Kadjiro – Ponsel cerdas atau smartphone masa kini mulai unjuk gigi. Selain menjanjikan baterai badak, smartphone modern juga menjanjikan performa terbaik di segala bidang. Salah satunya adalah refresh rate. Tidak jarang, kamu melihat HP baru dengan refresh rate yang besar, dari 60,90 atau 120 Hertz (Hz).
Refresh rate juga menjadi ajang untuk unjuk gigi para produsen smartphone di dalam menarik pasar generasi muda. Tapi, apa itu refresh rate? Apa kegunaanya? Terlepas dari konsumsi baterai yang besar, inilah pengertian dan beberapa fakta menarik mengenai refresh rate pada smartphone.
Apa Itu Refresh Rate?
Refresh rate merupakan tolak ukur seberapa cepat layar ponsel merefresh pixel pada layar perdetiknya. Refresh rate diukur di dalam satuan “Hz”. Jadi, di saat kamu melihat refresh rate 120Hz, berarti layar tersebut memperbarui pixel 120 kali per detik. Faktanya, TV jadul hanya mempunyai refresh rate 30 Hz, jadi 120 Hz di layar HP sudah melampaui TV jadul!
Satu hal yang harus kamu tahu, layar HP tidaklah statis. Gerakan halus atau patah-patah di layar HP tergantung dengan pembaruan pixel yang terus menerus dari kinerja prosesor HP. Panel di layar HP memperbarui refresh pixel secara berkala. Kondisi inilah yang kemudian disebut refresh rate.
Apa Perbedaan Refresh Rate dengan Touch Sampling Rate?
Selain refresh rate, HP masa kini juga dikenal menawarkan touch sampling rate yang tidak kalah tinggi. Misalnya, refresh rate yang ditawarkan 120 Hz, touch sampling rate yang ditawarkan 240 Hz! Sering dikira sama, sebenarnya, refresh rate dan touch sampling rate merupakan dua vektor yang berbeda.
Touch sampling rate memang datang bersama dengan refresh rate dan diukur dalam Hz. Akan tetapi, touch sampling rate memberitahu beberapa kali layar HP mencari input dari jari perdetik. Semakin tinggi touch sampling rate, semakin sedikit jeda diantara sentuhan dan respon layar. Hal ini penting untuk game yang membutuhkan respon layar cepat.
Semakin Tinggi Refresh Rate, Semakin Rendah Latensi
Semakin tinggi refresh rate, semakin cepat pixel diperbarui. Hal tersebut juga berarti latency yang rendah! Jika 60 Hz butuh 16,6 milisekon (ms) untuk merefresh, maka 120 Hz hanya butuh 8,3 ms! Dengan kata lain, refresh rate memang faktor penting di dalam mencegah latensi di monitor HP.
Perlu diketahui, layar smartphone tidak langsung merefresh sekaligus. Inilah kenapa di saat kamu merekam layar HP dalam slow motion, layar terlihat berkedip. Setiap baris horizontal pixel diperbarui secara bergantian, hingga seluruh layar diperbarui sesuai kebutuhan. Tampilan terus refresh, tapi membutuhkan waktu untuk menyelesaikan satu siklus refresh.
Pentingkah Refresh Rate untuk Browsing?
Refresh rate berarti konten di layar lebih mulus dan resolusinya lebih tajam. Aktivitas sederhana seperti menggeser layar di saat mengecek email maupun media sosial saja bisa amat mulus. Tapi untuk penggunaan sehari-hari, apakah refresh rate tinggi itu penting?
Jika kamu sering streaming, banyak konten video yang mempunyai 24 frame-per-second (fps) atau 24Hz, hingga 60 fps atau 60Hz. Dengan begitu, pemrosesan tampilan di layar entah harus menyesuaikan fps dengan konten atau meningkatkan atau upscaling konten ke refresh rate bawannya.
Sedangkan hal ini bagus untuk layar dengan refresh rate 120Hz, refresh rate rendah membutuhkan usaha ekstra supaya konten tampil lebih mulus. Apabila pemrosesan layar buruk, konten di layar bisa buram atau tidak mulus.
Bagaimana Refresh Rate Berpengaruh Pada Mobile Gaming?
Refresh rate yang tinggi penting untuk mobile gaming. FPs yang tinggi dan waktu respons tampilan yang cepat berarti latensi rendah dan gameplay lancar, penting demi kemenangan. Sekarang layar smartphone bisa mendongkrak 120 Hz.
