7 Produk Google yang Berhenti di Tahun 2023, Harus Diketahui!

Anggi Novita Sari

Produk Google yang Berhenti di Tahun 2023 

Kadjiro – Google tidak hanya dikenal sebagai perusahaan teknologi yang sering menghadirkan inovasi teknologi baru, tapi waktu bersamaan juga mematikan proyek atau produk mereka yang masih berusia muda. Tahun 2023 kemarin, Google mematikan cukup banyak produk miliknya mulai layanan berlangganan untuk Pixel

hingga layanan cloud gaming. 

Di kesempatan kali ini akan dibahas mengenai 7 produk Google yang gugur di tahun 2023. Bagi yang penasaran dengan daftarnya, yuk langsung saja simak penjelasan selengkapnya di bawah ini. 

7 Prod

uk Google yang Berhenti di Tahun 2023 

Sebagai berikut adalah 7 produk Google yang gugur di tahun 2023 : 

  1. Photo Sphere 

Pada masa awal pengembangan Street View, google mengandalkan kontribusi pengguna untuk menambahkan gambar dari lokasi yang tidak bisa dijangkau dengan mobil. Salah satu fitur yang diperkenalkan adalah PhotoSphere yang memungkinkan para pengguna untuk membuat foto panorama 360 derajat. Namun, dengan berakhirnya aplikasi Street View, Google juga menghapus fitur sabtu ini dari aplikasi kamera miliknya, menyisakan nostalgia yang akan menjelajahi dunia secara lebih imersif. 

  1. Pixel Pass

Pixel Pass diperkenalkan pertama kali pada bulan Oktober 2021 ini mempunyai konsep menarik. Dimana pengguna bisa membayar biaya tetap kepada Google untuk mendapatkan HP Pixel baru di setiap dua tahun disertai dengan paket langganan yang menawarkan harga diskon. 

Namun, harapan pelanggan yang berlangganan Pixel pass ini pupus disaat layanan satu ini secara resmi diberhentikan pada akhir Agustus 2023, hanya dua bulan sebelum masa perpanjang kontrak yang seharusnya memberikan mereka akses ke HP Pixel Baru. Keputusan ini menyoroti tantangan di dalam menjaga keberlanjutan model bisnis berlangganan dan menegaskan pentingnya keandalan di dalam janji kepada para pelanggan. 

  1. Google Currents 

Pada tahun 2019, Google memperkenalkan Google Currents sebagai alternatif untuk kebutuhan bisnis setelah penghentian Google Plus. Meski awalnya dirancang sebagai jejaring sosial untuk individu di lingkungan kerja, Google Currents ini tidak pernah mencapai tingkat perkembangan yang diharapkan sejak peluncurannya. 

Akhirnya pada bulan Juli 2023, layanan ini dihentikan sepenuhnya dan memberikan pengguna waktu sampai dengan bulan Agustus untuk memahami langkah untuk ekspor data miliknya. Keputusan ini menyoroti tantangan di dalam menghadirkan solusi yang relevan dan berkelanjutan untuk kebutuhan komunikasi dan kolaborasi di dalam lingkungan bisnis modern. 

  1. YouTube Stories 

YouTube Stories menjadi salah satu fitur yang terlihat jelas sangat terinspirasi oleh Snapchat dan fitur Story yang diusung oleh banyak media sosial lainnya. Sayangnya, di saat media sosial seperti Instagram berhasil meniru fitur yang pertama kali dimulai oleh Snapchat itu, YouTube justru sebaliknya. Setelah membiarkan YouTube Stories tetap hidup selama kurang lebih enam tahun, Google akhirnya mematikan fitur yang satu ini pada Juni 2023 dan kini hanya berfokus pada mempromosikan shorts. 

  1. Project Jacquard 

Project Jacquard sangat menonjol sebagai konsep yang menarik dengan tujuan untuk membuat pakaian para pengguna menjadi lebih pintar. Teknologi ini pertama kali diperkenalkan di dalam acara pengumuman Pixel 4, diintegrasikan ke berbagai produk kain seperti tas Samsonite dan jaket Levis. 

Meski menawarkan potensi yang menarik, hanya sedikit produk yang benar diluncurkan. Pada akhirnya, Google memutuskan untuk menghentikan aplikasi yang mengontrol produk Project Jacquard pada bulan April 2023. Keputusan ini mencerminkan tantangan di dalam menerapkan teknologi inovatif di dalam produk konsumen dan menyoroti kompleksitas pengembangan serta adopsi produk baru di dalam pasar yang kompetitif. 

  1. Google Stadia

Pengumuman Stadia di tahun 2019 menghadapi berbagai tanggapan dari komunitas gamer, dimana sebagian besar mengungkapnya ketidakpercayaan terhadap aktivitas cloud gaming sebagai cara baru untuk bermain game. Kekhawatiran tersebut menjadi kenyataan di saat Google mengumumkan penghentian layanan Stadia di bulan Januari 2023. Matinya layanan Stadia ini tidak hanya menandai akhir dari usaha Google di dalam menggebrak pasar cloud gaming, tapi juga menyoroti kompleksitas dan tantangan yang terlibat di dalam menghadirkan solusi gaming sepenuhnya. 

  1. Grasshopper 

Google menyediakan bantuan bagi para pengguna yang ingin belajar coding melalui platform Grasshopper. Layanan yang satu ini mempunyai gaya yang mirip dengan Duolingo dan memberikan pengguna kesempatan untuk mempelajari dasar-dasar pemrograman dengan cara menyenangkan dan mudah dimengerti. 

 Namun, meski menerapkan pendekatan yang inovatif, popularitas dari Grasshopper tidak pernah mencapai tingkat yang diharapkan. Bahkan, tidak bisa bersaing dengan kompetitor lain yang ada di pasaran. 

Putusan Google untuk mengakhiri Grasshopper di bulan Juni 2023 ini menimbulkan sedikit rasa kekecewaan. Bahkan, menandai akhir dari upaya mereka untuk memberikan akses yang lebih mudah serta menyenangkan di dalam belajar coding bagi para pengguna.  

Matinya 7 produk Google ini mencerminkan dinamika industri teknologi yang kini terus berubah. Meski Google sudah terkenal dengan inovasi, tidak semua eksperimen berhasil mencapai kesuksesan yang diharapkan. 

Namun, di setiap penghentian juga memberikan pembelajaran berharga tentang kebutuhan akan adaptasi, inovasi berkelanjutan dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan pasar. Di dalam dunia teknologi, satu pintu tertutup seringkali membuka pintu yang lainnya, menantang perusahaan untuk terus berkembang dan berevolusi demi menjawab tuntunan zaman.

Demikian ulasan lengkap mengenai daftar produk Google yang berhenti di tahun 2023. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan, ya. 

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar