Kadjiro – Membuka warung dan berdagang bisa jadi salah satu pilihan usaha saat ini. Apalagi sekarang sudah banyak teknologi yang bisa mempermudah proses jual-beli.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi juga bisa menimbulkan ancaman pada usaha yang kita jalankan. Misalnya, munculnya banyak pesaing yang membuat warung kita menjadi sepi. Jika hal ini terjadi, tentu bisa membuat usaha kita lama-lama merugi.
Tapi jangan khawatir. Ada beberapa tips yang bisa dijalankan untuk mencegah warung atau usaha dari ditinggal pelanggan. Simak ulasan di bawah ini sampai selesai, ya.
Cara Mengatasi Warung Sepi
Berikut adalah 5 cara yang bisa digunakan untuk mengatasi warung sepi pembeli :
- Membuat Inovasi Baru
Inovasi selalu menjadi jawaban utama untuk mengatasi warung yang sepi. Ini karena kita bisa dengan mudah menyimpulkan bahwa salah satu sebab warung sepi adalah terjadi kejenuhan di pasar, sehingga kita perlu sesuatu yang baru untuk mempertahankan konsumen atau menarik konsumen baru. Melakukan inovasi bisa Anda lakukan dengan merilis produk baru seperti menambah varian rasa pada produk makanan atau melakukan desain ulang pada kemasan produk.
Sebagai catatan, sebelum membuat inovasi baru pastikan sudah melakukan analisis potensi keuntungan dan kerugian yang mungkin dialami nantinya. Analisis potensi keuntungan dan kerugian juga akan membantu di dalam memutuskan apakah inovasi baru harus dilakukan dan jenis inovasi seperti apa yang bisa dilakukan.
-
Mencoba Jualan Online
Strategi lain yang layak untuk dicoba adalah berjualan secara online. Di era digital seperti sekarang, tersedia berbagai macam platform yang memungkinkan para pedagang berjualan secara online. Kita bisa memanfaatkan media sosial, website atau bekerja sama dengan aplikasi seperti Gojek atau Grab. Kita juga bisa menggunakan jasa endorse untuk mempromosikan produk.
Keuntungan melakukan penjualan secara online adalah kita bisa memperkenalkan produk secara luas kepada konsumen potensial yang mungkin belum pernah ditemukan sebelumnya dan menciptakan pasar tersendiri. Selain itu, dengan memanfaatkan internet, biaya pemasaran menjadi lebih rendah untuk jangkauan yang lebih luas. Jadi, tidak ada salahnya untuk mencoba, kan.
-
Memberi Diskon
Strategi diskon atau memberikan potongan harga atas pembelian barang atau pemakaian jasa juga bisa menjadi pilihan alternatif pilihan. Ini karena barang atau jasa yang didiskon biasanya terlihat lebih menarik di mata pelanggan.
Selama ini bisa jadi warung sepi karena harga produk yang ditawarkan lebih mahal dibandingkan harga yang diberikan oleh kompetitor. Maka dari itu, tidak heran jika konsumen lebih memilih untuk berpaling pada kompetitor. Memberikan potongan harga menjadi langkah yang tepat untuk mengembalikan konsumen.
Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian diskon bukan berarti mengurangi keuntungan. Jadi, pertimbangkan dengan bijak berapa batasan memberi diskon pada produk-produk yang dijual.
-
Memperhatikan Kualitas Produk
Kualitas produk adalah prioritas bagi para pelanggan. Meninjau ulang kualitas produk yang ditawarkan juga bisa dijadikan strategi untuk membuat warung kembali ramai pembeli.
Seringkali para pengusaha kurang memperdulikan kesesuaian antara harga yang dipatok dengan kualitas produk yang ditawarkan. Akibatnya, terjadi kesenjangan antara biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen dengan manfaat yang didapatkan. Hal-hal seperti ini bisa membuat konsumen mudah berpaling pada kompetitor yang menawarkan produk dengan harga rasional. Namun apabila merasa harga yang ditawarkan untuk produk setara dengan kualitasnya, maka yang perlu dilakukan adalah memberikan informasi yang meyakinkan konsumen bahwa kualitas produk yang ditawarkan memang sesuai dengan harga yang ditetapkan.
-
Meningkatkan Kualitas Layanan
Peningkatan kualitas layanan terhadap pelanggan menjadi pilihan strategi terakhir yang wajib diterapkan untuk membuat warung kembali ramai pembeli. Sebagai tambahan informasi, konsumen mempunyai beragam perilakunya di saat memesan produk yang ditawarkan. Ada konsumen yang menyukai tipe pelayanan super cepat dan tidak suka menunggu terlalu lama, ada juga yang bisa menunggu dengan sabar asal tidak ada kecacatan dan bisa sesuai pesanan.
Terlepas dari berbagai watak konsumen dan perilakunya, pedagang harus tetap profesional di dalam memberikan pelayanan. Pelayanan yang baik adalah faktor utama yang bisa mempertahankan konsumen.
Jika pelayanannya buruk, maka dipastikan konsumen tidak akan memesan atau membeli produk untuk kedua kalinya. Maka dari itu, pastikan untuk menghargai para konsumen dengan cara melayani mereka sebaik mungkin di setiap saat.