Namun sayangnya, refresh rate tinggi demi tampilan mulus justru berpengaruh terhadap ketahanan baterai. Tampilan 120 Hz bisa mengkonsumsi baterai lebih besar dari 60 Hz dan 90 Hz.
Meski model smartphone masa kini sudah meneymatkan mode adaptive di refresh rate, tetap saja berdampak terhadap baterai. Maka dari itu, layar smartphone kelas menengah dan entry kebanyakan hanya mempunyai 60-90 Hz supaya hemat baterai.
Layar LTPO, Harapan Baru untuk Refresh Rate dan Baterai HP?
Pada layar HP konvensional seperti IPS LCD, refresh rate tinggi bisa mengkonsumsi baterai di dalam waktu singkat! Sebagai gantinya, tampilan HP bisa menggunakan low-temperature Polycrystalline Oxide (LTPO), teknologi layar terbaru yang digadang-gandang menjaga refresh rate dan baterai sekaligus.
LTPO bisa menyesuaikan refresh rate sesuai kebutuhan tanpa perangkat keras tambahan di antara GPU dan pengontrol tampilan layar. Salah satu HP Android dengan teknologi layar LTPO adalah Samsung Galaxy S24 Ultra.
Sedangkan, HP Android flagship kebanyakan masih menggunakan low-temperature polycrystalline silicon (LTPS) dengan thin-film-transistor (TFT). Meski 20-30 persen lebih hemat dibandingkan IPS LCD, LTPS tidak adaptif seperti LTPO.
LTPO menggunakan kombinasi LTPS dan TFT dengan TFT berbahan indium gallium zinc oxide (IGZO). Jadi, TFT IGZO menggerakkan layar, sedangkan LTPS dan TFT menangani pertukaran sirkuit. Maka dari itu, tampilan juah lebih efisien dan refresh rate lebih dinamis.
Namun, kenapa kamu belum melihat ini pada iPhone yang bahkan belum bisa memacu refresh rate hingga 120 Hz? Ukuran TFT IGZO lebih besar dari TFT LTPS, sehingga tidak bisa dimasukkan ke dalam layar. Mengingat tampilan seperti itu menggunakan TFT untuk setiap pixel, menggunakan TFT IGZO berarti mengorbankan ketajaman layar smartphone.
Paten LTPO dipegang APple yang pertama digunakan di Apple Watch 5. Supaya tidak melanggar paten, Samsung juga akhirnya turun tangan dan mengembangkan Hybrid Oxide and Polycrystalline silicon atau HOP. Teknologi layar ini menggabungkan LTPO dengan TFT oxide. Hasilnya bisa kamu rasakan dilini flagship Samsung Galaxy Note 20 Ultra.
Nah, di Samsung Galaxy S21, Samsung bahkan menempatkan teknologi LTPO yang mengurangi konsumsi baterai layar OLED hingga 16%. Dibekali dengan layar 6,8 inci beresolusi 3200×1400 dan tingkat kecerahan hingga 1.300 nits, lini Samsung Galaxy S21 tetap hemat baterai.
Sedangkan Apple bekerja sama dengan Samsung untuk memasang layar di gadget-nya, maka kita bisa berharap Apple akan menyematkan refresh rate tinggi di iPhone 13 yang kabarnya akan dirilis pada tahun ini. Dengan begitu, layar iPhone 13 tetap bisa kompetitif dan tinggal tunggu saja tanggal mainnya!
Haruskah Beli Smartphone dengan Refresh Rate Tinggi?
Dengan pasar HP yang kini semakin variatif, refresh rate setinggi 90-120 Hz sudah bisa ditemukan di HP mid-range. Terlepas dari pentingnya refresh rate, faktor ini bukanlah tolak ukur mutlak di dalam memilih smartphone. Jika berbicara mengenai tampilan, hal seperti warna, kecerahan, kontras dan resolusi juga menentukan kinerja layar.
Itulah pengertian dan beberapa faktor menarik mengenai pentingnya refresh rate di smartphone masa kini. Semakin tinggi refresh rate, maka semakin memanjakan pengguna. Akan tetapi refresh rate juga menjadi salah satu faktor yang bikin baterai cepat habis. Lalu, apakah perlu refresh rate tinggi-tinggi?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, masalah memilih refresh rate bergantung dengan kebutuhan. Apakah kamu ingin jadi atlet e-sports di sektor mobile gaming? Maka refresh rate tinggi dibutuhkan. Tapi jika kamu hanya menggunakan HP untuk aktivitas browsing dan media sosial biasa? Pertimbangkan lagi, ya.