6 Tips Merencanakan Masa Pensiun bagi Freelancer

Anggi Novita Sari

Tips Merencanakan Masa Pensiun bagi Freelancer
Tips Merencanakan Masa Pensiun bagi Freelancer

Kadjiro – Mempersiapkan masa pensiun sebagai seorang freelancer memang memiliki tantangan tersendiri, terlebih karena penghasilan yang tidak tetap di setiap bulannya. Kamu tidak memiliki fasilitas pensiun seperti karyawan tetap, sehingga kamu harus lebih proaktif di dalam menata keuangan. Jangan khawatir, dengan perencanaan yang baik, kamu jadi tahu cara yang tepat menargetkan masa pensiun bagi seorang freelancer. 

Yuk, bahas bersama-sama cara menargetkan waktu pensiun yang tepat bagi seorang freelancer. Disimak sampai tuntas, ya. 

Tips Merencanakan Masa Pensiun bagi Freelancer 

Ada 7 tips untuk merencanakan masa pensiun bagi Freelancer, yaitu : 

  1. Mulai dengan Membuka Akun Pensiun 

Langkah pertama yang paling penting adalah membuka akun pensiun. Mungkin kamu pernah dengar istilah asuransi hari tua atau cara menabung untuk hari tua. Di Indonesia, kamu bisa mempertimbangkan opsi seperti Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) atau reksa dana dengan tujuan jangka panjang. Akun-akun tersebut dirancang khusus untuk tujuan pensiun, sehingga kamu bisa memaksimalkan tabungan dengan bunga yang menarik. 

Sebagai freelancer, kamu yang harus berinisiatif. Kamu harus memilih akun yang sesuai dengan kebutuhanmu dan mulai menyisihkan sebagian penghasilan untuk disimpan di sana. Tidak ada bos yang akan menguruskan hal ini buat kamu, jadi pastikan kamu ambil tindakan sendiri, ya. 

  1. Menetapkan Tujuan Tabungan Pensiun 

Kamu harus menetapkan target berapa banyak yang ingin kamu tabung untuk masa pensiun. Pada umumnya, ahli keuangan merekomendasikan untuk menabung setidaknya 10-15 persen dari penghasilan setiap bulan. 

Akan tetapi, sebagai freelancer, penghasilanmu bisa bervariasi dari bulan ke bulan, bukan? Disinilah pendekatan berbasis persentase bisa jadi penyelamat. 

Jadi, daripada mematok tetap, tentukan persentase dari setiap penghasilanmu. Kalau bulan ini dapat klien besar, kamu bisa menyisihkan lebih banyak. Dibulan yang lebih sepi, kamu tetap bisa menabung, meski jumlahnya lebih kecil. Yang penting adalah konsistensi, bukan besar kecilnya nominal di setiap bulan. 

  1. Membangun Dana Darurat 

Sebelum kamu fokus penuh pada tabungan pensiun, pastikan kamu memiliki dana darurat yang cukup. Sebagai freelancer, pendapatan kamu bisa sangat fluktuatif. Ada bulan-bulan di mana penghasilanmu membludak, tapi ada juga masa sepi dimana kamu harus berhati-hati di dalam pengeluaran. 

Dana daurat ini dianggap sebagai pagar pelindung yang akan membantu kamu bertahan di masa-masa sulit. IDealnya, kamu harus menyiapkan dana darurat yang cukup untuk menutupi biaya hidup selama tiga sampai enam bulan. Dengan begitu, kalau ada pengeluaran tidak terduga atau kamu sedang tidak memiliki proyek, kamu masih tetap bisa hidup nyaman tanpa mengganggu tabungan pensiun. 

  1. Otomatisasi Kontribusi Tabungan 

Salah satu cara paling mudah untuk menjaga konsisten menabung adalah mengotomatisasi kontribusi. Ini artinya, kamu bisa mengatur supaya sebagian dari penghasilan langsung ditransfer ke akun pensiun begitu kamu menerima pembayaran dari klien. Dengan begitu, kamu tidak perlu memikirkan kapan harus menabung atau apakah ada uang sisa di akhir bulan. 

Otomatisasi ini sangat membantu, terutama bagi freelancer yang sibuk dan mungkin lupa menabung. Dengan cara ini, kamu secara tidak langsung melatih disiplin menabung tanpa harus terlalu banyak memikirkannya. Kamu bisa fokus pada pekerjaanmu, sedangkan tabungan pensiun tetap bertambah. Asik, kan? 

  1. Diversifikasi Investasi 

Setelah menabung, pertimbangkan cara terbaik untuk mengelola uang yang sudah kamu kumpulkan. Diversifikasi investasi merupakan kunci supaya kamu bisa memaksimalkan potensi pertumbuhan tabungan sambil tetap meminimalkan resiko. Cara yang paling simpel adalah dengan berinvestasi di reksa dana indeks atau reksa dana dengan target tanggal pensiun. 

Reksa dana indeks mengikutsertakan berbagai saham atau obligasi, sehingga resikonya tersebar. Sedangkan, reksadana target tanggal pensiun menyesuaikan alokasi aset nyata sesuai dengan usiamu. 

Jadi, kamu tidak perlu pusing memikirkan kapan harus menyesuaikan portofolio investasi. Ini merupakan cara yang cukup aman dan nyaman bagi kamu yang tidak mau terlalu repot mengatur investasi. 

  1. Meninjau Rencana Pensiun Secara Berkala 

Seiring berjalannya waktu, situasi keuangan dan hidupmu pasti berubah. Mungkin penghasilanmu meningkat atau kamu mengambil proyek lebih besar dan lebih stabil. Bahkan, kamu justru memutuskan untuk bekerja lebih sedikit demi menjaga keseimbangan hidup. 

Apapun situasinya, penting bagi kamu untuk meninjau rencana pensiun secara berkala, seperti setiap dua atau tiga tahun. Dengan melakukan ini, kamu bisa memastikan bahwa tabungan pensiun tetap sejalan dengan tujuan jangka panjangmu. Jangan ragu untuk menyesuaikan jumlah tabungan maupun strategi investasi jika diperlukan. 

Jika kamu mendadak mendapatkan meningkatkan penghasilan besar, mungkin kamu bisa menambah persentase tabungan pensiun. Bisa juga kalau kamu merasa bahwa resikonya terlalu tinggi, kamu bisa memindahkan sebagai investasi ke aset yang lebih aman. 

Mengetahui cara tepat menargetkan masa pensiun bagi seorang freelancer tentu membutuhkan perencanaan yang matang dan disiplin. Dengan kesadaran dan komitmen yang tinggi, kamu bisa mencapai masa pensiun yang kamu impikan, meski bekerja sebagai freelancer yang penghasilannya tidak selalu stabil. Selamat menabung dan merencanakan masa depan. 

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar