6 Ciri-Ciri Email Spoofing yang Harus Diwaspadai

Anggi Novita Sari

Ciri-Ciri Email Spoofing yang Harus Diwaspadai
Ciri-Ciri Email Spoofing yang Harus Diwaspadai

Kadjiro – Email spoofing menjadi salah satu bentuk kejahatan siber yang sering digunakan untuk menipu pengguna dengan menyamarkan alamat pengirim supaya terlihat seolah-olah berasal dari pihak resmi. Modus kali ini biasanya dimanfaatkan untuk mencuri data pribadi, menyebarkan malware dan melakukan penipuan finansial. 

Namun sayangnya, banyak orang yang masih kesulitan membedakan mana email asli dan mana yang palsu. Maka dari itu, penting bagi setiap pengguna internet untuk mengenali ciri-ciri email spoofing agar terhindar dari potensi kerugian. 

Lalu, apa saja ciri-ciri dari email spoofing? Yuk, simak ulasan di bawah ini sampai dengan selesai. 

Ciri-Ciri Email Spoofing 

Berikut adalah beberapa ciri-ciri email spoofing yang harus kamu waspadai: 

  1. Nama dan Alamat Email Tidak Cocok 

Salah satu tanda paling mudah dikenali adalah ketidaksesuaian antara nama dan alamat emailnya. Contohnya, nama pengirim terlihat dari perusahaan besar tapi alamat email menggunakan domain gratis seperti Gmail atau domain asing. Perusahaan resmi biasanya menggunakan domain profesional yang konsisten. 

  1. Isi Pesan Penuh Ancaman atau Tekanan 

Email spoofing sering menggunakan bahasa yang menakut-nakuti supaya pihak penerima cepat memberi respon. Misalnya ancaman pemblokiran akun, tagihan mendesak atau peringatan keamanan palsu. Tujuannya untuk memicu kepanikan sehingga korban tergesa-gesa mengikuti instruksi. 

  1. Permintaan Data Pribadi 

Jika email meminta kamu mengirim nomor kartu kredit, password atau data sensitif lainnya, waspadalah. Perusahaan atau lembaga yang resmi jarang sekali meminta informasi penting melalui email. Modus kali ini biasanya bagian dari phising untuk mencuri identitasmu. 

  1. Tautan dan Lampiran yang Mencurigakan 

Spoofed email sering menyertakan tautan ke situs palsu atau lampiran yang berbahaya. Klik sembarangan bisa membuat perangkat terkena serangan malware maupun data kamu dicuri. Sebelum membuka, pastikan tautan dan file benar-benar berasal dari sumber yang terpercaya. 

  1. Tanda Tangan Email Tidak Konsisten 

Perhatikan bagian tanda tangan email, seperti nomor telepon, alamat kantor atau formatnya. Spoofed email biasanya tidak akan menampilkan secara detail yang salah, tidak lengkap atau berbeda dengan profil resmi perusahaan. Ketidaksesuaian ini dapat menjadi alarm untuk tidak mempercayai isi pesan. 

  1. Konten Bisa Ditemukan di Internet 

Banyak modus email spoofing menggunakan teks yang sudah pernah dilaporkan. Coba salin sebagian isi email lalu mencari di mesin pencarian. Apabila muncul laporan yang serupa, itu pertanda kuat email tersebut palsu. 

Kenapa Email Spoofing Berbahaya? 

Email spoofing bisa digunakan untuk berbagai tujuan, seperti pencurian data, penipuan dan merusak reputasi orang maupun perusahaan. Begitu penerima terkecoh dengan identitas palsu pengirim, banyak kerugian yang bisa terjadi, yaitu: 

  1. Lolos dari Filter Spam 

Biasanya, penyedia email mempunyai fitur blacklist untuk memblokir spam. Namun dengan menyamarkan alamat email, spoofing bisa melewati filter ini dan masuk ke kotak masuk pengguna tanpa terdeteksi. 

  1. Merusak Reputasi Pengirim Asli 

Email spoofing sering berisikan tautan berbahaya, informasi palsu atau fitnah, Tujuannya untuk membuat seolah-olah pengirim asli tidak bisa dipercaya atau bahkan terkesan terinfeksi malware. Akibatnya, reputasi pribadi atau perusahaan bisa rusak. 

  1. Menyembunyikan Identitas 

Pelaku spoofing bisa berpura-pura menjadi orang maupun perusahaan yang dipercaya korban, misalnya rekan kerja, teman maupun institusi resmi. Dengan cara ini, korban lebih mudah tertipu dan mengikuti instruksi dari email tersebut. 

  1. Menyerang Secara Personal 

Dalam beberapa kasus, spoofing digunakan untuk mencuri data pribadi, kontak bisnis dan akun media sosial korban. Bahkan, pelaku juga bisa menyebarkan malware maupun ransomware untuk mengambil alih komputer korban dan melumpuhkan aktivitas digitalnya. 

  1. Tujuan Kriminal Lainnya 

Jika kepercayaan korban sudah didapatkan, pelaku bisa melakukan penipuan seperti meminta transfer uang, mencuri data login bank maupun kartu kredit, hingga mendapatkan informasi sensitif perusahaan. Semua ini membuka jelas bagi kejahatan finansial atau pencurian data pribadi. 

Demikian ciri-ciri email spoofing yang harus kamu waspadai dan perhatikan. Semoga dengan adanya penjelasan di atas tidak ada lagi yang menjadi korban dari email spoofing, ya. 

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar