Kadjiro – Berbagai cara bisa dilakukan oleh pebisnis demi menjamin penguasaan market share-nya, salah satu strategi yang paling efektif adalah dengan melakukan analisis pesaing atau disebut juga dengan analisa kompetitor. Ilmu analisa pesaing sebenarnya sudah ada dan jadi senjata ampuh perusahaan sejak dulu. Akan tetapi, dengan masifnya perubahan tren saat ini, ilmu analisis kompetitor semakin tidak bisa kamu remehkan.
Jadi, apa saja yang perlu kamu siapkan sebelum melakukan analisis pesaing? Apa saja metriks-metriks perbandingannya? Materi kali ini akan mengantarkan kamu mempelajarinya secara menyeluruh, so check this out!
Strategi Analisis Pesaing
Jika ingin melakukan analisis pesaing, Anda tidak bisa serta-merta membidik satu kompetitor terberat melalui memata-matai bagaimana cara mereka bekerja. Ini mungkin tidak masuk akal. Akan tetapi, percayalah di luar sana banyak perusahaan yang rela mengirim “agen”-nya ke pesaing untuk mendapat berbagai data secara “kurang baik”.
Sesusah apapun pesaingnya, kami berharap kamu tidak melakukan hal demikian. Ada kok berbagai strategi analisis kompetitor lebih baik dan efisiensi untuk kamu lakukan, misalnya seperti dibawah ini.
-
Menentukan Siapa Saja Pesaing Anda dan Siapa yang Bukan
Cara melakukan analisis pesaing pertama adalah dengan menentukan siapa saja pesaing Anda dan siapa yang bukan. Ini sangat penting, karena jika kamu membidik terlalu banyak pesaing di awal, kamu akan kehilangan fokus dan analisa kompetitornya tidak akan akurat.
Contoh analisis kompetitor di poin ini adalah kamu mempunyai bisnis kursus bahasa asing online. Maka pesaing utama kamu adalah kursus bahasa asing dengan sistem online juga, bukan offline.
-
Analisa Market Leader dalam Industri dan Menjadikan Benchmark
Menjadi market leader membutuhkan waktu, kerja keras dan modal tidak sedikit. Maka dari itu, kamu tidak harus langsung menjadi market leader, apalagi jika bisnismu baru merintis. Sebagai gantinya, kamu bisa melakukan analisis pesaing dari segi siapa market leader di industri dan jadikan kelebihan market leader tersebut sebagai benchmark.
Mari kita membahas contoh analisis kompetitor di poin ini sama dengan poin sebelumnya. Misalnya, market leader di industri kursus bahasa asing online memiliki situs integratif layanan 24 jam dan tutor native speaker. Kamu bisa mengusahakan kelebihan-kelebihan ini ke kursusmu.
-
Mengetahui Siapa Saja Pesaing yang Berpotensi Menjadi “Kuda Hitam”
Selain market leader, kamu juga harus awas dengan potensi “kuda hitam” muncul di kalangan pesaingmu. Kuda hitam yang dimaksud disini adalah bisnis dengan market share setara atau dibawahmu, tapi memiliki perkembangan pesat. Guna menganalisa pesaing seperti ini, kamu bisa mengecek terus tren kompetisi di industri dan melihat siapa pendatang baru dengan performa pemasaran terbaik.
-
Analisis Pesaing dari Berbagai Segi
Cara analisis pesaing berikutnya adalah dengan mempertimbangkan kompetitor dari berbagai segi, mulai dari gaya pemasaran, operasional, nilai intrinsik produk, popularitas di media sosial, sampai biayai demi mendapatkannya. Analisa kompetitor dari banyak segi akan membantu kamu memperluas pandangan dan membuat lebih banyak strategi untuk menang diatas kompetitor.
-
Membandingkan Kelebihan dan Kekurangan Pesaing dengan Bisnismu Sendiri
Faktanya, market leader sekalipun memiliki kekurangan. Maka dari itu, di saat melakukan analisis pesaing, bersikaplah realistis dengan menilai kelebihan dan kekurangan bisnis dan pesaing secara obyektif.
Contoh analisis kompetitor di poin ini misalnya pesaing terberat kamu memang market leader. Tapi, ternyata, dari data-data, pesaing tersebut memiliki struktur keuangan tidak sehat dan nyaris bangkrut. Berbeda dengan bisnismu yang struktur neracanya masih sangat sehat.
- Mengetahui Bagaimana Pesaing Memasarkan Produk
Cara analisa kompetitor berikutnya adalah dengan memahami bagaimana pesaing kamu memasarkan produk. Tidak bisa dipungkiri, kunci keberlangsungan perusahaan ada di tangan divisi pemasaran berikut strateginya. Jika ingin melakukan analisis pesaing dari segi marketing, kamu bisa memperhatikan bagaimana pesaing membuat kemasan produk, strategi pemasaran offline atau online mereka, serta yang terpenting adalah bagaimana mereka membangun hubungan dengan konsumen atau calon konsumen.
-
Membuat Opsi Strategi dari Berbagai Lingkup
Setelah melakukan langkah-langkah analisis pesaing dari poin satu sampai dengan enam, sekarang saatnya kamu menyusun strategi mengalahkan kompetitor! Dari data yang sudah kamu susun, coba buat berapa opsi strategi untuk diterapkan. Apabila perlu, lakukan hal ini di meja besar, bersama dengan seluruh tim!
-
Meluncurkan Strategi Bisnis dengan Mulus dan Penuh Perhitungan
Setelah strategi tersusun dengan baik, luncurkan strategi bisnis kamu dengan mulus, elegan dan penuh perhitungan. Jangan karena ambisius mengalahkan market leader, kamu jadi merilis strategi bisnis dengan gegabah dan tanpa melihat resikonya. Selain itu, hindari juga menerapkan blackhat strategy, seperti menjelek-jelekkan atau memanipulasi kompetitor
-
Bersiap-Siap Strategi Dipatahkan Oleh Pesaing
Cara analisis pesaing terakhir adalah bersiap-siaplah strategi kamu dipatahkan pesaing. Secerdik apapun kamu, perusahaan kompetitor juga kemungkinan mempunyai orang seperti Anda. Maka dari itu, setiap setelah melakukan analisa pesaing dan menyusun strategi, siapkan plan A, B, C dan seterusnya untuk mengantisipasi jika strategi kamu dipatahkan kompetitor.
Itulah strategi analisis pesaing yang bisa kamu lakukan bersama tim perusahaanmu! Jika kamu ingin mempertajam kemampuan analisa kompetitor, ingat untuk selalu menggunakan helicopter view (sudut pandang luas dan obyektif), menggunakan data dan tentu saja dengan semangat membara demi membuat strategi bisnis kamu menjadi lebih berjaya.