Kadjiro – Sebagai suatu barang, tentunya harga HP tidak akan selalu stabil. Terkadang, harga HP bisa mengalami penurunan. Di sisi lain, harga HP juga bisa mengalami kenaikan. Nah, kenaikan harga HP juga tidak terjadi secara tiba-tiba. Sebaliknya, perihal tersebut terjadi secara bertahap dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Contohnya, stok yang sudah mulai menipis di pabrik bisa membuat harga HP naik. Kemudian, kualitas dan popularitas yang tinggi juga bisa memicu kenaikan harga HP. Tidak cuma itu, bahkan nilai mata uang juga sanggup membuat harga HP naik, lho!
Nah, agar kamu tidak rugi ketika membeli HP baru, maka kali ini akan membahas semua faktor tersebut. Yuk, simak ulasan di bawah ini sampai dengan selesai.
Faktor yang Bikin Harga Ponsel Terus Naik
Berikut adalah beberapa faktor yang bikin harga ponsel terus mengalami kenaikan:
-
Masalah Produksi
Tentunya, produksi HP tidak selamanya berjalan lancar. Di banyak kesempatan, produsen mengalami banyak masalah yang membuat produksi terhambat. Kelengkapan komponen, sumber daya manusia yang tidak optimal, biaya produksi yang membengkak dan distribusi yang terhambat bisa jadi masalah yang cukup umum.
Nantinya, masalah-masalah tersebut bisa berpengaruh terhadap produk yang dijual. Muli dari kelangkaan produk hingga harga HP yang naik bisa terjadi ketika masalah-masalah tersebut tidak segera diatasi.
-
Popularitas HP
Saat popularitas suatu HP naik, maka permintaan juga akan mengalami kenaikan. Nah, perihal tersebut membuat harga juga akan naik. Kenaikan harga ini bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Biasanya, pihak yang menaikkan harga juga bukan pihak resmi atau dari produsen secara langsung.
Sebaliknya, pihak yang menaikkan harga biasanya adalah pihak ketiga atau reseller. Toko HP pihak ketiga, penjual HP di marketplace online dan penjual perseorangan menjadi beberapa pihak yang sering menaikkan harga HP di kasus ini.
-
Stok yang Mulai Menipis
Di saat stok mulai menipis, maka HP sulit ditemukan dan akhirnya harga di pasaran bisa naik. Biasanya, perihal ini terjadi pada HP keluaran lama yang sudah tidak diproduksi atau HP terkenal yang selalu ludes di pasaran. Sekali lagi, pihak yang menaikkan harga bukanlah dari produsen itu sendiri. Justru pihak ketiga atau reseller yang sering menaikkan harga sesuka hati.
Tentunya, hal ini dilakukan untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. Sebab, konsumen pasti rela mengeluarkan banyak uang demi mendapatkan HP yang langka dan berkualitas.
-
Nilai Tukar Mata Uang dan Inflasi
Roda ekonomi dunia terus berputar dan perihal tersebut mempengaruhi nilai mata uang dan bisa menyebabkan inflasi. Nah, dua hal tersebut sangat berpengaruh terhadap harga barang elektronik, salah satunya HP.
Karena merupakan efek dari ekonomi dunia secara global, alhasil harga HP tidak cuman naik di satu negara tapi di seluruh dunia. Dalam hal ini, kenaikan harga tersebut langsung dilakukan oleh produsen dan bukaan dinaikkan secara sepihak oleh pihak pihak ketiga atau reseller. Secara khusus, negara berkembang menjadi negara yang paling berdampak.
-
Kualitas yang Tinggi
Setiap tahun, spesifikasi dan kualitas HP terus mengalami peningkatan. Refresh rate layar, resolusi kamera, ukuran baterai dan pengecasan cepat selalu berkembang. Alhasil, biaya produksi naik, R&D terus berjalan dan akhirnya harga HP juga ikutan naik. Contohnya, dulu harga flagship Samsung dan Apple hanya menyentuh angkasa Rp13-Rp15 juta.
Berbanding terbalik, sekarang harga HP flagship bisa mencapai Rp30 jutaan. HP mid-range juga sama dimana harganya selalu naik sekitar Rp400 ribu hingga Rp1 juta di setiap tahunnya.
Karena harga terus naik, maka kamu harus bijak ketika hendak membeli HP. Belilah HP sesuai dengan budget dan kebutuhan. Jangan sekali-kali membeli HP hanya untuk gengsi atau pamer kepada orang lain. Semoga membantu dan bermanfaat!