Kadjiro – Para pelaku usaha harus mengetahui contoh kejahatan bisnis yang sudah pernah terjadi beserta definisinya. Mengenali apa itu kejahatan bisnis bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kejahatan terkait, sebagai strategi untuk melindungi perusahaan Anda.
Lalu, apa yang dimaksud dengan kejahatan bisnis? Artikel ini menjelaskan mengenai definisi kejahatan bisnis, contoh kejahatan bisnis di Indonesia, dampak negatif dan strategi pencegahan kejahatan bisnis.
Definisi Kejahatan Bisnis
Menurut D Szabo (1977), kejahatan bisnis merupakan segala pelanggaran yang bersifat sentral di dalam suatu bisnis. Kejahatan tersebut bisa dilakukan secara perorangan, profesional bersama rekan bisnis atau pemerintah yang melanggar kewajiban.
Secara khusus kejahatan bisnis yang tepat terjadi di lingkungan perusahaan dan terdiri dari berbagai macam bentuk. Salah satunya korupsi pengadaan barang dan jasa yang berpotensi merugikan perusahaan, bisa dilakukan oleh individu atau kelompok di dalam badan usaha itu sendiri.
Bentuk berikutnya berupa penggelapan dana perusahaan yang dilakukan dengan modus tertentu supaya dana bisa dimanfaatkan untuk kelompok atau individu. Pasal 372 KUHP membebankan hukuman paling lama empat tahun untuk kasus ini.
Adapun penggelapan yang dimaksud adalah “barangsiapa dengan sengaja mempunyai dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau sebagaimana termasuk kepunyaan orang lain dan barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan, dihukum karena penggelapan, dengan hukuman penjara selama-lamanya empat tahun”.
Selain itu, untuk penipuan investasi yang dikenal dengan investasi bodong juga termasuk di dalam kejahatan bisnis. Mereka yang menipu khalayak dengan modus ini biasanya menawarkan keuntungan tinggi dengan nominal investasi yang terjangkau. Penipuan sendiri diatur ketentuannya melalui Pasal 378 KUHP, bunyinya “bahwa setiap orang yang dengan sengaja menggunakan tipu muslihat untuk mengelabui orang lain dengan maksud untuk memperoleh sesuatu barang atau uang, bisa dihukum dengan pidana penjara”.
Dampak Kejahatan Bisnis Terhadap Perusahaan
Berbagai contoh kejahatan bisnis bisa memberikan dampak negatif terhadap perusahaan. Pertama-tama bisa menyebabkan pengaruh terhadap operasional perusahaan.
Sebut misalnya ada individu atau kelompok tertentu di dalam perusahaan yang sengaja menggelapkan dana operasional. Perjalanan perusahaan dengan dana yang sudah direncanakan sejak awal sudah pasti akan mengalami gangguan.
Hal ini juga berlaku terhadap kesehatan finansial perusahaan. Kebutuhan serta dana dipersiapkan akan menjadi tidak selaras lantaran ada orang yang salah mengalirkan dana, perusahaan pun terpengaruh dengan kondisinya keuangannya.
Bukan hanya itu, dampak kejahatan bisnis terhadap perusahaan juga bisa meranah ke bagian reputasi badan usahanya. Sebut misalnya kasus dibawa ke pengadilan, nama perusahaan yang sebelumnya tidak diketahui publik jadi terdengar.
Terlebih lagi jika kasus kejahatan bisnis tersebut memang dilakukan oleh penipu perusahaan terkait. Investasi bodong misalnya, orang-orang tentu akan menanggapi kasus ini secara negatif.
Strategi Pencegahan Kejahatan Bisnis
Bagaimana cara mencegah kejahatan bisnis di dalam perusahaan? Langkah-langkah dan strategi untuk menghindari kasus tersebut secara garis besar fokus ke bagian sektor keuangan serta pelatihan etika pegawai masing-masing. Berikut adalah langkah yang bisa diterapkan sebagai strategi pencegahan kejahatan bisnis:
-
Audit Internal yang Kuat
Definisi audit internal adalah kegiatan penilaian independen suatu perusahaan menguji dan mengevaluasi kegiatan. Sistem uji dan evaluasi kerja ini harus diselenggarakan secara kuat.
Berbagai hal yang terjadi, baik negatif atau positif, wajib disampaikan secara objektif melalui audit internal. Dengan analisis yang kuat terhadap audit internal, perusahaan bisa mendapatkan gambaran rinci perkembangannya.
Perkembangan itu termasuk juga bagian keuangan atau pengaliran dananya. Dengan prinsip tanggung jawab, pegawai yang bertugas membidangi posisi tertentu bisa menyampaikan data keseluruhan pengeluarannya.
-
Penerapan Etika Kerja yang Ketat
Terdapat banyak sekali etika kerja yang bisa diterapkan sebagai strategi pencegahan kejahatan bisnis. Sebut misalnya etika profesionalisme, bertanggung jawab, peduli dengan sesama dan antusias tehadap pekerjaan masing-masing.
Penerapan etika kerja yang ketat bisa membuat mereka mengetahui posisi dari masing-masing beserta tanggung jawabnya sebagai pegawai. Konsekuensi atas pelanggaran etika sekiranya harus diberlakukan juga supaya tidak dilanggar.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, kejahatan bisnis dalam perusahaan bisa dilakukan secara perorangan atau kelompok. Beberapa contoh kasus yang sudah pernah terjadi di Indonesia meliputi penggelapan, korupsi pengadaan barang dan jasa, hingga penipuan investasi.
Sejumlah kasus yang terjadi di atas, kejahatan kasus di atas bisa dikenakan Pasal 372 KUHP (penggelapan dan korupsi pengadaan barang-jasa) dan Pasal 378 KUHP (penipuan). Maka dari itu, pelanggar bisa terkena sanksi tertentu sesuai dengan aturan yang berlaku.
Adapun strategi yang harus dilakukan untuk mencegah kejahatan bisnis, yaitu menjalankan audit internal yang akurat. Selain itu, diterapkan juga strategi dengan penerapan etika kerja yang kuat dan pelatihan terkait anti fraud.