Kadjiro – Pernah nggak sih, kamu membeli HP dengan RAM besar seperti 8GB atau 12GB tapi performanya tetap saja lemot? Padahal, secara teori di atas kertas semakin besar RAM harusnya semakin ngebut, ya? Namun sayangnya, kenyataanya tidak selalu seindah itu. Banyak orang yang merasa kecewa karena merasa sudah membeli HP dengan spesifikasi tinggi, tapi tetap sering lag atau patah-patah saat digunakan.
Ternyata RAM besar bukan menjadi satu-satunya penentu kecepatan sebuah HP! Masih ada banyak faktor lain yang ikut mempengaruhi performa, mulai dari prosesor, penyimpanan, sampai sistem operasinya sendiri. Kalau kamu penasaran kenapa HP kamu masih lemot meski RAM-nya besar, simak beberapa penyebabnya di bawah ini!
Penyebab HP Lemot Padahal RAM Sudah Besar
Berikut adalah beberapa penyebab dari HP RAM besar tapi masih lemot:
-
Memori Internal yang Hampir Penuh
RAM besar memang sangat penting, tapi jangan lupakan memori internal alias ruang penyimpanan di HP kamu. Kalau memori internal sudah hampir penuh, sistem menjadi susah bergerak.
Bayangkan saja kamu lagi kerja di ruangan sempit yang penuh tumpukan barang, bergerak sedikit saja sudah susah, bukan? Begitu juga dengan HP karena dia membutuhkan ruang untuk menyimpan cache, update aplikasi dan file sistem lainnya.
Seringkali banyak pengguna HP yang lupa menghapus file tidak digunakan, foto double atau aplikasi yang sudah lama tidak dibuka. Padahal, semua itu menyumbat ruang dan bikin performa HP kamu mulai lemot, coba cek penyimpanan internalnya. Hapus beberapa file yang tidak penting, bersihkan cache atau pindahkan data ke cloud maupun kartu SD agar sistem HP kamu bisa bernapas lega lagi.
-
Prosesor yang Kurang Bertenaga
Banyak yang mengira kalau RAM besar pasti otomatis bikin HP makin ngebut. Padahal, RAM itu ibarat seperti tempat penyimpanan sementara, sedangkan yang benar-benar kerja keras untuk mengolah data adalah processor.
Kalau prosesornya lemah, rasanya akan percuma juga RAM-nya mau segede apapun itu. Ibaratnya, kamu mempunyai meja makan gede tapi yang masak cuman satu orang tentu hasilnya tetap lama, bukan?
HP dengan RAM besar tapi prosesor pas-pasan biasanya akan kesulitan saat digunakan multitasking atau membuka aplikasi berat seperti game maupun editing video. Jadinya, ya tetap lemot.
Maka dari itu, waktu beli ada baiknya untuk tidak melihat RAM-nya doang. Cek juga jenis dan generasi prosesornya karena hal tersebut berpengaruh besar terhadap performa keseluruhan dari HP kamu.
-
Sistem Operasi yang Tidak Optimal atau Bloatware
Terkadang, lemotnya ponsel bukan salah kamu atau aplikasi tapi sistem operasinya sendiri. Beberapa ponsel, terutama yang bukan flagship, datang dengan sistem operasi yang kurang optimal. Ada juga yang dibekali dengan banyak aplikasi bawaan alias bloatware yang jarang digunakan tapi tetap berjalan di latar belakang sembari memakan sumber daya. Akhirnya, RAM dan prosesor jadi kerja ekstra keras untuk hal yang sebetulnya tidak dibutuhkan.
Masalahnya, bloatware ini sering tidak bisa dihapus secara langsung dan cuman bisa dinonaktifkan saja. Kalau sistemnya sendiri berat dan penuh aplikasi yang tidak penting, ya HP kamu akan ngos-ngosan.
Untuk mengatasinya, kamu bisa coba hapus atau mematikan aplikasi bloatware yang tidak kamu butuhkan. Selalu pastikan juga kamu melakukan update ke versi terbaru yang lebih stabil dan ringan, ya.
-
Terlalu Banyak Aplikasi yang Berjalan di Latar Belakang
Terkadang tanpa sadar, banyak pengguna HP yang suka banget membuka banyak aplikasi sekaligus. Mulai dari Instagram, WhatsApp, YouTube dan game online sekaligus. Masalahnya, tidak semua aplikasi tersebut langsung berhenti saat kamu keluar. Banyak yang tetap aktif di latar belakang dan terus menguras RAM, baterai dan koneksi internet. Akibatnya? HP menjadi berat, cepat panas dan lemot.
Meski RAM kamu sudah besar, tetap ada batas maksimalnya. Semakin banyak aplikasi yang mengintip di balik layar, semakin berat beban kerja si HP. Solusinya mudah, kok!
Coba sesekali tutup aplikasi yang tidak digunakan atau menggunakan fitur “battery optimization” agar HP bisa lebih ringan kerjanya. dengan begitu, performa HP bisa kembali ke jalurnya yang benar.
-
Sistem Pendingin yang Kurang Optimal
HP zaman sekarang semakin canggih, tapi juga semakin panas apalagi kalau digunakan untuk bermain game atau multitasking berat. Kalau sistem pendinginnya tidak bekerja dengan baik, suhu HP bisa cepat naik. Saat suhu HP terlalu tinggi, sistem akan otomatis menurunkan performa atau thermal throttling agar tidak overheat. Inilah yang bikin HP menjadi lemot meski speknya tinggi.
Biasanya, HP dengan sistem pendinginan yang kurang bagus akan cepat terasa hangat di bagian tangan dan performanya langsung turun drastis. Jadi, jangan heran kalau HP kamu mulai terasa lemot setelah digunakan intensif dalam waktu lama.
Supaya tidak mudah panas, hindari bermain game sambil mengisi daya. Tutup aplikasi berat apabila tidak digunakan lagi. Jangan lupa biarkan HP kamu istirahat sejak kalau mulai overheat, ya.
-
Umur HP Sudah Lama
Setiap perangkat elektronik mempunyai umur, termasuk HP. Meski dulu performanya ngebut, seiring berjalannya waktu komponen di dalamnya bisa mengalami penurunan. Misalnya, baterai mulai soak, prosesor sudah tidak bisa mengimbangi aplikasi baru dan sistem operasi jadi terlalu berat untuk hardware. Akhirnya, HP kamu akan semakin lemot meski RAM-nya cukup besar.
Selain itu, semakin lama digunakan, HP juga akan semakin banyak menampung file dan sisa-sisa data dari upgrade atau instalasi. Kalau tidak rutin dibersihkan, performa bisa semakin turun.
Jadi, kalau HP kamu sudah berumur lebih dari 3-4 tahun dan mulai lemot itu masih menjadi hal wajar. Kamu bisa mencoba reset pabrik atau menggunakan versi aplikasi lite sebagai solusi sementara.
Banyak hal yang saling berkaitan dan bisa membuat performa HP menurun. Mulai dari sistem operasi yang tidak optimal, aplikasi nakal sampai kebiasaan pengguna sendiri yang suka asal install aplikasi. Ada baiknya kalau membeli HP baru, pastikan kamu memperhatikan aspek lain selain RAM agar perangkat kau bekerja secara optimal. Semoga bermanfaat!