Kenapa Hacker Suka Mencuri Data Pribadi? Berikut Penjelasannya!

Anggi Novita Sari

Alasan Kenapa Hacker Suka Mencuri Data Pribadi
Alasan Kenapa Hacker Suka Mencuri Data Pribadi

Kadjiro – Di era serba digital seperti sekarang, data pribadi sudah seperti tambang emas. Bukan hanya perusahaan besar yang mengincarnya, tapi juga para hacker. Mereka tidak henti-hentinya mencari celah demi keuntungan nyata yang memberi dampak besar bagi korbannya. Dari pencurian uang hingga memanipulasi identitas, ada banyak alasan di balik aksi mereka. 

Fakta yang sering bikin kaget adalah kita semua berpotensi menjadi target. Bukan hanya artis atau pejabat tinggi, tapi semua lapisan masyarakat berpotensi jadi target pencurian data. Yuk, kita bahas satu persatu alasan kenapa hacker begitu suka memburu data pribadimu. 

Alasan Kenapa Hacker Suka Mencuri Data Pribadi

Berikut adalah beberapa alasan kenapa hacker suka mencuri data pribadi seseorang: 

  1. Pencurian Identitas 

Dengan informasi yang cukup, hacker bisa berpura-pura menjadi kamu laku membuka rekening baru, mengajukan pinjaman dan lapor pajak palsu. Akibatnya bisa serius, skor kredit rusak, hutang muncul tiba-tiba dan proses pemulihan identitas bisa memakan waktu sampai bertahun-tahun. Lebih parahnya lagi, kamu bisa disalahgunakan atas tindakan kriminal atau hutang yang sama sekali bukan ulahmu. 

  1. Demi Uang 

Uang merupakan alasan paling klasik dan umum dari pencurian data. Informasi seperti nomor kartu kredit, rekening bank maupun identitas pribadi bisa digunakan langsung untuk mencuri uang maupun belanja ilegal. 

Selain itu, data tersebut juga bisa dijual di pasar gelap. Disana, banyak para penjahat siber siap membeli untuk melakukan berbagai aksi penipuan, dari membajak akun hingga memeras korban. Karena potensi keuntungannya besar, motivasi finansial jadi pemicu utama dari serangan siber. 

  1. Phising dan Pemerasan 

Data pribadi membuat email atau pesan penipuan jadi lebih meyakinkan. Misalnya, mereka bisa kirim pesan seolah-olah dari bank yang kamu gunakan atau toko tempat kamu baru saja belanja. Tujuannya agar kamu klik link jahat tersebut atau memberikan mereka informasi sensitif. Dalam beberapa kasus, hacker akan memeras korban dengan ancaman menyebarkan data pribadi yang mereka curi. 

  1. Pembajakan Akun 

Username dan password yang bocor itu seperti tambang emas untuk hacker. Begitu mereka masuk ke akun email, media sosial atau e-commerce milikmu, mereka bisa mengunci akses, mengambil informasi pembayaran atau melakukan transaksi ilegal. Parahnya lagi adalah mereka bisa berpura-pura menjadi kamu lalu menipu teman atau keluarga. 

  1. Mata-Mata Bisnis dan Serangan ke Perusahaan 

Data pribadi juga menjadi pintu masuk ke dunia kerja maupun perusahaan. Hacker bisa menyamar sebagai karyawan maupun mitra kerja untuk mengelabui staf agar memberikan akses ke data penting perusahaan yang dikenal dengan spear phishing. Mereka juga bisa mencuri rahasia dagang untuk dijual kepada pesaing. Dalam skala besar, ini disebut dengan spionase korporat

  1. Motif Politik atau Sosial 

Tidak semua hacker mencuri uang. Ada juga yang digerakkan oleh ideologi maupun misi politik. Misalnya, aktor negara mencuri data demi kepentingan intelijen, mempengaruhi pemilu maupun mengacaukan situasi politik negara. Ada juga “hacktivist” yang menyerang target tertentu guna membongkar kejahatan atau menyuarakan isu sosial. 

  1. Dijual Kepada Pihak Lain 

Tidak semua hacker menggunakan sendiri data yang sudah dicuri. Banyak orang yang bertindak sebagai “supplier”, menjual data dalam jumlah besar ke pelaku kriminal lain di dark web

Pembeli ini bisa menggunakan data curian untuk berbagai aksi ilegal, dari penipuan sampai penargetan scam secara spesifik. Volume perdagangan data yang besar juga membuat kejahatan ini menjadi bisnis yang sangat menguntungkan.  

Siapapun bisa menjadi korban dari kejahatan siber. Para hacker menyasar siapa saja yang memiliki celah keamanan, entah itu masyarakat sipil atau pejabat. Motifnya beragam, mulai dari mencari uang hingga menjalankan misi politik. 

Maka dari itu, penting untuk menjaga data pribadimu. Gunakan password yang kuat, update perangkat lunak secara rutin dan hati-hati saat klik link maupun mengisi formulir online. Semoga bisa bermanfaat!

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar