10 Ciri Bisnis Pencucian Uang di Indonesia, Harus Dipahami!

Anggi Novita Sari

Bisnis yang Rawan Pencucian Uang 
Bisnis yang Rawan Pencucian Uang 

Kadjiro – Kasus pencucian uang tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial usai muncul tudingan yang melibatkan beberapa publik figur di Indonesia. Pada dasarnya, pencucian uang adalah tindak kejahatan berupa upaya menyembunyikan atau menyamarkan uang yang didapat dari suatu aksi kejahatan atau tindak pidana, sehingga seolah-olah tampak seperti harta kekayaan yang sah. Cara menyembunyikan uang tersebut biasanya dengan cara mendanai atau membangun sebuah bisnis atau usaha. 

Ciri-Ciri Bisnis Pencucian Uang 

Ekonomi terkenal, Rhenald Kasali menjelaskan di dalam kanal YouTube pada 31 Maret 2023 tentang beberapa ciri bisnis yang biasanya digunakan untuk tindak pencucian uang. Berikut adalah 10 ciri bisnis pencucian uang yang wajib dihindari : 

  1. Uang Sangat Mudah Didapatkan 

Ciri bisnis pencucian uang yang pertama adalah uang perusahaan didapat dengan sangat mudah atau easy money. Bisnis yang bisa mendapatkan modal sangat mudah tanpa harus membuat proposal pendanaan atau proses pengajuan ke investor patut di curigai sebagai bisnis pencucian uang. 

Sebab biasanya sebuah bisnis akan melalui proses yang tidak mudah untuk bisa mendapatkan pendanaan dari investor. Mulai dari membuat proposal, laporan keuangan, pendapatan dan presentasi kepada investor. 

  1. Bisnis yang Tiba-Tiba Besar 

Bisnis yang tiba-tiba besar juga harus dicurigai sebagai bisnis pencucian uang. Pada umumnya, sebuah bisnis yang dirintis dari awal membutuhkan proses untuk berkembang sedikit demi sedikit sampai akhirnya menjadi besar. Jika ada bisnis yang tampak baru dirintis tapi langsung menunjukkan modal dan ekspansi besar-besaran, maka hal tersebut bisa jadi salah satu ciri-ciri bisnis pencucian uang. 

  1. Tiba-Tiba Terjerat Masalah 

Patut dicurigai jika sebuah bisnis yang tidak angin dan hujan dikabarkan terjerat suatu masalah. Apalagi saat bisnis tersebut sedang berada di dalam masa puncak-puncaknya.

Hal tersebut bisa menjadi salah satu ciri bisnis yang digunakan sebagai pencucian uang. Sebab orang-orang yang menitipkan uang ke bisnis ini terkadang kurang memperhatikan bagaimana cara membentuk value kepada orang-orang di dalam bisnis tersebut. Akibatnya, bisa jadi bisnis tersebut dikelilingi oleh berbagai macam masalah. 

  1. Modalnya dari Warisan 

Biasanya para pebisnis hasil pencucian uang akan mengaku kalau modalnya berasal dari warisan atau bisnis yang sulit dipahami orang seperti trading, kripto atau NFT.  Dengan memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat, maka pebisnis tersebut bisa terlihat sangat sukses tanpa diketahui nilainya. Padahal, ia sedang melakukan praktis pencucian uang. 

  1. Membangun Kerajaan Baru 

Para pebisnis cuci uang ini tidak mendirikan usaha, tapi sebenarnya membangun sebuah kerajaan baru yang besar. Mereka biasanya memang menitipkan modal kepada orang lain untuk membangun jaringan yang bisa dipercaya. Selain itu, mereka juga akan meninggalkan bisnis konvensionalnya dan beralih ke bisnis yang baru lagi. 

  1. Ada Pihak Tersembunyi di Belakangnya 

Ciri-ciri bisnis pencucian uang berikutnya adalah adanya pihak yang tersembunyi di belakang bisnis tersebut. Pihak ini bisa jadi sengaja menyamar sebagai karyawan di dalam tubuh perusahaan. Meski sulit dibedakan, biasanya pihak yang menyemar ini terlihat mempunyai harta yang jauh lebih besar dibandingkan karyawan lainnya. 

  1. Selalu Dikelilingi Media 

Menurut Rhenald Kasali, bisnis pencucian uang biasanya juga selalu dikelilingi oleh media massa. Tujuannya supaya bisa digunakan untuk melindungi bisnis di dalamnya menyimpan uang besar dengan jumlah banyak. Tidak jarang para pebisnis ini juga berinvestasi di media-media massa agar mereka bisa memberikan pengaruh di saat terjadi kasus di dalam bisnis tersebut. 

  1. Selalu Memiliki Alibi 

Ciri bisnis yang digunakan untuk pencucian uang berikutnya adalah pebisnis yang selalu memiliki alibi saat ditanya tentang uang miliknya. Biasanya pebisnis tersebut akan beralasan dengan menunjukkan hasil dari bisnis yang dijalankan. Contohnya, hasil dari bisnisnya digunakan untuk membeli barang-barang mewah seperti mobil, properti dan perhiasan. 

  1. Bisnis Tumbuh Besar tapi Tidak Mempunyai Keahlian 

Meski bisnisnya tumbuh besar, tapi terkadang bisnis yang digunakan untuk pencucian uang tidak mempunyai SDM yang ahli di dalam berbisnis. Contohnya ahli perencanaan, pemasaran, keuangan, akuntansi dan lain sebagainya. Maka dari itu, tidak heran jika bisnis pencucian uang ini bisa jadi hanya bertahan karena suntikan dana yang terus mengalir dari satu pihak tertentu saja.

  1. Tampak Dermawan 

Hati-hati kalau ada bisnis yang tampak sangat dermawan dan sering berbagi. Memang sekilas tidak ada yang aneh jika suatu perusahaan melakukan program yang mulia tersebut. Namun, kita harus curiga bahwa jangan-jangan sifat dermawan ini sengaja ditunjukkan oleh para pebisnis yang sedang melakukan tindakan pencucian uang. 

Itulah dia 10 ciri bisnis pencucian uang menurut Rhenald Kasali yang wajib dihindari. Semoga informasi diatas bisa membantu dan bermanfaat, ya. 

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar