Teknologi Fast Charging Berapa Watt? Berikut Penjelasannya!

Anggi Novita Sari

Mengenal Teknologi Fast Charging
Mengenal Teknologi Fast Charging

Kadjiro – Kalau kamu lagi mencari ponsel baru, salah satu fitur yang pasti jadi bahan pertimbangan adalah kecepatan pengisian daya. Nggak heran sih, di zaman yang serba cepat seperti sekarang, siapa yang mau nungguin HP ngecas berjam-jam? 

Nah, karena itu teknologi fast charging menjadi penyelamat. Tapi, pernah tidak sih kamu bingung, sebenarnya fast charging berapa watt sih yang ada sekarang dan apa bedanya dengan yang lain? 

Dunia fast charging itu ternyata sangat luas, lho. Ada yang 18W, 33W, 67W, bahkan ada yang sudah tembus di atas 100W atau 200W. Setiap angka tersebut tidak cuma menunjukkan kecepatan, tapi juga teknologi berbeda di baliknya. Yuk, kita kupas tuntas di bawah ini agar kamu tidak salah kaprah lagi!

Apa Itu Fast Charging dan Bagaimana Cara Kerjanya? 

Secara sederhana, fast charging merupakan teknologi yang memungkinkan baterai ponsel diisi ulang dengan daya (power) yang lebih tinggi dari standar normal. Kalau dahulu charger standar mempunyai daya 5 watt (5 volt / 1 Ampere), teknologi fast charging bisa menyuplai daya berkali-kali lipat lebih besar dari itu. 

Tujuannya jelas, yaitu untuk memangkas waktu pengisian daya secara signifikan. Lalu, bagaimana caranya daya bisa menjadi lebih besar? Konsepnya = mengacu pada rumus dasar kelistrikan berikut: ‘

Daya (Watt) = Tegangan (Volt) x Arus (Ampere)

Jadi, untuk meningkatkan watt, para produsen teknologi akan menaikkan angka tegangan (V) atau arus (A), atau bahkan keduanya secara bersamaan. Inilah yang membuat proses transfer energi ke baterai menjadi jauh lebih ngebut. 

Macam-Macam Teknologi Fast Charging dan Watt-nya 

Hal lain yang harus kamu ketahui, tidak ada satu standar fast charging untuk semua brand. Setiap produsen smartphone seringkali mengembangkan teknologinya sendiri yang ekslusif. Maka dari itu, nama dan besaran watt-nya juga beragam banget. Beberapa teknologi yang populer di pasaran adalah: 

  • Proprietary Charging: Banyak brand mempunyai teknologi andalan sendiri dengan nama yang keren-keren. Contohnya seperti Oppo dengan SuperVOOC. Realme dengan Dart Charge dan Xiaomi dengan HyperCharge. Teknologi milik ini seringkali menawarkan kecepatan super tinggi, misalnya 67W, 120W dan yang terbaru mencapai 210W. 
  • USB Power Delivery (USP-PD): Merupakan standar terbuka yang dikembangkan oleh USB-IF. Kelebihannya, USB-PD bersifat universal dan bisa digunakan oleh banyak perangkat seperti iPhone, Google Pixel dan laptop. 
  • Qualcomm Quick Charge: Jadi salah satu pelopor dan banyak diadopsi oleh berbagai merek HP Android. Teknologinya terus berkembang, mulai dari 18W diatasnya. 

Boleh Tidak Menggunakan Charger yang Beda Watt? 

Ini nih pertanyaan yang paling sering bikin galau. Misalnya, HP kamu mendukung fast charging 33W, tapi kamu iseng menggunakan charger 67W punya teman. Apakah aman? Jawaban untuk pertanyaan ini adalah pada dasarnya aman tapi belum tentu optimal. Ponsel modern sudah dibekali dengan chip pintar yang berfungsi untuk mengatur daya yang masuk. 

Saat kamu menyambungkan charger dengan watt lebih besar, chip di HP akan otomatis “berkomunikasi’ dengan charger dan hanya akan menarik daya sebesar kemampuan maksimal di HP. Jadi, HP 33W kamu akan tetap mengisi daya di 33W, bukan 67W. Ini merupakan mekanisme keamanan untuk mencegah kerusakan baterai. 

Sebaliknya, ketika HP 67W kamu diisi menggunakan charge 18W, proses pengisian daya akan berjalan jauh lebih lambat karena dibatasi oleh kemampuan output si charger. Intinya, menggunakan charger yang berbeda tidak akan merusak baterai dalam jangka pendek tapi kamu tidak akan mendapatkan kecepatan pengisian daya yang diinginkan. Untuk hasil maksimal, charger dan HP harus berjodoh alias mendukung protokol pengisian daya yang sama.

Peran Penting Kabel dalam Ekosistem Fast Charging 

Seringkali kita hanya berfokus pada HP dan kepala charger-nya saja. Padahal, ada satu komponen lagi yang perannya sangat krusial dalam ekosistem fast charging, yaitu kabel data. Untuk mendapatkan kecepatan penuh, ketiga komponen yaitu HP, charger dan kabel harus saling mendukung teknologi yang sama. 

Setiap kabel mempunyai batas kemampuan untuk menghantarkan daya. Kabel standar mungkin hanya dirancang untuk daya 10W atau 18W. Jika kamu menggunakan kabel ini untuk menyambungkan charger 100W ke HP 100W, jangan harap dayanya akan terisi dengan kecepatan 100W. 

Sistem keamanan akan mendeteksi kemampuan kabel yang rendah dan secara otomatis menurunkan kecepatan pengisian daya ke level yang lebih aman. Jadi, kabel yang berkualitas adalah kunci untuk membuka potensi penuh dari fast charging kamu. 

Nah, sekarang sudah tidak bingung lagi kan perihal fast charging berapa watt? Intinya, ada banyak teknologi berbeda di luar sana dan menggunakan charger yang tidak sesuai tidak akan langsung merusak HP tapi kecepatannya jadi tidak maksimal. Semoga membantu dan bermanfaat!

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar