4 Modus Penipuan Digital yang Sering Makan Korban

Anggi Novita Sari

Kadjiro – Saat ini, kita semua memasuki era digital dan semua aktivitas maupun komunikasi bisa dilakukan secara digital. Semua serba terkoneksi dengan internet, media sosial dan layanan digital lainnya. Tentu hal ini menjadi suatu kemajuan yang baik, karena berbagai urusan bisa dikerjakan dengan lebih cepat tanpa harus bertemu secara langsung. 

Tapi di satu sisi, semakin marak juga terjadi modus penipuan digital yang membahayakan keamanan setiap orang. Oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab semakin lihai dalam merancang jebakan agar korban bisa ditipu hanya melalui layar ponsel atau laptop. Mulai dari pengiriman link berbahaya, file aplikasi yang menjebak dan penipuan modus COD.

Di tahun 2025 ini semakin banyak modus penipuan digital yang sangat sulit dideteksi. Para oknum ingin mencuri data pribadi dan mengambil uang di rekening bank digitalmu. Hal ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi para pengguna internet zaman sekarang dan untuk mencegahnya pastikan kamu mengetahui beberapa modus penipuan digital yang sering memakan korban di bawah ini. 

Modus Penipuan Digital yang Sering Makan Korban 

Berikut adalah beberapa modus penipuan digital yang sering memakan korban dan harus kamu waspadai: 

  1. Modus Lowongan Pekerjaan 

Jenis modus penipuan digital yang lagi sering terjadi dan memakan banyak korban adalah penipuan lowongan pekerjaan. Pelaku biasanya menyamar sebagai recruiter perusahaan dan menghubungi korban melalui email maupun WhatsApp secara meyakinkan. Mereka mengirimkan undangan wawancara dengan format resmi dan terlihat profesional. Sehingga korban tidak akan merasa curiga dan percaya untuk melanjutkan proses penerimaan pekerjaan. 

Tapi ujung-ujungnya selalu sama, korban akan diminta untuk membayar biaya administrasi, tes atau perlengkapan kerja sebelum proses seleksi berjalan. Setelah uang ditransfer, pelaku langsung menghilang dan semua kontak tidak bisa dihubungi lagi. Modus kali ini memanfaatkan excitement para pencari kerja yang berharap bisa segera mendapatkan pekerjaan. 

  1. Modus QR Code 

Modus penipuan online yang sering memakan korban adalah menggunakan QR Code. Modus kali ini biasa dikenal dengan istilah Quishing, yang merupakan gabungan kata QR dan phising. Modus penipuan ini menggunakan kode QR palsu untuk menipu korban, agar korban scan kode dan masuk ke situs berbahaya yang bisa menyerap data pribadi bahkan uang di dalam mobile banking. 

Contoh modus penipuan digital ini bisa menipu banyak korban karena penggunaan QR cede akhir-akhir ini memang sedang meningkat. Tidak perlu menuliskan link, hanya perlu scan menggunakan kamera dan langsung masuk ke dalam page yang dituju. Memanfaatkan kebiasaan orang-orang ini, para oknum akan membuat QR code yang mengarah ke suatu situs web palsu. 

Biasanya, modus ini diawali dengan chat melalui WhatsApp atau SMS. Dalam chat tersebut disampaikan bahwa kamu memenangkan undian dan untuk mendapatkan hadiah kamu harus scan kode QR tersebut. Apabila dibuka kamu akan masuk ke dalam page yang hampir sama dengan browser, padahal itu merupakan web buatan yang digunakan untuk mencuri data pribadi maupun menguntit aktivitas digitalmu. 

  1. Modus Kurir Pengirim Paket 

Salah satu modus penipuan yang masih sering menjerat korban adalah penipuan berkedok mengirim paket. Biasanya, pelaku akan menyamar sebagai kurir yang menghubungi kamu melalui chat dan mengatakan ada paket yang harus kamu terima tapi kamu harus membayar ongkos kirim terlebih dahulu. Ketika uang sudah dikirim, paket tidak akan pernah datang dan kurir tidak bisa dihubungi. 

Selain itu, modus penipuan kurir paket juga bisa dilakukan dengan cara lain yaitu oknum akan mengirimkan resi pengiriman ke nomor teleponmu. Resi pengiriman sudah diberi nama seperti layaknya resi sungguhan tapi ternyata resi tersebut berbentuk file APK yang berisi malware ketika diunduh. File berisi malware tersebut bisa mencuri data pribadi di ponselmu, mulai dari kontak sampai akses ke akun perbankan. 

Tipe modus kali ini memanfaatkan rasa penasaran dan kepanikan korban supaya cepat bertindak tanpa berpikir panjang. Maka dari itu, selalu pastikan kamu hanya menerima paket sesuai dengan apa yang kamu pesan. Pastikan resi dari website resmi ekspedisi agar tidak tertipu dengan modus penipuan online seperti ini. 

  1. Modus Promo Bank 

Selain modus diatas, salah satu modus penipuan yang masing sering terjadi adalah modus promo bank. Biasanya, para pelaku berpura-pura sebagai pihak resmi bank yang menawarkan promo menarik. Untuk bisa mendapatkan promo tersebut, kamu akan diminta untuk mengirimkan informasi pribadi atau bahkan kode OTP yang mereka rancang sedemikian rupa agar bisa mengakses akun perbankanmu. 

Modus penipuan kali ini juga bisa dilakukan dengan cara menghubungi melalui telepon WhatSApp. Lalu kamu diminta untuk melakukan konfirmasi data pribadi sebagai proses verifikasi, padahal data tersebut digunakan untuk mengakses akun bank dan saldo langsung dikuras. Pastikan hal-hal seperti ini tidak terjadi kepada kamu dan selalu simpan nomor petugas bank resmi yang biasa kamu hubungi untuk memastikan promo yang berlaku. 

Itulah beberapa modus penipuan digital yang banyak memakan korban dan masih sering terjadi. Semoga dengan adanya penjelasan di atas bisa menambah tingkat kewaspadaan kamu dalam berkomunikasi dan bermain media sosial, ya. 

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar