Sebagian orang pasti sering mengeluhkan betapa lemotnya kecepatan internet di negara Indonesia. Tapi, apakah benar kecepatan internet Indonesia lemot jika dibandingkan dengan negara lain?
Mengapa Kecepatan Internet di Indonesia Lambat?
Nah, biar kamu tidak bertanya-tanya lagi, berikut ada 5 hal yang menyebabkan internet Indonesia lambat.
1. Faktor Geografis
Anda mungkin sudah tahu bahwa sebagian wilayah Indonesia mempunyai kontur geografis beragam berupa bukit, pegunungan, dan sungai. Kondisi tersebut menjadi penyebab utama untuk membangun dan mengembangkan infrastruktur telekomunikasi yang memadai.
Tentu saja, saat perusahaan provider internet hendak mendirikan tower baru akan ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Diantaranya adalah pasokan energi listrik, akses jalan, serta perkiraan jumlah pengguna. Selain itu, mereka juga membutuhkan biaya yang sangat besar untuk membangun dan merawat fasilitas internet tersebut.
2. Infrastruktur Belum Memadai
Pendirian infrastruktur yang tidak merata menjadi penyebab internet di Indonesia lemot, lho. Hal ini seringkali dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia, terutama pengguna jaringan seluler (mobile broadband) yang sering mengalami akses internet lambat dan gangguan jaringan seluler lantaran Indonesia menggunakan spektrum radio sebagai media pengantarnya. Kualitas jaringan internet seringkali mengalami kerentanan yang disebabkan oleh cuaca, peningkatan jumlah pengguna internet dan lain sebagainya.
3. Pengguna Internet Tinggi
Lambatnya akses internet juga bisa disebabkan oleh jumlah angka pengguna internet yang mencapai diatas 175 juta orang. Sebagian besar penggunanya berasal dari ponsel pintar. Kondisi ini tentu berpengaruh terhadap kapasitas yang harus disediakan penyelenggara perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Solusinya, infrastruktur harus ditingkatkan untuk mengatasi masalah ini.
4. Daya Beli Masyarakat Tidak Merata
Jika dibandingkan, pengguna data internet antara kota Jakarta dan Bangka Belitung tentu tidak sama. Mungkin saja lebih tinggi di Jakarta atau sebaliknya. Terlebih hampir 97% masyarakat Indonesia menggunakan jaringan internet seluler ketimbang serat optik (FTTH) karena faktor lebih terjangkau. Hal ini membuat perusahaan telekomunikasi membuat skema internet prabayar dengan biaya terjangkau serta kecepatan akses internet yang sudah ditentukan.
5. Menekan Biaya Operasional
Total penduduk Indonesia sebesar 267 juta, yang menggunakan internet diperkirakan sebesar 65,54% sebagai pengguna internet aktif atau setara dengan 175 juta orang. Mayoritas pengguna internet aktif di Indonesia seringkali mengakses website luar negeri, seperti; Google, Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram. Tentu saja membutuhkan biaya lebih untuk mengaksesnya. Belum lagi biaya hak akses pengguna frekuensi (BHPF) yang mesti disetor oleh perusahaan telekomunikasi kepada pemerintah Indonesia untuk penggunaan frekuensi internet, radio, ataupun televisi yang bisa mencapai 242 miliar untuk 3 tahun. Faktor tersebutlah yang menjadikan paket penggunaan data internet terbilang mahal dan cenderung meningkat.
Peringkat Kecepatan Internet di Indonesia
Jika dilihat dari peta kecepatan internet dunia yang diterbitkan oleh Venture Capitalist, sebagian negara memiliki warna oren, yang berarti internetnya kurang dari 100 Mbps. Salah satu negara yang termasuk adalah Indonesia. Pada kategori fixed broadband, menurut data Speedtest Global Index, Indonesia menempati urutan ke-114 dari 180 negara. Kecepatan internet di negara Indonesia pada kategori ini mencapai 26,95 Mbps.
Sedangkan negara tetangga Indonesia, Singapura menjadi negara internet fixed broadband terkencang di dunia dengan kecepatan mencapai 262,2 Mbps. Kuba, menjadi juru kunci dengan kecepatan internet fixed broadband mencapai 3,64 Mbps.
Di kategori internet mobile, Indonesia termasuk zona oren dan menempati urutan ke-112 dari 140 negara. Sedangkan kecepatan internet di negara Indonesia untuk kategori mobile broadband mencapai 21,96 Mbps. Pada kategori ini Uni Emirat Arab menjadi negara dengan kecepatan internet mobile broadband terkencang dengan kecepatan mencapai 195,52 Mbps. Untuk Afganistan sendiri berada di urutan bontot dengan kecepatan internet mencapai 7,07 Mbps.
Urutan Kecepatan Internet Indonesia di Asia Tenggara
Di kawasan Asia Tenggara, kecepatan internet negara Indonesia menempati urutan ke-8 untuk kategori internet fixed broadband. Sementara untuk kategori mobile, negara Indonesia menempati urutan ke-10. Berikut daftar negara dengan kecepatan internet mobile dan fixed broadband di kawasan Asia Tenggara:
1. Kategori Fixed Broadband
- Singapura (1) 262,2 Mbps.
- Thailand (2) 221 Mbps.
- Malaysia (46) 103,28 Mbps.
- Vietnam (59) 75,3 Mbps.
- Filipina (63) 72,56 Mbps.
- Laos (87) 47,01 Mbps.
- Brunei Darussalam (105) 33,94 Mbps.
- Indonesia (114) 26,95 Mbps.
- Kamboja (120) 25,82 Mbps.
- Myanmar (139) 19,78 Mbps.
2. Kategori Mobile Broadband
- Singapura (18) 91,75 Mbps.
- Brunei Darussalam (36) 61,85 Mbps.
- Thailand (50) 49,37 Mbps.
- Vietnam (57) 41,16 Mbps.
- Filipina (73) 33,77 Mbps.
- Laos (82) 32,04 Mbps.
- Malaysia (89) 29,14 Mbps.
- Myanmar (93) 27,94 Mbps.
- Kamboja (104) 23,71 Mbps.
- Indonesia (112) 22,96 Mbps.
Perbandingan Kecepatan Internet di Indonesia dengan Negara Lain
Rata-rata Kecepatan Internet Indonesia
Sebuah studi yang dilakukan oleh Speedtest Global Indeks, mengatakan bahwa rata-rata kecepatan internet seluler unduhan hanya mencapai 10,62 Mbps. Sedangkan kecepatan unggahan berada di angka 8,35 Mbps.
Perlu kamu ketahui ada sebuah hasil riset terbaru yang dirilis oleh perusahaan besar bernama Hootsuite, telah membuktikan bahwa internet Indonesia rata-rata hanya mencapai 20,1 Mbps. Angka ini tentu berada jauh dibawah rata-rata kecepatan internet dunia yang mencapai 73,6 Mbps.
Itulah sekilas informasi mengenai kecepatan internet di Indonesia yang bisa kamu ketahui.