Kadjiro – Di tengah perkembangan media sosial yang kini semakin pesat, konten edukasi ternyata cukup banyak diminati oleh para netizen saat scrolling media sosial. Tidak main-main, misalnya edukasi di TikTok disebut sudah mencapai sekitar 14 kali lebih diminati oleh users. Banyak content creator yang kemudian berlomba-lomba menciptakan konten edukatif yang relatable dan mudah dicerna bagi kalangan awam.
Namun, untuk menciptakan konten edukatif di media sosial terbilang tidak mudah. Ada sejumlah cara efektif membuat konten edukasi di media sosial yang bisa kamu lakukan untuk meraih lebih banyak engagement dan views daripada biasanya. Tanpa berlama-lama lagi, yuk simak sejumlah cara membuat konten edukasi di media sosial yang harus kamu ketahui dibawah ini.
Cara Membuat Konten Edukasi yang Viral di Media Sosial
Berikut adalah beberapa cara membuat konten edukasi yang viral di media sosial:
-
Memilih Topik yang Relevan dan Dibutuhkan Audiens
Menentukan topik konten menjadi langkah utama yang sangat krusial ketika kamu ingin membuat konten edukasi di media sosial. Di tengah derasnya arus informasi di media sosial, netizen lebih cenderung tertarik dengan konten yang terasa dekat dengan kehidupan mereka atau menjawab kebutuhan yang sedang dihadapi.
Maka dari itu, kamu harus melakukan riset ringan terlebih dahulu sebelum akhirnya menciptakan konten. Misalnya, kamu bisa membaca komentar netizen, mengikuti tren yang sedang ramai dibicarakan atau menyimak pertanyaan yang sering muncul di kolom pencarian.
Selain itu, kamu juga bisa menjadikan berbagai keresahan sehari-hari yang dialami oleh banyak orang sebagai topik konten. Contohnya, cara mengelola keuangan untuk fresh graduate atau tips untuk switch career.
-
Menyederhanakan Informasi yang Rumit
Tips membuat konten edukasi di media sosial berikutnya yang tidak kalah penting adalah menyederhanakan berbagai informasi di dalam konten yang terbilang rumit untuk dipahami. Saat kamu ingin menyampaikan topik atau materi konten yang berat, ada baiknya kamu menyampaikan dengan gaya bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami.
Untuk mempermudahnya, kamu bisa menggunakan analogi yang dekat dengan aktivitas sehari-hari dan menghindari jargon-jargon teknis. Selain itu, kamu juga bisa menyampaikan poin-poin penting di dalam bentuk visual maupun storytelling yang mudah dicerna oleh orang awam. Misalnya, ketika kamu menjelaskan konsep “inflasi”, kamu bisa menganalogikan dengan perbandingan harga membeli kopi hari ini yang berbeda jauh dari lima tahun lalu karena adanya inflasi.
-
Memasukkan Hook di Awal Konten
Saat sedang scrolling, pengguna media sosial umumnya hanya membutuhkan waktu sekitar 3 detik untuk memutuskan apakah mereka akan menonton atau melewati konten tersebut. Maka dari itu, kamu harus memperhatikan hook konten yang berfungsi sebagai “pancingan” untuk memicu rasa penasaran dan mendorong interaksi dari audiens. Hook dalam konten media sosial adalah elemen awal yang dirancang khusus untuk menarik perhatian audiens dan membuat mereka tertarik untuk melihat atau membawa konten lebih lanjut.
Hook sendiri bisa berbentuk seperti pertanyaan provokatif, fun fact yang menarik atau cerita yang relatable dengan audiens. Di saat menyematkan hook yang kuat, audiens kamu akan terdorong untuk menyimak konten sampai dengan akhir, termasuk topik edukatif yang awalnya mungkin dianggap berat. Setelah berhasil mencuri perhatian melalui hook, baru kamu bisa mulai membahas isi edukasinya secara perlahan dan tetap engaging.
-
Menggunakan Format Visual yang Menarik
Di dalam format konten media sosial berbentuk video, konten dengan visual menarik dan unik tentu akan lebih banyak dilirik dan ditonton oleh audiens. Kamu bisa memanfaatkan beberapa warna yang kontras, ilustrasi yang relevan dan layout yang rapi dan menarik untuk dilihat sehingga bisa menggugah rasa penasaran audiensmu. Jangan ragu untuk menggunakan format konten seperti carousel, infografik dan motion graphic yang terbilang lebih mudah dipahami dan diingat dibandingkan hanya teks saja.
-
Masukkan Unsur Tren atau Pop Culture
Siapa bilang kalau konten edukasi harus selalu serius dan kaku? Menyisipkan unsur tren atau pop culture yang sedang viral justru bisa menjadi cara jitu untuk membuat konten media sosial kamu menjadi lebih segar dan relatable. Misalnya, kamu bisa membahas suatu konsep ekonomi sembari mengaitkannya dengan series Squid Game yang sedang viral di media sosial maupun menjelaskan hukum Newton menggunakan analogi dari adegan film Superhero.
Pendekatan semacam ini tidak hanya membuat audiens lebih mudah memahami isi konten, tapi juga membuat mereka merasa lebih dekat karena bahasa kamu nyambung dengan apa yang sedang mereka nikmati. Meski begitu, kamu juga tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti semua tren yang ada. Cukup pilih tren yang memang benar-benar relevan dan bisa diolah secara kreatif agar tetap sesuai dengan identitas kontenmu.
Itulah dia sejumlah cara membuat konten edukasi media sosial yang efektif untuk meningkatkan engagement dan views audiens. Semoga dengan adanya penjelasan di atas bisa membantu kamu dalam menciptakan konten edukasi yang viral, ya.