4 Bahaya Belanja di Sosial Media yang Harus Diwaspadai

Anggi Novita Sari

Bahaya Belanja di Sosial Media yang Harus Diwaspadai 
Bahaya Belanja di Sosial Media yang Harus Diwaspadai 

Kadjiro – Belanja online melalui media sosial seperti Facebook atau Instagram memang memberi kemudahan. Kamu hanya perlu scroll, klik dan barang yang diinginkan bisa langsung dibeli. Namun dibalik kemudahan tersebut, tentunya ada banyak resiko yang mengintai dan patut diwaspadai. 

Bahaya belanja di sosial media tentunya tidak terlepas dari kisah penipuan yang banyak dialami orang-orang. Misalnya barang yang diterima tidak sesuai deskripsi atau seller yang menghilang tanpa kabar setelah dilakukan pembayaran. Maka dari itu, kemudahan dan praktisnya belanja di media sosial harus dibarengi dengan kewaspadaan. Yuk, simak apa saja bahaya belanja di sosial media yang harus kamu waspadai. 

Bahaya Belanja di Sosial Media yang Harus Diwaspadai 

Berikut adalah beberapa bahaya belanja di sosial media yang harus diwaspadai: 

  1. Resiko Barang Palsu 

Tertipu oleh barang palsu juga menjadi salah satu bahaya belanja di sosial media. Biasanya, penjual akan menampilkan produk dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga resmi atau seller lain. Untuk menyakinkan pembeli, biasanya penipu menggunakan foto barang original.  

Namun di saat pembeli melakukan transaksi, penipu akan mengirimkan barang palsu dengan kemasan yang berbeda dan kualitas yang jauh dari barang asli. Membeli barang palsu mempunyai banyak resiko, terutama untuk produk elektronik. Barang palsu seringkali mempunyai komponen yang tidak berkualitas sehingga rentan rusak. 

Misalnya, charger palsu bisa merusak ponsel atau handphone palsu menghasilkan suara yang buruk dan tidak tahan lama. Untuk menghindari bahaya belanja di sosial media adalah kamu harus mengetahui ciri dan perbedaan barang yang asli dan palsu. 

Hati-hati dengan akun seller yang mencurigakan seperti penawaran harga tidak masuk akal dan aktivitas sosial media mencurigakan. Misalnya, mempunyai pengikut banyak tapi jumlah like dan komentar di setiap postingan hanya sedikit atau bahkan komentar yang dinonaktifkan. Produk yang tidak mempunyai ulasan atau hanya mempunyai komentar positif secara berlebihan juga perlu dicurigai. 

Salah satu ciri lain adalah feed Instagram yang mencurigakan. Seller yang trusted cenderung berusaha untuk membuat beragam konten berkualitas untuk mempromosikan produknya. Sebaliknya, feed akun penipu biasanya memposting konten yang berulang-ulang. 

  1. Bahaya Penipuan 

Bahaya belanja di sosial media yang kedua dan paling sering terjadi di dalam transaksi adalah resiko penipuan. Modus penipuan di media sosial cukup beragam, mulai dari produk yang diterima tidak sesuai dengan deskripsi, hingga penjual yang tidak meminta pembayaran di muka tapi tidak pernah mengirim barang yang dipesan. 

Banyak kasus di mana pembeli membayar sejumlah uang, tapi setelahnya penjual menghilang begitu saja atau barang yang datang tidak sesuai ekspektasi. Contoh kasus yang umum adalah pembeli yang tergoda harga murah di platform seperti Instagram dan Facebook Marketplace

Setelah melakukan pembayaran, penjual menghilang tanpa jejak atau mengirim barang yang kualitasnya rendah, jauh dari apa yang dijanjikan di iklan. Untuk menghindari resiko penipuan saat belanja di sosial media, pastikan kamu melihat ulasan atau feedback dari pembeli lain. Penjual yang mempunyai reputasi baik biasanya lebih bisa dipercaya, meski hal ini bukan jaminan penuh. 

Banyak penipu yang membuat testimoni palsu untuk mengecoh korban. Maka dari itu, jika memungkinkan, lebih baik gunakan metode pembayaran yang aman atau layanan rekening bersama. Alih-alih belanja di sosial media, lebih baik kamu memilih platform belanja yang menawarkan perlindungan pembeli untuk mengurangi resiko penipuan. 

  1. Data Pribadi Bocor 

Belanja di sosial media seringkali mengharuskan kamu memberikan informasi seperti alamat, nomor telepon dan nomor rekening. Apabila kamu tidak berhati-hati, data pribadi ini bisa saja disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Cara melindungi data pribadi saat berbelanja di sosial media adalah menggunakan platform yang aman. 

Pilih platform yang sudah terjamin keamanan transaksinya. Berhati-hatilah saat diminta informasi pribadi. Jangan membagikan data yang tidak perlu kepada pihak penjual. Tips lain untuk mencegah kebocoran data pribadi adalah menggunakan metode pembayaran yang aman. Pilih metode pembayaran yang menjamin kerahasiaan data, seperti kartu kredit atau layanan e-wallet yang sudah terintegrasi dengan keamanan data. 

  1. Tidak Ada Garansi 

Banyak produk yang dibeli di media sosial terutama barang elektronik, tidak mempunyai garansi resmi. Ketika ada masalah dengan produk, kamu mungkin tidak dapat mengajukan klaim maupun memperbaiki barang tersebut tanpa biaya tambahan. Garansi resmi sangat penting, terutama untuk barang elektronik yang mempunyai resiko kerusakan lebih tinggi dibandingkan dengan barang lain. 

Dengan garansi, kamu bisa merasa lebih aman karena produk yang rusak dapat diperbaiki atau diganti. Garansi juga menunjukkan bahwa produk yang kamu beli merupakan produk asli dan berkualitas. Untuk mencegah bahaya belanja di sosial media pastikan kamu berbelanja di seller yang bisa memberikan garansi resmi. 

Belanja di media sosial memang memberikan kemudahan tapi terdapat berbagai ancaman bahaya belanja di sosial media yang merugikan. Resiko penipuan, barang palsu, barang rekondisi yang tidak jelas dan kebocoran data pribadi menjadi beberapa resiko resiko belanja secara online. 

Itulah dia beberapa bahaya belanja di sosial media yang harus diwaspadai. Semoga dengan adanya penjelasan di atas bisa membantu kamu di dalam belanja, ya.

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar