli MacBook, padahal ini penting banget. Soalnya, MacBook itu tidak bisa di upgrade setelah dibeli. Jadi, kalau kamu beli yang RAM-nya kecil, bisa-bisa nanti lemot pas digunakan multitasking atau buka aplikasi berat.
Untuk penggunaan sehari-hari seperti browsing, ngetik dan streaming, RAM 8GB sudah lebih dari cukup. Tapi, kalau kamu sering membuka banyak tab, menggunakan aplikasi desain atau suka edit video, mending langsung pilih yang 16GB.
Hal yang sama juga berlaku untuk penyimpanan internal. MacBook saat ini sudah menggunakan SSD yang kecepatannya kencang. Karenanya kamu harus pikiran kapasitasnya sudah sesuai kebutuhan, misalnya 256GB untuk kamu yang kerja ringan.
Tapi, kalau kamu sering simpan foto, video atau proyek pekerjaan berat lainya, 512Gb bisa jadi pilihan yang lebih aman. Intinya, pikirkan kebutuhan dalam jangka panjang, jangan cuman mikir hari ini saja!
-
Pilih Chip yang Sesuai
Apple sudah tidak menggunakan chip Intel lagi di MacBook miliknya. Sekarang semua menggunakan Apple Silicon, yaitu chip buatan Apple sendiri. Deretannya adalah M1, M2, M3 dan yang terbaru M4.
Untuk kamu yang baru pertama kali beli, jangan bingung dulu. Chip M1 sudah sangat cukup untuk kebutuhan ringan sampai menengah. Kalau kamu ingin performa yang sedikit lebih cepat dan tahan lama, M2 bisa jadi pilihan yang pas tanpa harus menambah banyak budget.
Sebaliknya, ketika ingin MacBook kamu future-proof dan siap diajak kerja berat, chip M3 atau M4 bisa jadi pilihan terbaik. Mereka mempunyai kecepatan lebih tinggi, grafis lebih mulus dan efisien daya.
M3 cocok untuk multitasking atau kerja kreatif, sedangkan macOS dan aplikasi-aplikasi masa depan. Tapi ingat, semakin baru chip-nya biasanya semakin mahal juga harganya. Jadi, sesuaikan dengan kebutuhan dan dompet kamu, ya.
-
Beli yang Resmi agar Aman Garansi dan After Salesnya
Godaan harga yang miring dari toko tidak resmi memang besar, apalagi kalau selisihnya bisa ratusan ribu atau bahkan jutaan rupiah. Namun sebelum kamu tergoda, ingat satu hal penting yaitu beli MacBook dari jalur resmi itu jauh lebih aman.
Kamu bisa mendapatkan garansi resmi Apple dan kalau ada masalah teknis, kamu bisa langsung klaim ke Apple Authorized Service Provider tanpa ribet. Selain itu, beli di toko resmi juga memastikan kamu mendapat produk original, bukan refurbish atau barang rekondisi yang dibungkus ulang.
Beberapa tempat beli resmi yang bisa kamu pertimbangkan adalah iBox, Digimap, Erafone atau toko online yang mempunyai label “Apple Authorized Reseller”. Apabila kamu belinya online, pastikan juga cek reputasi tokonya dan lihat review dari pembeli. Harga boleh beda, tapi kalau itu menjamin ketenangan pikiran dan perlindungan barangmu, rasanya sepadan banget, yakan?
Memilih MacBook pertama kali itu ibarat investasi jangka panjang. Karena harganya yang cenderung tidak murah, kamu tentu ingin produk yang awet, nyaman digunakan dan sesuai sama gaya hidup kamu. Maka dari itu, penting banget untuk tidak asal ikut tren tapi benar-benar paham kebutuhan dan spesifikasi yang kamu butuhkan. Semoga deretan tips di atas bisa membantu kamu, ya!