6 Tips Memulai Usaha di Kamar Kos, Modal Kecil Untung Melimpah

Anggi Novita Sari

Tips Memulai Usaha di Kamar Kos 
Tips Memulai Usaha di Kamar Kos 

Kadjiro – Memulai usaha mestinya bisa dengan modal sekecil mungkin dan tempat yang seadanya. Sebab jika belum apa-apa kamu sudah dipusingkan oleh modal besar dan pemikiran harus langsung mempunyai tempat usaha sendiri, nanti malah tidak jadi. Gunakan saja kamar kostmu untuk merintis usaha impian. 

Ini akan sangat membantu kamu menghemat biaya bekal menyewa toko atau ruko. Dengan berusaha di kamar kos-kosan, dirimu juga menghemat biaya transportasi sebab mobilitas berkurang drastis. Tidak perlu malu karena cuma mempunyai kamar kost ukuran 3×4 meter buat membangun sebuah mimpi. 

Malah hebat sekali apabila dari ruangan sekecil itu dengan fasilitas yang minim, kelak usahamu bertambah besar. Bahkan, dirimu bisa mempekerjakan lebih banyak orang untuk membantumu. Namun, bikin usaha di properti orang yang digunakan bersama-sama dengan penghuni lain juga tidak boleh sembarangan. Baca baik-baik 6 tips di bawah ini supaya pemilik kos atau kawan-kawanmu tidak marah. 

Tips Memulai Usaha di Kamar Kos 

Sebagai berikut adalah 6 tips memulai usaha di kamar kos yang harus kamu perhatikan : 

1. Jangan Melanggar Aturan Kos-Kosan

Di setiap kos-kosan terdapat peraturan yang wajib dipatuhi oleh para penghuni. Aturan yang paling dasar adalah penyewa kamar tidak boleh menyewakan kamarnya kembali kepada orang lain. Berarti, kamu tidak boleh nekat mengizinkan siapa saja menginap di kamarmu dengan memungut bayaran. 

Jangan cari untung, misalnya kamarmu sebenarnya 500 ribu rupiah. Tapi dirimu menjualnya kembali ke orang lain 50 rupiah per hari atau 1,5 juta jika sebulan penuh ada orang yang berminat. Aturan lain contohnya, anak kos dilarang memelihara hewan apapun. 

Maka dari itu, kamu tidak bisa usaha ikan hias, landak mini dan lain sebagainya. Begitu pula apabila lawan jenis sama sekali tidak boleh memasuki area kos-kosan. Jika pelanggan usahamu ada yang lawan jenis, kalian harus bertemu di luar. Selama tidak ada peraturan yang dilanggar, usahamu akan lancar dan tidak ditutup paksa oleh pemilik kos. 

2. Tidak Mengganggu Teman Kos 

Usahamu tidak melanggar peraturan di kos-kosan, tapi bisa saja mengganggu teman-teman. Sebagai contoh, pelanggan usahamu yang sesama jenis mulai banyak. Mereka terus berdatangan ke kamarmu dengan sedikit banyak menciptakan kegaduhan. 

Banyaknya orang asing yang masuk dan keluar area kos-kosan juga mengurangi tingkat keamanan kamar kawan-kawanmu. Lebih bijaksana apabila dirimu mengubah komunikasi, promosi dan transaksi menjadi online agar pelanggan tidak menyesaki kos-kosan. Gangguan lain contohnya, stok barang yang akan dijual sudah tidak muat untuk disimpan di kamarmu. 

Kemudian kamu mulai menggunakan lorong kos-kosan buat menaruhnya. Tentu saja hal tersebut mempersempit jalan yang bisa dilalui temanmu. Kalau stok barang meningkat, pikirkan cara supaya laku cepat sehingga tidak menumpuk terlalu banyak. Atau, sewa satu kamar lagi khusus buat menyimpannya. Pemilik kos-kosan pasti senang apabila dua kamarnya disewa sekaligus. 

