Panduan Lengkap Visum et Repertum dalam Hukum

Anggi Novita Sari

Panduan Lengkap Visum et Repertum
Panduan Lengkap Visum et Repertum

Kadjiro – Istilah visum et repertum seringkali dijumpai dalam beberapa kasus yang melibatkan bukti medis sebagai buktinya. Sebenarnya, apa itu visum et Repertum? Visum et Repertum merupakan istilah yang sering muncul di dalam proses peradilan, terutama yang melibatkan bukti medis. 

Sebagai istilah yang umum ditemukan dalam tindak pidana, mari kita kenali apa itu visum et repertum, dasar hukumnya, tujuan pelaksanaanya, waktu yang tepat untuk melakukannya dan jenis-jenis visum yang ada. Dengan memahami beberapa aspek ini, diharapkan Anda bisa lebih memahami peran penting dari visum et repertum di dalam sistem hukum Indonesia

Apa Itu Visum et Repertum dan Dasar Hukumnya? 

Visum et repertum merupakan laporan tertulis yang dibuat oleh dokter atau ahli media setelah melakukan pemeriksaan terhadap korban tindak pidana. Laporan ini berfungsi sebagai bukti medis yang sah di dalam proses peradilan. Di Indonesia, dasar hukum visum et repertum diatur oleh berbagai undang-undang, termasuk kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan beberapa peraturan terkait lainnya. 

KUHAP memberikan dasar hukum yang jelas tentang penggunaan visum et repertum di dalam proses peradilan pidana. Pasal-pasal di dalam KUHAP mengatur bahwa visum diperlukan untuk membantu pihak penyidik di dalam mengungkap fakta medis yang berkaitan dengan kasus yang sedang ditangani. 

Salah satunya tertera di dalam pasal 184 ayat (1) KUHAP yang menyebutkan bahwa alat bukti yang sah dalam hukum acara pidana adalah keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa. Selain KUHAP, ada juga peraturan lain yang memberikan pedoman lebih lanjut mengenai pelaksanaan visum, seperti peraturan dari Kementerian Kesehatan dan instruksi-instruksi dari kepolisian. 

Tujuan Melakukan Visum 

Lalu, apa tujuan visum? Tujuan utama dari pelaksanaan visum et repertum adalah untuk menyediakan bukti media yang saha di dalam proses peradilan. Bukti ini sangat penting di dalam kasus pidana atau perdata. Dalam kasus pidana, visum et repertum bisa memberikan informasi medis yang membantu menjelaskan penyebab cedera atau kematian korban, sehingga mendukung proses penegakan hukum

Selain itu, visum et repertum juga berfungsi untuk mendokumentasikan kondisi fisik korban secara rinci dan objektif. Dokumen ini bisa menjadi dasar bagi hakim untuk membuat keputusan yang adil berdasarkan fakta medis yang terverifikasi. Di dalam beberapa kasus, visum et repertum juga bisa membantu membuktikan alibi atau menyangkal tuduhan, tergantung pada hasil pemeriksaan medis yang dilakukan. 

Kapan Sebaiknya Dilakukan Visum? 

Visum et repertum sebaiknya dilakukan segera setelah terjadinya tindak pidana atau kekerasan. Kecepatan di dalam pelaksanaan visum sangat penting untuk memastikan keakuratan hasil pemeriksaan medis. Semakin cepat visum dilakukan, maka semakin akurat informasi medis yang bisa didapatkan, karena kondisi fisik korban masih dalam keadaan yang sesuai dengan kejadian yang baru saja terjadi. 

Waktu yang tepat untuk melakukan visum juga tergantung dengan jenis kasus yang ditangani. Misalnya di dalam kasus kekerasan fisik atau seksual, visum harus dikeluarkan segera mungkin untuk mendokumentasikan luka-luka atau bukti medis lainnya yang mungkin dapat berubah maupun hilang. Dalam kasus kematian, visum harus dilakukan oleh dokter forensik untuk menentukan penyebab kematian dengan akurasi tinggi. 

Jenis-Jenis Visum 

Sebagai bukti pendukung di dalam kasus tindak pidana, ada berbagai jenis visum yang bisa dilakukan. Untuk jenis-jenis visum ini terbagi berdasarkan kasus dan kebutuhan medis. Berikut adalah beberapa jenis visum yang paling umum dilakukan : 

  • Visum et Repertum Luka : Digunakan untuk mendokumentasikan luka-luka yang dialami oleh korban tindak pidana, seperti luka akibat senjata tajam, benda tumpul atau luka bakar. 
  • Visum et Repertum Korban Kekerasan Seksual : Dilakukan untuk mendokumentasikan tanda-tanda kekerasan pada korban, seperti luka pada area genital atau tanda-tanda kekerasan fisik lainnya. 
  • Visum et Repertum Otopsi : Dilakukan oleh dokter forensik untuk menentukan penyebab kematian seseorang melalui pemeriksaan secara menyeluruh terhadap tubuh korban. 
  • Visum et Repertum Psikiatri : Digunakan untuk mengevaluasi kondisi mental seseorang, terutama di dalam kasus yang melibatkan gangguan kejiwaan atau psikologis. 
  • Visum et Repertum Toksikologi : Dilakukan untuk mendeteksi keberadaan zat-zat berbahaya di dalam tubuh seseorang, seperti narkotika atau racun yang mungkin berhubungan dengan kasus pidana atau kematian. 

Kesimpulan

Visum et repertum memainkan peran krusial di dalam sistem hukum Indonesia, terutama di dalam memberikan bukti medis yang sah untuk mendukung proses peradilan. Dengan memahami apa itu visum et repertum, dasar hukumnya, tujuan, waktu pelaksanaan dan jenis jenisnya, kita bisa lebih menghargai pentingnya prosedur medis ini di dalam menegakkan keadilan

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar