Kadjiro – Banyak dari pengguna internet yang meremehkan pentingnya membuat kata sandi yang kuat. Padahal, sebagian besar kasus peretasan akun justru terjadi karena kebiasaan sepele, seperti menggunakan password yang sama untuk semua layanan, memilih kata sandi yang mudah ditebak, atau tidak pernah menggantinya selama bertahun-tahun. Kebiasaan-kebiasaan tersebut membuka celah besar bagi para pelaku kejahatan digital untuk mengambil alih akun tanpa perlu usaha teknis yang rumit.
Di tengah meningkatnya kasus kebocoran data dan serangan siber, memahami apa saja kebiaasaan buruk yang membuat kata sandi mudah dibobol menjadi sangat penting. Dengan mengenali pola kesalahan umum, pengguna bisa memperbaiki praktik, keamanan digital mereka dan mengurangi resiko diretas. Bagi yang ingin tahu penjelasan selengkapnya, yuk simak ulasan di bawah ini sampai dengan selesai.
Kebiasaan Buruk yang Membuat Kata Sandi Mudah Dibobol
Berikut adalah beberapa kebiasaan yang paling sering membuat password rentan diretas dan cara mengatasinya:
-
Menggunakan “Password” atau Variasinya
Kata sandi seperti “Password”, “Password1” atau “P@sww0rd” terlihat mudah diingat, tapi juga sangat mudah ditebak. Kombinasi ini termasuk di dalam daftar password terburuk di dunia selama bertahun-tahun.
Hacker secara otomatis menguji kata-kata dasar seperti ini di awal percobaan brute force. Variasi dengan angka maupun simbol tidak cukup untuk membuatnya aman. Menggunakannya sama saja dengan membuka pintu akses bagi para peretas.
-
Menggunakan Password Default “Admin”
Banyak dari pengguna dan sistem yang masih menggunakan “admin” sebagai kata sandi bawan. Namun sayangnya, banyak pengguna yang tidak pernah melakukan pergantian sejak pertama kali digunakan.
Ini membuat akun atau perangkat sangat mudah diakses oleh para peretas karena “admin” merupakan kombinasi pertama yang selalu dicoba. Bahkan analisis dari laman Cybersecurity Outpost24 menemukan “admin” sebagai password yang paling banyak digunakan. Mengabaikan perubahan default merupakan kesalahan fatal dalam keamanan digital.
-
Menggunakan Pola Keyboard “Qwerty”
“Qwerty” merupakan salah satu password yang paling sering digunakan di seluruh dunia. Pola kali ini terasa nyaman diketik, tapi juga sangat mudah diprediksi. Hacker tahu bahwa banyak dari pengguna yang memilih kombinasi berbasis posisi keyboard.
Variasi seperti “Qwerty123” juga tidak memberikan keamanan tambahan. Pola keyboard merupakan salah satu hal pertama yang diuji dalam serangan password otomatis.
-
Menggunakan Angka Berurutan “123456”
Angka berurutan menjadi pilihan banyak pengguna karena simple dan mudah diingat. Padahal, pola seperti “123456”, “111111” atau “123123” sangat mudah sekali untuk ditebak oleh sistem. Kombinasi numerik seperti ini juga bisa diretas dalam hitungan detik saja.
Meski terlihat tidak berbahaya, kebiasaan ini sangat beresiko ketika digunakan untuk akun yang penting. Mengandalkan angka berukuran berarti memberi jalan termudah bagi para hacker.
-
Menggunakan Frasa Umum “iloveyou”
Ungkapan cinta seperti “iloveyou” terlihat personal tapi sangat umum digunakan sebagian orang. Hacker akan selalu memasukkan kata-kata emosional kedalam daftar tebakannya karena sering muncul sebagai password.
Menambahkan angka seperti “iloveyou123” tetap tidak membuatnya kuat. Kata-kata yang mudah ditebak tetap rentan meski diberi variasi kecil. Password harus benar-benar unik, bukan hanya sekedar bermakna pribadi.
-
Menyertakan Nama Layanan “Amazon123”
Banyak dari pengguna yang membuat password berdasarkan nama layanan agar mudah hafal. Namun ini justru mempermudah para hacker untuk menebak pola penggunaan kata sandi.
Apabila satu layanan terbobol, kombinasi serupa seperti “Google123” atau “Facebook123” akan langsung dicoba. Peretas akan mengandalkan pola ini secara berulang pengguna. Maka dari itu, password yang menyertakan nama situs sangat tidak aman untuk digunakan.
-
Menggunakan Nama Klub atau Tim Olahraga Favorit
Nama tim olahraga juga sering digunakan karena mempunyai ikatan emosional dengan pengguna. Namun, kata-kata seperti “NewYorkYankess” atau “DallasCowboys” termasuk ke dalam daftar password yang paling sering diretas.
Hacker akan tahu betul bahwa penggemar sering menggunakan identitas fandom sebagai password. Apabila ingin menggunakan referensi ini, kombinasi harus dibuat sangat abstrak dan tidak mudah dikenali. Tanpa modifikasi yang signifikan, password berbasis tim olahraga sangat lemah.
-
Menggunakan Nama dan Tahun Lahir
Kata sandi yang memuat nama diri dan tahun lahir terlihat rapi dan mudah diingat. Namun, ini merupakan informasi publik yang sering muncul di profil media sosial. Hacker bisa memanfaatkannya untuk menebak password hanya dari data dasar pengguna.
Kombinasi seperti ini tidak menawarkan perlindungan sama sekali. Informasi pribadi tidak boleh dijadikan sebagai dasar password karena sangat mudah untuk ditebak.
Itulah dia delapan kebiasaan buruk yang bikin kata sandi mudah dibobol oleh orang tidak bertanggung jawab. Semoga dengan adanya penjelasan diatas bisa membantu kamu dalam mengamankan beberapa akun di media sosial, ya.