3. Siap Jika Tagihan Listrik dan Air Meningkat 

Tidak semua usaha berdampak besar pada pemakaian listrik dan air. Tapi jika usahamu misalnya mencuci dan setrika karena suatu saat kamu ingin mempunyai usaha laundry yang besar, tentu tagihan listrik dan air akan meroket. Untuk mencuci pakaian orang, dirimu menggunakan mesin cuci yang ada di kos-kosan. 

Kamu juga menyetrika hampir sepanjang waktu. Lalu pemakaian air juga meningkat. Wajar apabila pemilik kos meminta tarif khusus kepadamu. Jangan dirimu merasa bebas menggunakan listrik dan air sebanyak apapun hanya karena itu semua sudah termasuk di dalam fasilitas kos-kosan yang dibayar per bulan. 

Ingat bahwa yang dimaksud fasilitas hanyalah untuk penggunaan satu orang penghuni kos. Bukan bebas digunakan buat menunjang usahamu. Meski usaha kamu baru berjalan sebentar, tapi semua biaya operasionalnya tetap menjadi tanggung jawabmu sepenuhnya. 

4. Kalau Bisa Pemilik dan Teman Kos Jadi Target Pasar Pertama 

Usaha baru masih di dalam tahap uji coba. Meski kamu mengerjakannya dengan serius, pasar tidak langsung terbentuk. Alangkah baiknya apabila orang-orang disekitar tertarik dulu pada produk yang dihasilkan. Contohnya, kamu jago masak. Impian terbesarmu adalah kelak mempunyai rumah makan.

Dari kamar kos, dirimu bisa mulai menyusun menu dan menawarkannya pada sesama anak kos dan pemilik kos. Daripada kamu langsung menyetok makanan matang, mending membuatnya sesuai pesanan terlebih dahulu. Beri harga promo untuk mereka tanpa memangkas habis keuntunganmu.

Jangan lupa minta mereka memberikan masukan supaya usahamu semakin berkembang. Lumayan apabila melalui mereka, usahamu dipromosikan dari mulut ke mulut. Lama-lama peminat masakanmu datang dari luar kos-kosan juga. 

5. Menata Kamarmu Sebaik Mungkin Buat Usaha dan Istirahat 

Usaha tertentu menuntut kamu untuk menyediakan ruang lebih baik untuk proses produksi, gudang atau melayani pelanggan. Padahal kamar kos tidak seberapa luas. Kamu harus mempunyai kemampuan untuk menata sebaik mungkin supaya tidak ada ruang yang tersisa.

Dirimu bisa menggunakan kasur atau tempat tidur lipat supaya saat tidak digunakan, ruangan terasa lebih longgar. Kamu juga bisa menjalankan usahamu dengan nyaman. Apalagi sebelum dirimu mampu menyewa satu kamar lagi atau kamar yang lebih luas. Pandai-pandailah menggunakan ruang yang ada. 

6. Memikirkan Resikonya dan Lakukan Antisipasi 

Tentu memindahkan bisnis ke tempat yang baru tidak sesimpel ketika kamu pindah kos-kosan. Pelangganmu bisa saja kebingungan di saat datang lagi dan ternyata baik usahamu atau dirimu sudah tidak ada lagi di sana. Butuh waktu untukmu memberi tahu mereka terkait rencana kepindahan dan lokasi yang baru.

Siapkan mental apabila dari sekian banyak pelanggan, hanya sebagian yang mau repot-repot mencarimu di lokasi yang baru. Separuhnya lagi barangkali merasa lokasi baru terlalu jauh dari rumah mereka. Sebelum dirimu mengikhlaskannya saja, tawarkan pengiriman menggunakan ojek online. Atau, kamu sendiri yang mengantarkan di jam-jam tertentu. 

Hanya mempunyai tempat berupa sepetak kamar kos jangan membuatmu berkecil hati. Modalmu termasuk tempat boleh amat terbatas. Akan tetapi, semua itu pada dasarnya tidak akan membatasi masa depanmu. Lebih baik dirimu segera memulai daripada terus menunda karena menunggu bisa menyewa tempat yang lebih luas dan strategis. 

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar